Spirit Airlines merupakan satu-satunya maskapai penerbangan bintang dua yang masih diizinkan beroperasi di Amerika Serikat.
Meskipun dapat diterima bahwa mereka mengenakan biaya untuk fasilitas tambahan seperti barang bawaan dan makanan seperti kebanyakan maskapai penerbangan berbiaya rendah lainnya, kebijakan pengembalian dana mereka yang ketat membuat banyak penumpang yang kecewa
Mereka baru-baru ini didenda USD 375.000 setara Rp 4,8 miliar karena melanggar kebijakan Federal Aviation Administration setelah ketahuan mencemooh peraturan terkait dengan penundaan bagasi, dan menolak memberi kompensasi kepada penumpang.
Mereka juga menaikkan biaya bagasi pada 2014 menjadi USD 47 setara Rp 611 ribu , dalam upaya untuk mencoba mengurangi jumlah bagasi yang harus diangkut.
3. Ukraine International Airlines
Maskapai penerbangan nasional Eropa Timur lainnya yang secara teratur muncul di ujung bawah peringkat adalah Ukraine International Airlines, yang beroperasi di luar Bandara Internasional Boryspil di Kiev.
Mereka terbang ke 80 lokasi yang berbeda dengan lebih dari 1.000 penerbangan setiap minggunya, dengan New York City menjadi tujuan terjauh mereka.
Karena konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, mereka tidak diizinkan terbang ke destinasi Rusia manapun, dan sebaliknya.
Mereka hanya memberikan segelas air gratis pada penumpang.
Jika ingin makan atau minum apapun setelah itu, harus memesan dan membayar terlebih dahulu.
4. EasyJet
EasyJet merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah yang populer dan berbasis di Inggris.
Meskipun terkenal murah, banyak penumpang yang mengeluh tentang EasyJet.
Bukan karena fasilitasnya, melainkan pelayanannya.
Maskapai ini secara teratur sering menunda atau membatal penerbangan dan telah terlibat dalam beberapa tuntutan hukum mengenai perlakuan mereka terhadap penumpang penyandang cacat.