Richard pun menyampaikan ucapan terima kasihnya minggu ini di Facebook.
Ia mengatakan, "Tuhan memberkati kalian semua."
Karena tidak adanya perangkat komputer di sekolah menengah tempat dia mengajar, Richard Akoto terpaksa menggunakan kapur berwarna untuk menggambar versi layar komputer pada papan tulis.
Pada pertengahan Februari lalu, dia membagikan sebuah postingan di Facebook yang menunjukkan foto-foto metode pengajaran yang harus ia lakukan.
"Metode pengajaran ICT (Informasi, Komunikasi, dan Teknologi) di sekolah di Ghana sangat lucu," tulis Richard di postingan Facebooknya.
"Saya sangat menyayangi murid-murid saya, jadi saya harus melakukan apapun sehingga mereka dapat memahami apa yang saya ajarkan."
Guru TI ini pun kemudian dihubungi oleh Microsoft setelah fotonya dibagikan ribuan kali secara online.
Perusahaan Microsoft berjanji untuk mengirimkan peralatan komputer baru dan memberinya akses pada 'sumber pengembangan profesional'.
Richard Akoto selama enam tahun terakhir telah mengajar di Betenase M/A Junior High School.
Sekolah ini berjarak sekitar tiga jam di sebelah utara kota Kumasi, kota terbesar kedua di Ghana.
Sekolah tersebut tidak memiliki komputer meskipun pada tahun-tahun terakhir para siswanya diharapkan dapat menulis dan lulus ujian nasional, dengan TIK menjadi satu di antara mata pelajaran yang mereka dapatkan.
"Ini bukan kali pertama saya menggambar. Saya telah melakukannya setiap kali mengajar di kelas," kata Richard.
"Saya suka mengunggah foto di Facebook jadi saya hanya merasa cuma ingin membagikannya."
"Namun, saya tidak tahu kalau postingan itu akan mendapat perhatian begitu besar," katanya.
Kisah Richard pun dibawa ke Microsoft oleh pengusaha Rebecca Enonchong yang mengetweet kepada perusahaan tersebut untuk menunjukkan, Richard mengajarkan penggunaan produk mereka tanpa memiliki akses fisik terhadapnya.