Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Fakta di Balik Kehebatan Dinding Penahan Tsunami di Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinding penahan Tsunami di Jepang

TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa hari yang lalu, Jepang memperingati tujuh tahun gempa dan Tsunami yang menghancurkan setengah negeri ini.

Tepat pada 11 Maret 2011 silam pukul 14.46 waktu seempat, Jepang dilanda gempa berkekuatan 9,0 SR mengguncang kawasan Tohoku di lepas pantai Samudera Pasifik, tepatnya wilayah timur Sendai, Honshu, Jepang.

Gempa dan Tsunami ini menjadi yang terbesar dalam sejarah dan masuk dalam deretan bencana terparah ke lima di dunia.

Pusat gempa terletak sekitar 70 kilometer sebelah timur Tohoku, perfektur Miyagi.

Suasana seketika berubah mencekam.

Guncangan selama enam menit itu bahkan dirasakan sampai Jepang bagian Utara serta Tokyo.

Sekitar satu jam kemudian, disusul gelombang Tsunami setinggi 33 kaki (sekitar 10 meter) menghantam kawasan pesisir Prefektur Miyagi dan sekitarnya.

Ada lebih dari 15 ribu nyawa melayang.

Gelombang raksasa itu meluluh lantakkan perumahan, gedung hingga jalan layang.

Bencana dahsyat ini sebelumnya telah diprediksi oleh astrolog Richard Nolle.

Saat diwawancara ABC Radio pada Rabu 9 Maret 2011, Nole mengungkapkan, supermoon ‘ekstrem’ yang akan terjadi pada 10 hari kemudian yang membuat jarak Bumi-Bulan hanya 221.567 mil atau 356.578 kilometer.

"Supermoon ini akan memicu malapetaka," ungkapnya.

Menurut Nolle, adalah tarikan gravitasi yang diakibatkan supermoon yang akan membawa kekacauan pada Bumi.

Selain akibat fenomena supermoon, letak Jepang yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik juga membuatnya sangat rawan bencana gempa Bumi.

Disamping itu, Jepang merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan sehingga rentan diterjang Tsunami.

Halaman
123
Tags: