Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bumi Perkemahan Sibolangit Jadi Spot Favorit untuk Camping, Lokasinya Berada di Kaki Gunung Sibayak

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bumi Perkemahan Sibolangit

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi pecinta alam dan menggemari kegiatan kemping atau berkemah di alam terbuka.

Di Sumatera Utara, terdapat sejumlah kawasan yang paling diminati.

Salah satunya Bumi Perkemahan Sibolangit di Berastagi menjadi tempat wisata bagi traveler yang menyukai tantangan hidup di alam.

Berkemah di tengah alam, diselimuti angin sejuk Berastagi, dan pemandangan bukit serta pohon pinus menjadi momen yang tidak terlupakan.

Kawasan tersebut sudah dibuka untuk umum bagi wisatawan atau pengunjung.

Pasalnya Bumi Perkemahan Sibolangit memiliki lapangan yang berbukit–bukit dan berada di kaki Gunung Sibayak dengan udara yang sejuk.

Wisatawan yang kekurangan tenda juga bisa menyewa dari penjaga Perkemahan Sibolangit, hanya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu tergantung besarnya.

Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

Wisatawan juga hanya dipungut retribusi uang kebersihan sebesar Rp 5 ribu oleh penjaga.

Untuk mencapai ke sana, wisatawan bisa menumpangi bus jurusan Kabanjahe seperti Sinabung Jaya, Sumatera Transport dan Borneo dengan biaya atau ongkos Rp 13 ribu.

Jarak dari Medan ke Sibolangit menggunakan bus hanya sekitar 1 jam lebih.

Atau wisatawan juga bisa mengendarai sepeda motor dan singgah di beberapa objek wisata sekitar Sibolangit.

Wisatawan menikmati suasana berkemah di Bumi Perkemahan Sibolangit. (Tribun Medan)

Sekitar 10 kilometer dari Perkemahan Sibolangit anda juga bisa menyambangi Tibrena, kawasan taman dan restoran terapung yang menawarkan wisata kemping atau berkemah di taman hutan buatannya.

Restoran_Tibrena_Mekar (Tribun Medan/Array A Argus)

Hutan tersebut berada di sebuah desa  yang hanya memiliki 3 kepala keluarga.

Untuk menuju ke sana, traveler harus melewati jalan batu balok, bebatuan, hingga tanah.

Sesampainya di desa, traveler bisa menitipkan sepeda motor di rumah warga, dan berjalan sekitar 300 meter ke dalam hutan.

Halaman
12