Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pelopor Bakso Bertopping Jeroan di Jogja, Bakso Pak Kumpeno Berisi Paru Goreng

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakso Pak Kumpeno yang menjadi pelopor bakso bertopping ‘jeroan’ di Yogyakarta.

Himpitan ekonomi memaksanya berjualan bakso dengan memikul beban hampir setengah kwintal setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 00.30 dini hari.

Kemudian sekitar tahun 1980, ia menggunakan gerobak ronde untuk berjualan bakso di daerah Jalan Godean km 5.

Setelah berjualan dengan cara mendorong, bapak dua anak ia pun memberhentikan gerobaknya dan berjualan dengan tenda.

Ia pun mengontrak sebuah rumah tak jauh dari lokasinya berjualan mulai tahun 2000 hingga kini.

Kini, Bakso Pak Kumpeno memiliki tiga cabang, yakni di Soragan, Jalan Godean km 5 dan Jalan Godean km 9 yang beroperasi mulai pukul 11.00 hingga 19.00 WIB.

Dari ketiga warungnya tersebut, ia mengaku mampu menjual kurang lebih 1000 mangkok setiap seharinya.

Khusus di Jalan Godean km 5, pengunjung bisa mencicipi topping babat iso, tulang muda hingga koyor.

”Dulu pertama jual bakso harganya Rp 20, kemudian Rp 90, Rp 200 hingga kini Rp 10 ribu per mangkok,” kenang pria asal Solo ini.

Sekarang, meskipun sudah dibantu oleh 11 karyawan, ia mengaku belum mau membuka cabang baru.

Di usia yang tak lagi muda, ia masih kerap membuat bakso, melayani pelanggan hingga mencuci piring pelanggannya sendiri.

Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan di Tribun Jogja dengan judul Bakso Pak Kumpeno, Pelopor Bakso Bertopping Jeroan.

Subscribe Channel YouTube TribunTravel.com: