Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Cuma Atlantis, 3 Kota Hilang yang Menakjubkan di Dunia Ini Belum Pernah Berhasil di Temukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 Kota Hilang

2. Taman Gantung Babel

(thevintagenews.com)

Terdaftar sebagai satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, Taman Gantung Babel tidak pernah terbukti ada.

Menurut pendeta Babilonia Berossus, kota kuno Babel, yang diyakini telah ada di dekat Provinsi Babil di Irak, diperintah oleh Raja Nebukadnezar II antara 605 dan 562 SM dan dialah yang menugaskan pembuatan kebun berjenjang sekitar 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amytis.

Meski tanaman yang ditanam tidak benar-benar menggantung, ilusi yang diciptakan ini yang menarik perhatian.

Tidak ada yang dapat yakin apakah Taman itu pernah ada karena tidak ada referensi dalam sejarah tertulis pada waktu itu selain Berossus dan Diodorus Siculus, seorang sejarawan Yunani.

Keberadaan taman itu juga tidak ada dalam penggalian arkeologi di sepanjang Sungai Efrat.

Bukti mungkin telah hancur akibat gempa yang melanda wilayah tersebut pada abad kedua atau mungkin disembunyikan oleh pasir yang bergeser di dekat Sungai Efrat, namun tidak ada yang tahu pasti.

3. Paititi

(thevintagenews.com)

Arkeolog dan penjelajah telah berusaha menemukan kota legendaris suku Inca, Patiti di Pegunungan Andes, Peru.

Arkeolog Italia, Mario Polia telah menemukan tulisan-tulisan misionaris Andres Lopez pada 1600.

Lopez melaporkan jika ada sebuah kota besar yang penuh dengan emas dan permata berharga telah digambarkan oleh penduduk setempat namun belum pernah mengunjungi tempat tersebut, tulisan-tulisan Lopez dianggap sebagai dugaan.

Puluhan penjelajah telah berusaha menemukan kota emas yang hilang sejak 1600-an dan dokumen yang diberikan oleh para penjelajah ini telah menempatkan Paititi di persimpangan sungai Beni dan Madre de Dios.

Beberapa orang percaya Paititi sebenarnya berada di Bolivia menyebabkan Dr. Ari SiiriƤinen dan Dr. Martti PƤrssinen dari Helsinki menjelajah Las Piedras di dekat kota Riberalta di Bolivia timur pada 2001, namun mereka gagal menemukan apa pun.

Antropolog Vera Tyuleneva juga telah melakukan beberapa ekspedisi di Bolivia tanpa bukti yang meyakinkan.

Pada 2007 penduduk setempat di dekat Kimbiri, Peru melaporkan bangunan batu besar yang menyerupai sebuah benteng ditemukan, namun Institut Kebudayaan Nasional Peru telah membantah penemuan ini, mengklaim banguna itu hanyalah deposit alami batu pasir.

Halaman
123