Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bahaya! Lebih dari 70% Ikan Laut Dalam Telah Menelan Plastik, Bukti Bumi Sudah Rusak Karena Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan mati terkena limbah

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Polusi plastik memberikan dampak negatif yang luar biasa.

Bayangkan saja, kini sudah mulai mempengaruhi kehidupan laut.

Bahkan sampai ke beberapa bagian paling terpencil di Samudera Atlantik.

Dilansir TribunTravel.com dari laman irishtimes.com, hampir tiga perempat dari sampel lebih dari 230 ikan air dalam yang dikumpulkan oleh ilmuwan NUI Galway yang telah menyerap partikel plastik yang disebut Microplastics.

(akamaihd.net)

Tingkat pencemaran di antara spesies ikan, yang terletak di barat laut Atlantik ribuan kilometer dari daratan dan 600 m di laut, menjadi yan tertinggi.

Temuan ini tentu menjadi kabar yang sangat memprihatinkan.

Microplastics adalah fragmen plastik kecil yang umumnya berasal dari rincian barang plastik yang lebih besar yang masuk ke laut.

Sumber lainnya mungkin limbah air yang membawa serat plastik dari pakaian dan mikroba dari produk perawatan pribadi.

Karena kepadatannya yang rendah, kebanyakan mikroplastik mengapung di permukaan laut.

Pukat tengah laut

Sebagai bagian dari penelitian, para ilmuwan NUIG berpartisipasi dalam penyeberangan transatlantik di kapal penjelajah Celtic Explorer.

Selama penelitian, mereka membawa ikan laut dalam yang mati dari pukat tengah laut seperti spotted lanternfish, rakery beaconlamp, stout saw-palate dan scaly dragonfish.

(pinimg.com)

Ikan berkisar dalam ukuran dari spesies terkecil Lantern Gletser pada 3,5 cm ke spesies terbesar, tout saw-palate dengan panjang 59 cm.

Sekembalinya ke Galway, ikan tersebut diperiksa di Institut Ryan NUIG untuk mengecek keberadaan mikroplastik dalam isi perut mereka.

Halaman
12