2. Daerah di mana Asmat hidup meliputi beberapa wilayah yang belum dijelajahi di dunia
Wilayah tak terjamah di Asmat ditutupi dengan hutan bakau dan rawa yang medannya sangat terjal.
Suku Asmat tersebar di 100 desa di wilayah seluas 27 ribu kilometer yang merupakan satu di antara wilayah terbesar dan paling terpencil di dunia.
Selama laut pasang pada musim hujan, air bisa menembus dua kilometer ke daratan sehingga jalan menjadi berlumpur.
Saat air surut, barulah daratan bisa dilewati.
Tertutup dengan hutan hujan tropis terbesar di dunia, wilayah yang didiami Asmat juga menjadi rumah bagi banyak satwa.
3. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik
Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu adalah perwujudan mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.
4. Punya tradisi pemakaman yang sangat unik
Jika seorang kepala suku atau kepala adat meninggal, maka jasadnya akan disimpan dalam bentuk mumi.
Proses mumifikasi ini dilakukan dengan mengolesi jasad dengan ramuan alami yang kemudian diletakkan di atas perapian dalam posisi duduk.
Tujuannya agar jasad terkena asap dan lama kelamaan menghitam.
Uniknya lagi, jasad yang telah menghitam akan dikeluarkan ketika ada tamu yang berkunjung ataupun dipajang di depan joglo.
Prosesi ini juga dibarengi dengan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan diiringi dengan nyanyian dalam bahasa Asmat.
Tidak semua orang Asmat melakukan prosesi ini jika ada kerabat atau keluarga yang meninggal, tapi hanya orang penting atau yang punya kedudukan saja.