TRIBUNTRAVEL.COM - Apa sih yang paling kamu ingat tentang Natal, Santa Claus atau Sinterklas?
Pasti hadiah yang dibawa dan tawanya yang khas.
"Ho ho ho ho..."
Menjelang perayaan Natal seperti saat ini, pria berkostum merah lengkap dengan jenggot putih panjangnya itu lebih sering muncul di tayangan televisi dan pusat perbelanjaan.
Dia juga tidak lupa membawa sekarung hadiah untuk dibagi-bagikan.
Tentu saja, tujuannya untuk memeriahkan Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember setiap tahunnya.
Bicara soal Natal, tahu kah traveler jika Sinterklas dan Santa Claus itu berbeda?
Mungkin kamu mengira kedua sosok itu sama, hanya penyebutannya yang berbeda.
Faktanya, keduanya adalah orang berbeda.
Apa bedanya?
Rodenberg dan Wagenaar dalam Essentializing ‘Black Pete’: competing narratives surrounding the Sinterklaas tradition in the Netherlands yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Heritage Studies, menyebutkan Sinterklas terilhami dari Saint Nicolas, seorang uskup asal Myra yang hidup sekitar abad ke-3 Masehi.
Nicolas yang punya sikap dermawan dan suka berbagi kepada orang-orang miskin lantas menginspirasi "lahirnya" cerita Sinterklas di Belanda.
Lantaran hal itu, Sinterklas digambarkan layaknya uskup, lengkap dengan jubah keuskupan, topi uskup yang disebut mitre, dan tongkat gembala uskup yang pada bagian atasnya melingkar.
Masyarakat Belanda menceritakan Sinterklas berasal dari Spanyol.
Dia memiliki rambut gondrong dan janggut berwarna putih.