TRIBUNTRAVEL.COM - Memasuki musim hujan, jumlah pendaki Gunung Slamet via jalur Bambangan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah menurun drastis.
Hal ini diungkapkan oleh pengelola Basecamp Bambangan Gunung Slamet, Slamet Ardiyansah, Rabu (1/11/2017).
“Bulan Oktober tidak ada 1.000 pendaki, sebelumnya (September) bisa mencapai 1.291 pendaki, bahkan pas Agustus sampai 4.312 pendaki,” katanya.
Gunung yang memiliki tinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memang selalu menjadi destinasi bagi para pendaki baik domestik maupun mancanegara.
Dari data yang diberikan, hingga penghujung bulan Oktober lalu, tercatat ada 18.683 pendaki yang mendaftar melalui jalur Bambangan.
“Kami mengimbau kepada para pendaki Gunung Slamet yang berencana untuk melakukan perjalanan via Bambangan untuk mempersiapkan perbekalan terutama ponco dan tenda dengan seksama,” ujar Slamet.
Tips Menuju Gunung Slamet
Berikut tips memilih moda transportasi umum menuju Basecamp Bambangan, Gunung Slamet, Purbalingga:
1. Pendaki yang menggunakan moda transportasi umum kereta dapat berhenti di Stasiun Purwokerto.
Sementara untuk pengguna bus dapat langsung turun di Terminal Purbalingga maupun Bobotsari.
2. Dari Stasiun Purwokerto atau Terminal Purwokerto, pendaki dapat menyewa angkutan umum dengan negosiasi tarif yang disesuaikan dengan jumlah rombongan.
Kebanyakan angkutan trayek yang disewa berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 400.000 satu rombongan.
Perjalanan dari Stasiun Purwokerto sampai Bambangan sekitar 2-3 jam.
3. Selain menyewa angkutan umum, pendaki juga bisa lebih dulu menggunakan bus Rp 10.000 sampai
Terminal Purbalingga atau Rp 15.000 untuk sampai di Terminal Bobotsari.
4. Dari Terminal Purbalingga, pendaki dapat menyewa jasa angkutan non-trayek (plat hitam) untuk mencapai Basecamp Bambangan.