Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Hari Batik Nasional, Yuk Mengenal Asal Mula Batik dan Ragam Motifnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin batik Lasem sedang ngeblok atau menutup bagian kain menggunakan malam.

Walau teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7, seni ini berkembang pesat di Jawa dan belakangan di tempat lain di Indonesia.

Catatan awal soal munculnya batik di Jawa sendiri tidak banyak, sehingga sulit menyebut siapa yang memulainya.

Batik Bogor motif hujan gerimis, karya rumah Batik Bogor Kreasiku. (KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Yang jelas, batik di Indonesia berkembang dalam berbagai ragam dan pola sesuai dengan kebudayaan masing-masing daerah dan unsur-unsur yang mempengaruhinya.

Batik pesisir seperti Cirebon dan Pekalongan misalnya, menyerap berbagai pengaruh luar dari para pedagang asing dan orang-orang luar yang berhubungan dengan masyarakat pesisir.

Tak heran warna-warna cerah dan pola-pola seperti burung phoenix yang berasal dari budaya China atau bunga-bunga serta kereta yang merupakan pengaruh dari Eropa, sering ditemukan pada batik-batik itu.

Sedangkan motif pada batik Yogyakarta dan Solo kebanyakan tidak menggambarkan benda, tumbuhan, atau hewan secara langsung, namun lebih merupakan simbol dari benda-benda tersebut.

Warna batik dari kedua tempat itu juga lebih kalem, tidak semeriah batik-batik pesisir.

Karena perkembangan dan keragaman itu, batik Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Badan dunia itu memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia.

Dan itulah sebabnya mengapa tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Batik dan Motif Batik

Walau batik sejatinya merupakan teknik pembuatan kain dengan perintang warna menggunakan malam (lilin), namun masyarakat awam lebih mengenal batik sebagai kain dengan corak dan motif yang khas.

Semua kain yang memiliki motif seperti motif batik kemudian disebut sebagai batik.

Padahal banyak sekali di pasaran kita jumpai kain bermotif batik yang tidak dibuat dengan cara membatik.

Kain-kain itu tidak dibuat dengan menggambar, menitik, atau memberi warna dengan menutupi bagian yang tidak ingin diwarnai dengan warna tertentu, melainkan dicetak menggunakan mesin.

Perajin Batik sedang menorehkan lilin malam menggunakan canting pada selembar kain, di Rumah Industri Batik Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Senin (21/3). Batik merupakan karya anak bangsa yang sudah mendunia, setiap daerah memiliki ciri khas motif batiknya, tak mau ketinggalan, industri batikpun berkembang di Kota Tangerang Selatan. (WARTA KOTA/nur ichsan)
Halaman
1234