Ada yang mempertanyakan etika dari pelayanan ini.
Ada juga yang mengkhawatirkan kesehatan seksual karena khawatir boneka seks ini berpotensi menularkan penyakit seksual menular seperti HIV/AIDS.
Pihak penawar jasa sendiri menyatakan bagian vital boneka seks itu akan diganti dengan regular untuk memastikan kebersihannya.
Perusahaan sendiri menyasar komsumen dari kalangan pekerja professional berusia 20-35 serta yang terlibat hubungan jarak jauh.
China sendiri saat ini memiliki masalah kronis di mana rasio yang tidak berimbang antara laki-laki dengan perempuan akibat kebijakan satu anak yang diterapkan Partai Komunis.
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul China Luncurkan Jasa Boneka Seks Berbagi