Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bukan Nasi, Tumpeng di Gresik Ini Malah Terbuat dari Buku

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpeng buku berukuran besar ketika diarak siswa MINU Trate Putra Gresik, Senin (14/8/2017).

TRIBUNTRAVEL.COM - Satu peninggalan budaya Indonesia adalah tumpeng.

Namun ada yang berbeda dengan tumpeng kali ini.

Di Gresik, ada belasan tumpeng yang tidak terbuat dari nasi melainkan dari buku.

Bahan tumpeng tersebut dibuat dari buku para siswa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Trate Putra Gresik.

Mereka berkeinginan agar perpustakaan di sekolahnya menjadi tempat nyaman dalam menumbuhkan literasi.

“Ada sebanyak 17 tumpeng buku berukuran kecil yang dibuat. Sementara yang besar ada satu, sebagai ikon. Dengan bahan tumpeng berasal dari sekitar 1.900-an buku, yang semuanya berasal dari sumbangan para siswa,” tutur Kepala Sekolah MINU Trate Putra Gresik Endah Retnangsih, Senin (14/8/2017).

Tumpeng buku berukuran kecil saat diarak siswa MINU Trate Putra Gresik di sekitar sekolah, Senin (14/8/2017).(KOMPAS.com / Hamzah)

Belasan tumpeng dengan ukuran kecil dibuat dengan tinggi mencapai 50 sentimeter, dan berdiameter sekitar 25 sentimeter.

Sementara satu tumpeng yang paling besar, memiliki tinggi sekitar 2 meter dengan diameter mencapai 1 meter.

“Untuk ide pertama kali, pembuatan tumpeng ini memang sekaligus untuk peresmian perpustakaan sekolah yang baru selesai direnovasi. Sebagai budaya Indonesia biasanya kalau peresmian kan pakai tumpeng, tapi karena ini perpustakaan, maka tumpengnya dibuat dari buku,” jelasnya.

Sebelum tumpeng buku dipamerkan di halaman sekolah, terlebih dulu dilakukan prosesi arak-arakan tumpeng buku di sekitar wilayah sekolah yang beralamat di Jalan KH Abdul Karim No.60, Gresik tersebut.

“Dari sebanyak total 528 siswa rata-rata menyumbang dua buku yang dimiliki, meskipun banyak juga yang menyumbang lebih. Untuk selanjutnya, buku-buku ini bakal kami tempatkan di perpustakaan sekolah, yang kembali bisa mereka baca guna meningkatkan minat literasi,” lanjut dia.

Tumpeng buku ketika dipamerkan di halaman sekolah MINU Trate Putra Gresik, Senin (14/8/2017).(KOMPAS.com / Hamzah)

Prosesi tersebut sempat menyedot perhatian masyarakat dan pengguna jalan yang sedang melintas.

Mereka meluangkan waktu untuk melihat tumpeng buku saat diusung oleh para siswa.

“Senang banget bisa ikut berpartisipasi, meski habis ikut arak-arakan jadi sedikit capek dan berkeringat,” tutur Muhammad Basiq Al Akhlaqi (7), yang mengaku duduk di kelas 1.

Sementara Muhammad Ainul Yakin (11) yang duduk di kelas 6 optimistis, perpustakaan di sekolahnya akan bisa menjadi lebih baik dan semakin digemari oleh para siswa.

Halaman
12