Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Religi di Makam Kyai Bagus Khasantuko, Ada Sendang yang Konon Bisa 'Sucikan' Diri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata Religi Makam Kiai Bagus Khasantuko, dari Sendang yang Tak Pernah Keruh Hingga Pohon Keramat

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata minat khusus memang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang.

Di Yogyakarta tempat-tempat petilasan dari orang-orang yang dianggap suci dan sakti bisa banyak dijumpai.

Satu tempat petilasan yang dianggap keramat ialah, wisata religi makam Kyai Bagus Kemuning Khasantuko, atau yang lebih dikenal dengan Kyai Bagus Khasantuko.

Terletak di Dusun Senuko, Godean Sleman Yogyakarta, tempat wisata religi ini memiliki kisah sejarah yang patut untuk disimak.

Kyai Bagus Khasantuko merupakan anak dari Amangkurat ke 3, satu raja mataram Kartosuro tahun 1703 hingga 1709 masehi.

Makam Kiai Bagus Khasantuko (tribunjogja/gilang satmaka)

Menurut cerita Utomo, seorang penduduk sekitar, Amangkurat ke-3 ini, satu-satunya raja mataram yang diasingkan ke Srilangka oleh para kumpeni Belanda hingga akhir hayatnya.

Utomo melanjutkan, Kyai Bagus Khasantuko sendiri merupakan seorang pengembara dan senang berguru.

"Kyai Bagus itu dulu seorang pengembara, ia juga mempunyai banyak guru spiritual karena ia juga senang mempelajari banyak ilmu dan berguru, maka dari itu ia dianggap orang sakti," sambungnya.

Perjalanan spiritual selama ia mengembara juga pernah sampai di daerah Watu Congol Magelang, di sana berguru agama.

Utomo juga menyampaikan, Akibat Kyai Bagus Khasantuko sering mengembara, dan bertemu langsung dengan rakyat kecil, serta mempelajari ilmu kejawen, ia memutuskan tidak mau menjadi raja.

"Beliau pada akhirnya memutuskan tidak ingin menjadi raja, namun ia memutuskan ingin menjadi seorang penyembuh," tambah Utomo.

Selama perjalanan mengembara, Kyai Bagus Khasantuko sering berwudu dan mandi di Sendang Gabusan di dusun Senuko Godean ini.

Saking seringnya mengunjungi desa tersebut, ia akhirnya mengabdi untuk desa Senuko dan mengajarkan agama serta menjadi guru di tempat tersebut.

"Hingga Akhir hayatnya Kyai Bagus Khasantuko hidup dan mengabdi di desa ini, oleh karena itu makamnya terdapat di tempat ini, dan terus di rawat oleh warga," ujar Utomo.

Makam Kiai Bagus Khasantuko (tribunjogja/gilang satmaka)

Utomo menambahkan di lokasi makam tersebut ada sebuah Paseban yang konon dulu dipercaya sebagai tempat berkumpul para tani dan digunakan oleh Kyai Bagus Khasantuko untuk mengajar agama Islam.

Kini tempat tersebut digunakan sebagai lokasi peziarahan dan juga wisata religi.

Banyak orang dari luar daerah yang mengunjungi petilasan ini.

Di lokasi ini juga ada sebuah sendang dengan air yang jernih, yang sering disebut dengan Sendang Gabusan.

Sendang tersebut sering digunakan warga sekitar untuk mandi, konon menurut cerita masyarakat, air pada dapat membersihkan dari segala hal-hal negatif.

"Masyarakat yang sering mandi di sendang ini, bukan hanya ingin bersih secara fisik saja, namun mereka juga ingin batin dan rohaninya juga bersih," tambah Utomo.

Sendang di area Makam Kiai Bagus Khasantuko ()

Selain itu, Sendang Gabusan tersebut juga sering digunakan warga untuk mencuci baju.

"Walau pun para warga sering mencuci baju di sendang ini, namun air di sendang ini tidak akan pernah keruh, karena airnya terus mengalir dari bawah tanah, dan terus berganti, sehingga sendang tersebut selalu jernih," jelas Utomo.

Menurut cerita warga, bangunan di makam Kyai Bagus Khasuntuko tersebut dibangun menggunakan pola arsitektur Mahameru.

Pola struktur bangunan di tempat tersebut membentuk beberapa tingkatan, yang konon merupakan penggambaran dalam filosofi Jawa.

"Pola bangunan seperti ini menggambarkan bahwa para penguasa berada di paling atas, sedangkan yang di bawah merupakan tempat para abdi atau rakyat. Oleh karena itu makam Kyai Bagus Khasantuko berada di paling atas tempat ini," Papar Utomo.

Pohon Gayam di area Makam Kiai Bagus Khasantuko (tribunjogja/gilang satmaka)

Di sekitar lokasi sendang, juga terdapat sebuah Pohon langka yang tinggi besar, yaitu pohon Gayam.

Utomo mengatakan, biasanya di sendang dan tempat yang dianggap keramat pasti ditumbuhi pohon Gayam Ini.

Pohon gayam, oleh warga sekitar dianggap berkaitan dengan hal-hal keramat dengan aura yang positif.

Seperti untuk menjaga kenyamanan dan ketentram, dan juga menjaga air di sekitarnya.

Wisata Religi di makam Kyai Bagus Khasantuko ini, dapat menjadi alternatif lain, bagi traveler yang menyukai tentang prasasti atau peninggalan-peninggalan kuno.

Serta belajar dari kisah-kisah spiritual kehidupan jaman dahulu, agar kita bisa terus dekat dengan sang pencipta. (TRIBUN JOGJA/ Gilang Satmaka)