Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

130 Tahun Jadi Misteri, Ternyata Begini Wujud Asli Spesies Ikan Mola Mola

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marianne Nyegaard bersama seekor Mola tecta yang terdampar di pantai Christchurch, New Zealand.

TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah 130 tahun lamanya, para peneliti berhasil menemukan spesies ikan mola mola baru.

Spesies ini telah berhasil lolos dari mata para ahli taksonomi selama tiga abad sehingga dinamai Mola tecta yang berasal dari bahasa latin untuk bersembunyi (tectus).

Terlihat seperti hasil persilangan antara panekuk raksasa dan koper bersayap, mola mola adalah ikan bertulang paling berat di dunia.

Berat ikan ini bahkan bisa mencapai dua ton dengan panjang hingga tiga meter.

Walau pun bertubuh besar, mola mola terkenal sulit ditemukan.

Pasalnya, ikan ini mempunyai sifat penyendiri dan suka tinggal di kedalaman laut yang sulit dijangkau.

Kegiatan mola mola juga merupakan perpaduan antara menyelam untuk mencari ubur-ubur di laut dalam dan berjemur ke permukaan untuk memanaskan tubuh.

Sejarah taksonomi mola mola juga tidak teratur.

Para penjelajah awal mendeskripsikan beberapa spesies baru berdasarkan spesimen tunggal yang mereka temukan saat berlayar.

Ketika mencapai Australia dan Selandia Baru, mereka mulai memberi label kepada setiap mola mola yang mereka temui sebagai mola mola laut (Mola mola).

Alhasil, terakhir kalinya para peneliti berhasil mengidentifikasikan spesies mola mola baru terjadi sekitar 130 tahun yang lalu, yaitu mola mola laut selatan (Mola ramsayi).

Namun, ketika Marianne Nyegaard dari Universitas Murdoch mempelajari genetika Mola ramsayi, ia menyadarai adanya perbedaan genetika pada sampel kulit yang dikumpulkan di tempat perikanan di Australia dan Selandia Baru.

"Sekelompok peneliti di Jepang pertama kali menemukan bukti genetik dari spesies mola mola yang belum diketahui di perairan Australia 10 tahun yang lalu. Namun, ikan tersebut tetap bisa menghindari komunitas ilmiah karena kami tidak tahu seperti apa bentuknya," kata Nyegaard seperti dikutip dari Science Alert 22 Juli 2017.

Temuan Nyegaard lantas memicu permainan petak umpet antara dirinya dengan sebuah spesies mola mola misterius selama empat tahun.

Halaman
12