Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisatawan Ini Ungkap Potret Menyedihkan di Candi Borobudur saat Musim Liburan, Kisahnya Miris Banget

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Borobudur

"Saya sengaja posting pake bahasa Indo aj, biar yg baca juga cuma org Indo jg. Hari ini 29 Jun 2017, pukul 5 sore, saya mengunjungi Borobudur untuk menikmati sunset, tp bukan bikin sy happy, malah bikin stress!! Serius lho.. .

1. Borobudur itu bangunan tua, knp gk dibatasi manusia yg masuk perhari, rame banget kyk lautan manusia, smuanya kyk di hutan manjat2 di Borobudur.. Apakah dia akan bertahan sampai anak cucu kita? Kan bisa dibatasi dr pengelola sehari cm jual 1000 tiket, atau skalian harga tiketnya yg dimahalkan.

2. Manusia skg yg tidak bisa membangun ulang borobudur, tp cuma bisa merusaknya setiap hari. Orang tua yg tidak bisa mengajari anaknya, ketika anak menjadi liar dia tidak akan merasa bersalah karena orang tua sendiri memberikan contoh juga untuk manjat2 & duduk dtempat yg sudah jelas ditulis "DILARANG DUDUK!!"

3. Ini manusia pada tidak bisa baca? Atau memang tidak perduli? Cuma pentingin mejeng exis aj ya? Kualitas manusia seperti apa ini, gk tua gk muda gk yg kaya ataupun yg miskin sama aj, tidak menjaga sama sekali. Jelas2 ditulis dilarang duduk/ manjat, malah sengaja duduk & manjat dsana.

Saya yakin hal ini gk hanya terjadi di Borobudur. Saya merasakan Borobudur berduka, saya pun bersedih.

Bila ad yg setuju please like or repost, or comment ap aj. Atau mngkin cm sy yg tll perduli???
Saya posting krn saya perduli..

Sy juga posting hal yg sama di sosmed sy yg lain, Instagram: @khatycaimua. (kl kalian jg mau repost by IG)
Thank you."

Postingan akun ini sudah dibagikan sekitar 5.889 kali oleh pengguna Facebook.

(Facebook/KhaTerine Cai)

Berikut komentar dari para netizen.

"Orang2 kita sendiri yg tidak bisa menjaga kekayaan yg kita miliki," tulis pengguna Facebook, Diah Vimalasari .

"Aji mumpung, kl hari biasa sepi soalnya," komentar akun Praptono Sujatmiko.

Ingat ya guys, postingan netizen ini nggak bisa jadi acuan pada hari biasanya.

Potret dari netizen ini harus jadi pelajaran bagi pelancong untuk menghargai peninggalan leluhur.