Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sambut Lebaran, Festival Meriam Karbit Kembali Digelar di Pontianak

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kemeriahan permainan meriam karbit di tepi Sungai Kapuas saat malam takbiran.

TRIBUNTRAVEL.COM - Festival Meriam Karbit yang merupakan agenda tahunan menjelang akhir bulan Ramadan atau bertepatan dengan malam menyambut Idul Fitri 1438 Hijriah kembali digelar di Pontianak, Kalimantan Barat.

Saat ini persiapan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok hampir selesai.

Sekretaris Forum Meriam Karbit Kota Pontianak, Barry Shilmon mengatakan, peresmian dimulainya Festival Meriam Karbit pada tahun ini akan dipusatkan di Gang Kamboja pinggiran Sungai Kapuas.

Festival Meriam Karbit ini akan diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit.

Barry menjelaskan, ada empat kriteria penilaian dalam festival yang rutin digelar setiap malam Idul Fitri ini.

"Yaitu dari bunyi meriam, motif meriam, kebudayaan yang ditampilkan serta dekorasinya. Sedangkan total hadiah yang akan diperebutkan senilai Rp 39 juta," ujar Barry, Selasa (20/6/2017).

Untuk persiapan panggung utama, lokasi penjemputan tamu dan kemasan acara pembukaan sudah disiapkan panitia.

Sedangkan untuk penjemputan tamu undangan VIP akan menggunakan transportasi air dari Hotel Kartika ke lokasi acara.

"Tamu lainnya akan dilakukan penjemputan dari Pelabuhan Seng Hie. Digunakannya transportasi air karena akses menuju lokasi kegiatan yakni di Kampung Kamboja tidak memungkinkan untuk dilewati tamu undangan karena akses jalan menuju lokasi akan ramai dengan warga dan jalannya sempit,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap kepada panitia pada tahun ini untuk bisa mengatur dengan sebaik-baiknya kegiatan festival meriam karbit, mulai dari panggung, penjemputan tamu hingga kemasan acara seremonialnya.

“Saya berharap festival meriam karbit nantinya bisa terlaksana dengan baik, untuk itu panitia pelaksana harus benar-benar mempersiapkannya, dari kemasan acara pembukaannya, panggung utamanya serta pengaturan tamu undangan,” kata Edi.

Permainan meriam karbit, menurut, Edi, merupakan permainan tradisional yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, karena permainan meriam karbit memiliki sejarah berdirinya Kota Pontianak.

“Permainan meriam karbit ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Kota Pontianak yang tidak ada di daerah lainnya. Tak sah rasanya lebaran Idul Fitri kalau tidak ada dengar dentuman meriam karbit,” tutup Edi.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Malam Takbiran, 259 Meriam Karbit Siap Getarkan Pontianak.