5. Besi Bahan Karat
Selama perang, militer Inggris sedang mencari logam senjata yang bisa menahan panas dari pembakaran diulang.
Harry Brearley dari Sheffield mulai bereksperimen dengan menambahkan unsur-unsur yang berbeda untuk baja.
Dengan iklim lembab Inggris, tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari jika logam yang dihasilkan dengan menambahkan kromium membuatnya tahan karat.
Tanpa disadari Brearley telah menemukan stainless steel.
Dalam perang, bahan itu digunakan dalam mesin pesawat karena itu jauh lebih ringan dari baja normal.
Setelah perang, besi anti karat itu menjadi komoditas yang digunakan untuk sendok garpu, peralatan medis, perhiasan, dan peralatan masak.
6. Pembalut
Ketika kepala penelitian Kimberly-Clark, Ernst Mahler, dan wakil presiden perusahaan kertas,James Kimberly melakukan penelitian, mereka menemukan bahan yang lebih cepat penyerap dan lebih murah daripada kapas.
Para pria membawa bahan ini kembali ke Amerika Serikat dan mematenkannya sebagai Cellucotton.
Ketika Amerika Serikat memasuki perang pada tahun 1917, materi itu digunakan sebagai perban untuk laki-laki.
Para perawat pun yang sering merawat tentara perang mengetahui jika Cellucotton punya fungsi lain.
Mereka menggunakannya sebagai pembalut.
Setelah perang, Kimberly-Clark, penemu Cellucotton ini mempelajari penemuannya dan kegunaannya pada wanita.
Setelah dua tahun penelitian, pembalut diperkenalkan pada tahun 1920 sebagai Kotex.