Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - "Mabuhay! Selamat datang di Filipina," kalimat sapaan itulah yang akan sering terdengar saat mengunjungi Filipina.
Dalam Bahasa Filipina, kata "mabuhay" digunakan sebagai salam untuk orang lain, seperti halnya "horas" dalam Bahasa Batak.
Lalu, destinasi mana yang patut disinggahi saat berkunjung ke Filipina? Ibu Kota di Manila atau kepulauan menakjubkan di Boracay?
Bukan kota metro ataupun kota bahari, melainkan kota yang menyimpan sejarah Filipina, Kota Cebu.
Baca: Filipina Rasa Spanyol, Mengunjungi Basilica del Santo Nino di Cebu
Terletak di Kepulauan Visayas, Kota Cebu memiliki sejumlah bangunan bergaya Spanyol yang menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah Basilica del Santo Nino yang merupakan gereja peninggalan pelaut Spanyol yang saat itu tak sengaja mendarat di Cebu.
Usai berkeliling di Basilica del Santo Nino, kunjungi juga Magellan's Cross, salib raksasa yang terletak di sebuah bangunan bergaya Eropa.
Tak jauh dari Basilica del Santo Nino dan Magellan's Cross, terdapat jalan tertua di Kota Cebu, Colon Street.
"Colon Street merupakan jalan tertua di Cebu City. Jalan tersebut juga merefleksikan budaya masyarakat Cebu yang kami miliki," kata salah seorang warga Cebu, Lora Manigos.
Kepada TribunTravel, Lora mengaku bahwa tak ada warga Cebu yang belum pernah mengunjungi atau hanya sekadar lewat Colon Street.
Baca: Menelusuri Colon Street dan Legaspi Street, Mengintip Penjual Street Food di Jalan Tertua di Cebu
"Kamu bukan orang Cebu asli jika belum pernah pergi ke Colon Street," ujar gadis yang bekerja untuk media lokal di Cebu tersebut.
Lalu, ada apa saja di Colon Street?