Mereka yang tidak suka sarapan cenderung kadar kolesterolnya tinggi karena metabolisme tubuh terganggu.
Para karyawan yang sarapan biasanya performa kerjanya lebih baik pada pagi hari dan mood-nya pun lebih baik.
Para remaja putri usia 9-19 yang rutin sarapan, Indeks Massa Tubuhnya lebih rendah daripada yang tidak suka sarapan.
Menurut Wayne Campbel, Ph.D dari Universitas Purdue, saat sarapan masukkan unsur protein karena akan memberikan rasa kenyang untuk waktu yang lebih lama.
Anak yang sering tidak sarapan, otak besarnya yang sedang berkembang bisa mengalami penyusutan (atrofi) yang berdampak pada terganggunya pertumbuhan intelegensia. (Intisari Online/Rusman Nurjaman)