Selain ilusi air terjun bawah airnya, pulau ini juga terdapat Le Morne Cultural Landscape yaitu sebuah gunung terjal yang menjorok ke Samudera Hindia di sebelah barat daya Mauristus.
Le Morne Cultural Landscape telah diakuin oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia, lho.
Dulunya, gunung ini digunakan sebagai tempat berlindung oleh budak pelarian, Maroon, selama bertahun-tahun pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19.
twistedsifter.files.wordpress.com
Gunung ini dikelilingi oleh hutan dan tebing gunungnya hampir tidak bisa diakses.
Para budak yang melarikan diri membentuk sebuah permukiman kecil di gua-gua dan puncak Le Morne.
Le Morne menjadi simbol perjuangan budak untuk sebuah kebebasan, penderitaan, dan pengorbanan.
Baca tanpa iklan