Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

HUT ke 71 RI

Museum Proklamasi Jakarta - Ada Apa dengan Sayuti Melik dan Mesin Ketik? Ini Dia Jawabannya

Penulis: Rizky Tyas Febriani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mesin ketik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas

TRIBUNTRAVEL.COM - Nama Sayuti Melik tak bisa dipisahkan dari Proklamasi Kemerdekaan RI, 71 tahun lalu.

Pria asal Sleman inilah yang mengetik naskah Proklamasi dari tulisan tangan Soekarno.

Sebelumnya, naskah tersebut dirumuskan oleh Ir Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Subardjo di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, 17 Agustus 1945.

Setelah selesai, Sayuti Melik bertugas memindahkan tulisan tangan menjadi bentuk ketikan.

Rupanya, ada cerita menarik di balik usaha Sayuti itu.

Apa itu?

Saat itu, mesin ketik di rumah Tadashi Maeda menggunakan huruf kanji Jepang.

Tentu tak ketikan naskah proklamasi dibuat dengan huruf Jepang.

Dilansir dari Kompas.com, Pemandu Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Sri Harningsih, punya jawabannya.

Sri Harningsih mengungkapkan, pada saat itu kepala rumah tangga Maeda, Nishijima, harus mencari mesin ketik lain yang berhuruf latin.

Akhirnya, Ibu Nishijima meminjam mesin ketik milik kantor perwakilan Kriegsmarine, sahabat mereka di Perang Dunia II.

Lokasi rumah Maeda saat itu memang dekat dengan sejumlah perwakilan negara lain.

Tempat paling dekat saat itu adalah Konsulat Jerman.

Setelah Sayuti selesai mengetik, mesin ketik itu dikembalikan lagi ke Konsulat Jerman.

Karena dikembalikan, maka keberadaan mesin ketik asli itu tak lagi ada di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. 

Saat ini, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang ada hanya mesin tik replika.