Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Heritage di Jalan Gajah Mada Bali

Jajan Bubur Campur di Pasar Badung, Berburu Lukisan di Pasar Kumbasari

Editor: Vovo Susatio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukisan dan berbagai karya seni khas Bali ada di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali

Menurutnya, fungsi dua pasar tersebut sama saja.

Bedanya adalah kehadiran pasar seni di Kumbasari, yang tidak ada di Pasar Badung, itu yang menjadi karakter dari Pasar Kumbasari.

Sementara produk yang lainnya, antara kedua pasar sama.

Keduanya beroperasi sama setiap hari, selama 24 jam.

Yang tidak 24 jam, menurut Westra adalah para pedagang.

Jika malam hari, banyak pedagang yang menjajakan jajanan, makanan tradisional dan berbagai kebutuhan dapur.

Untuk sejarah Pasar Kumbasari ini, menurut Westra, tidak ada dokumen yang menyebutkan secara pasti kapan didirikan.

“Tidak ada dokumen yang mengatakan tahun berapa mulainya. Tapi tersirat bahwa pasar ini sudah ada semenjak keberadaan Pura Desa di Bali. Jadi zaman dahulu, setiap ada Pura Desa pasti ada pasar. Namun secara legal, hari jadinya PD Pasar Denpasar ditetapkan pada 1 Agustus 1994, tapi berdirinya sudah ada sejak sebelum itu,” ujar Westra.

Meskipun menyajikan suasana tradisional, pedagang yang ramah hingga barang murah meriah, tidak menjamin Pasar Seni Kumbasari diserbu pengunjung dan wisatawan setiap harinya.

Ada saja yang datang, tetapi tidak sejaya dulu.

“Dulu ramai, kira-kira sebelum ada kebakaran, setelah itu jadi sepi. Apalagi sudah banyak toko-toko oleh-oleh modern. Perekonomian di sini semakin menurun. Ini sudah siang begini, belum ada pembeli,” ujar Nyoman, pedagang setempat, sembari menata barang dagangannya.

Pasar Seni Kumbasari pernah mengalami kebakaran sekitar tahun 2000-an.


Tribun Bali/Cisilia Agustina S
Pasar Seni Kumbasari, Denpasar, Bali

Kira-kira setelah kejadian kebakaran tersebutlah, dan banyak berdirinya toko oleh-oleh modern, terjadi perubahan signifikan di Pasar Seni Kumbasari.

Beberapa kios pun tampak tutup, tidak ada yang menyewa.

Banyak pembeli, yang didominasi oleh para wisatawan, beralih ke toko-toko modern tersebut.

Halaman
1234