TRIBUNTRAVEL.COM - Curug Parigi kerap dikunjungi warga Bekasi maupun dari luar daerah, sehingga layak disebut sebagai satu destinasi wisata lokal populer di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Lokasi Curug Parigi berada di Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, tak jauh dari Jalan Raya Narogong yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Cileungsi di Kabupaten Bogor.
Baca juga: Situ Rawa Gede Rawalumbu Bekasi Jawa Barat: Lokasi, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Baca juga: Itinerary Bogor 1 Hari dari Bekasi: Bujet Rp 567 Ribu Berdua, Wisata Aquagame & Kebun Raya
Keindahan Curug Parigi sering kali disebut menyerupai Air Terjun Niagara, meski dalam ukuran mini.
Bentuknya melebar dengan air yang jatuh bertingkat membuat banyak pengunjung terkesima ketika pertama kali datang.
Baca juga: Update Terbaru Harga Tiket Masuk Transera Waterpark Bekasi, Nikmati Promo Spesial Juli 2025
Baca juga: Info Lengkap Harga Tiket Masuk Terbaru Transera Waterpark Bekasi, Intip Daya Tariknya
Tak heran, Curug Parigi juga dikenal luas sebagai “Niagara Mini” dari Bekasi.
Curug Parigi berada di aliran Sungai Cileungsi, yang hulunya berasal dari kawasan perbukitan Bogor.
Sungai-sungai kecil bergabung di wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, hingga membentuk aliran deras yang melewati Cileungsi, lalu bermuara di Bekasi.
Di sinilah Curug Parigi berada, menjadi bagian dari sejarah alam sekaligus wajah pariwisata lokal.
Namun, meski terkenal dengan keindahannya, Curug Parigi menyimpan fakta lain yang tidak banyak diketahui.
Bentuknya yang khas ternyata bukan terbentuk murni oleh proses alam, melainkan juga akibat aktivitas tambang batu di masa lalu.
Baca juga: Transera Waterpark Bekasi Suguhkan Promo Spesial Mei 2025, Intip Harga Tiket Masuknya

Sejarah dan Asal Usul Nama Curug Parigi
Warga sekitar meyakini Curug Parigi sudah ada sejak lama.
Namun menurut penuturan Nain (65), warga asli Parigi, bentuk curug itu diperkuat oleh aktivitas penambangan batu.
Material batu dari Sungai Cileungsi banyak diambil untuk pembangunan infrastruktur, termasuk Jalan Raya Narogong yang menghubungkan Bekasi dengan Bogor.
“Ya memang curug alam, tapi bukan sepenuhnya begitu. Ada aktivitas tambang batu, jadi bentuknya sekarang itu bekas galian yang membentuk seperti air terjun,” ujar Nain.
Nama Parigi sendiri berasal dari nama kampung tempat curug itu berada.
Sementara kata curug dalam bahasa Sunda berarti air terjun.
Maka, air terjun yang berada di Kampung Parigi ini kemudian dikenal sebagai Curug Parigi.
Jadi Wisata Lokal yang Populer
Keberadaan Curug Parigi sebenarnya sudah lama dikenal warga sekitar.
Namun popularitasnya meningkat sejak tahun 1990-an ketika mulai ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Bekasi, Bogor, Jakarta, maupun Karawang.
Meski demikian, saat itu kawasan ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Barulah pada 2018, Pemerintah Kota Bekasi mulai menata akses menuju lokasi, serta menambahkan beberapa fasilitas seperti spot foto, area kuliner, hingga area bersantai.
“Baru sekitar 2018 ditata. Dua bulan ini juga ditambahin hiasan dan tempat selfie,” kata Nain.
Tak heran jika Curug Parigi kini menjadi tujuan warga sekitar untuk melepas penat.
Beberapa spot foto populer, seperti papan berbentuk hati bertuliskan “Love”, banyak diminati pasangan muda yang datang ke sini.

Jejak Tambang Batu di Sungai Cileungsi
Selain menjadi objek wisata, Sungai Cileungsi yang membentuk Curug Parigi juga memiliki sejarah panjang dalam pembangunan Kota Bekasi.
Menurut penuturan warga, material batu dari sungai ini digunakan untuk meratakan Jalan Narogong pada masa lalu.
“Dulu jalannya tanah semua. Bahan bawahnya diratain pakai batu dari sini. Batu diambil mulai dari Pangkalan 1 sampai 12,” jelas Nain.
Fakta ini sekaligus memperkuat anggapan bahwa bentuk Curug Parigi saat ini dipengaruhi aktivitas tambang batu sungai.
Bekas galian tersebut membentuk tebing curam tempat air jatuh, yang kini menjadi daya tarik utama wisata alam ini.
Masalah Pencemaran Limbah
Sayangnya, kondisi Curug Parigi kini jauh dari ideal.
Sejak sekira tahun 2010, aliran Sungai Cileungsi yang membentuk air terjun ini mulai tercemar limbah industri.
Airnya berubah menjadi hitam, dipenuhi busa, dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Dulu airnya bersih, anak-anak sering berenang dan warga berendam. Sekarang jarang karena gatal sama bau,” ujar Nain dengan nada prihatin.
Pencemaran semakin parah sejak 2018, seiring meningkatnya jumlah pabrik di kawasan hulu sungai, khususnya Cileungsi.
Banyak warga berharap pemerintah mengambil langkah tegas agar sungai kembali bersih, sehingga Curug Parigi bisa benar-benar dinikmati sebagai wisata alam tanpa gangguan limbah.
Lokasi dan Akses Curug Parigi
Curug Parigi berlokasi di RT.001/RW.006, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17152.
Lokasinya dapat diakses dari Jalan Raya Narogong, kemudian masuk melalui Jalan Pangkalan 5.
Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat.
Untuk transportasi umum, akses langsung memang terbatas, sehingga lebih disarankan menggunakan ojek online atau kendaraan pribadi.
Curug Parigi di Cikiwul, Bantargebang, Bekasi, memang menjadi kebanggaan warga sebagai “Niagara Mini” yang menawarkan panorama unik.
Namun sayangnya, keindahan itu kini tergerus oleh pencemaran limbah industri.
Meski begitu, Curug Parigi tetap menyimpan daya tarik sejarah, dari kisah tambang batu hingga penataan kawasan menjadi wisata lokal.
Bagi warga Bekasi dan sekitarnya, tempat ini bisa menjadi pilihan berwisata murah meriah, sembari berharap kondisi lingkungannya kembali pulih.
TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.