TRIBUNTRAVEL.COM - Berlibur ke pantai di Jogja memang selalu seru, apalagi dengan pemandangan yang indah dan udara segar yang menenangkan.
Namun, di balik keindahan tersebut, penting untuk mengetahui tips menghindari sengatan ubur-ubur agar liburan tetap aman.
Sengatan ubur-ubur bisa terjadi kapan saja, sehingga memahami langkah pertolongan pertama menjadi hal wajib bagi siapa pun yang sering berkunjung ke pantai.
Baca juga: Harga Tiket Masuk SEA Aquarium, Tempat Wisata di Singapura, Ada Kapal Karam hingga Tabung Ubur-ubur
Terlebih jika rencana liburan ke pantai dilakukan bersama keluarga atau teman, keselamatan harus jadi prioritas utama.

Banyak wisatawan yang belum sadar bahwa beberapa pantai di Jogja memiliki potensi kemunculan ubur-ubur, terutama di musim tertentu.
Sengatan hewan laut ini bisa menimbulkan rasa perih, gatal, hingga pembengkakan jika tidak segera ditangani.
Dengan mempelajari pertolongan pertama yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalisir.
Selain itu, ada beberapa langkah pencegahan sederhana yang bisa dilakukan untuk menghindari kontak langsung dengan ubur-ubur.
Mulai dari memperhatikan peringatan petugas pantai hingga mengenakan perlengkapan renang yang sesuai.
Baca juga: Waspada Ubur-ubur Beracun Mulai Muncul di Pantai Kawasan Bantul, Lakukan Tips Ini Jika Tersengat
Mengenal Ubur-Ubur, Fakta dan Bahaya Sengatannya
Ubur-ubur seringkali dianggap sebagai ikan, padahal mereka adalah bagian dari kelompok plankton dan termasuk dalam filum Cnidaria, yang juga mencakup karang dan anemon laut.
Tubuh mereka sebagian besar terdiri dari air (lebih dari 90 persen) dan tidak memiliki otak.
Mereka hanya mengandalkan sistem saraf sederhana untuk merespons cahaya, suhu, getaran, dan bahaya.
Meskipun terlihat indah dengan warna dan kilauannya, ubur-ubur menyimpan ancaman berbahaya di balik tentakelnya.
Baca juga: Viral Penemuan Ubur-ubur Bermata 24, Berkerabat dengan Hewan Paling Berbisa di Dunia
Tentakel ini dipenuhi ribuan sel penyengat kecil bernama knidosit.

Setiap sel mampu melepaskan racun dalam hitungan detik saat bersentuhan dengan kulit.
Racun ini memiliki dua fungsi utama yaitu melindungi diri dari predator dan melumpuhkan mangsa.
Meski ukurannya sangat kecil, efeknya bisa sangat menyakitkan.
Dampak sengatan ubur-ubur sangat bervariasi tergantung jenis ubur-ubur dan sensitivitas kulit korban.
Gejala ringan meliputi rasa gatal, kemerahan, bengkak, nyeri, dan sensasi terbakar di kulit.
Baca juga: Viral Penumpang Kapal Pesiar Menyaksikan Ubur-ubur Hantu Raksasa Langka di Lepas Pantai Antartika
Gejala sedang dapat berupa mual, muntah, sakit kepala, kejang otot, hingga pingsan.
Sementara gejala berat, meskipun jarang terjadi, bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan masalah jantung yang berpotensi fatal.
Rasa sakit akibat sengatan biasanya berlangsung 1–2 jam, namun bekas gatal atau bentol bisa bertahan selama beberapa minggu.
Dalam beberapa kasus, bekas luka berupa garis merah atau ungu dapat menetap dalam jangka panjang.
Baca juga: 6 Tempat Wisata di Berau, Jangan Lewatkan Pesona Danau Purba yang Dihiasi Banyak Ubur-ubur
Mengapa Musim Ubur-Ubur di Pantai Kerap Terjadi?
Fenomena musim ubur-ubur biasanya datang pada periode tertentu, terutama saat terjadi perubahan arah angin dan arus laut.
Kondisi ini membawa populasi ubur-ubur dari tengah laut ke perairan dangkal di sekitar pantai.
Ubur-ubur tidak memiliki kemampuan berenang melawan arus, sehingga mereka akan terbawa ke mana pun arus dan gelombang pergi.
Tips Mencegah Sengatan Ubur-Ubur
Bagi wisatawan yang tetap ingin menikmati liburan di pantai di tengah musim ubur-ubur, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari sengatan ubur-ubur.
1.Cari Informasi Terkini
Sebelum berangkat ke pantai, lebih baik kamu mencari informasi dari sosial media pantai atau pengelola mengenai kondisi perairan.
Amati juga apakah terdapat papan peringatan yang dipasang di sekitar pantai.
2. Kenakan Pakaian Panjang
Kamu dapat mengurangi resikonya dengan menggenakn baju dan celana panjang.
Meskipun tidak sepenuhnya melindungi, mengenakan baju dan celana panjang dapat mengurangi risiko kontak langsung antara tentakel dengan kulit.
Namun, jika kamu memiliki gunakan pakaian renang tertutup atau pakaian selam, kamu juga dapat menggunakannya.
3. Hindari Kontak Fisik
Baik yang terlihat hidup maupun mati, ubur-ubur tetap dapat menyengat.
Edukasikan anak-anak agar tidak bermain atau menyentuh ubur-ubur yang terdampar di pasir, dan segera laporkan kepada petugas jika menemukan banyak ubur-ubur di area tersebut.
4. Gunakan Losion/Gel Pelindung
Beberapa produk losion atau gel anti-sengatan ubur-ubur telah tersedia di pasaran dan terbukti efektif membantu mengurangi risiko sengatan.
Produk ini sangat bermanfaat, terutama bagi anak-anak atau kamu yang memiliki kulit sensitif.
5. Gunakan Alas Kaki
Saat berjalan di pantai atau di perairan dangkal, kamu dapat mengenakan sepatu khusus pantai atau alat kaki tertutup lainnya.
Hal ini, untuk menghindari kontak langsung dengan ubur-ubur yang mungkin terbawa arus ke tepian.
6. Patuhi Anjuran Petugas
Petugas pantai dan tim SAR adalah pihak yang paling mengetahui kondisi perairan.
Patuhi setiap larangan atau anjuran yang mereka berikan demi keselamatanmu.
Pertolongan Pertama jika Tersengat Ubur-Ubur
Jika kamu atau orang terdekat terlanjur tersengat ubur-ubur, segera keluar dari air dan minta bantuan petugas pantai.
Langkah pertolongan pertama yang benar adalah:
- Gunakan air laut untuk membilas area yang tersengat. Hindari menggunakan air tawar karena dapat memicu sel-sel penyengat yang tersisa untuk melepaskan lebih banyak racun.
- Jangan menggosok bagian yang tersengat karena justru akan memperparah kondisi dan membuat racun menyebar.
- Jika ada tentakel yang masih menempel, lepaskan dengan hati-hati menggunakan pinset atau benda tumpul lainnya, bukan dengan tangan kosong.
- Kompres area yang bengkak dengan es atau air dingin untuk mengurangi rasa sakit.
Jika gejala lebih parah seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau pingsan muncul, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
Musim ubur-ubur memang tak bisa dihindari sepenuhnya.
Namun, dengan kewaspadaan, edukasi yang cukup, dan langkah pencegahan yang tepat.
Liburan ke pantai tetap bisa menjadi pengalaman yang aman dan menyenangkan.
Jadi, sebelum berlibur ke pantai, pastikan kamu sudah memahami risiko, cara pencegahan,serta penanganannya.
Dengan begitu, kamu bisa menikmati keindahan pantai tanpa perlu khawatir.
Tonton juga:
Rekomendasi Pantai di Jogja
Traveler, jika kamu mau liburan ke pantai Jogja ada beberapa rekomendasi yang bisa dikunjungi.
Berikut daftarnya:
1. Pantai Ngobaran
Panorama alam seketika menghipnotis pengunjung saat berada di pantai tersebut.
Saat pantai surut pengunjung disugguhkan dengan hamparan ganggang yang tumbuh di sela-sela karang dan jenis-jenis hewan pantai sepeerti kerang, ikan hingga bulu babi.
Pantai ini menyerupai pantai-pantai di Bali yang memiliki bangunan peribadatan.
Rumornya pantai Ngobaran merupakan peninggalan keturunan terakhir Kerajaan Majapahit.
Penduduk setempat yang menganut aliran Kejawen biasanya mengadakan ritual di pantai tersebut.
Keunikan lainnya, masjid disini menghadap ke arah Selatan.
Ketika beribadah sang Imam menghadap ke arah laut lepas.
Pengunjung juga dapat menikmati wisata kuliner khas pantai seperti udang goreng, bulu babi goreng dan masih banyak lagi.
Lokasi pantai tersebut terletak di Jalan Ngobaran Ngrenehan, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Jogja.
Tempat wisata ini menjadi incaran wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Keindahan pantai yang asri dan terjaga akan memanjakan mata pengunjung.
Terletak Dukuh Wiroso, Girikarto, Panggang, Wiloso, Girikarto, Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Jogja.
Pantai tersebut searah dengan Pantai Kesirat.
Pengunjung dapat menikmati suasana pantai yang diapit oleh tebing sembari menunggu matahari terbit atau terbenam.
Posisi pantai ini berbatasan langsung dengan cekungan kaki gunung.
3. Pantai Jogan
Keunikan pantai ini memberikan panorama air terjun yang langsung jatuh dari tebing ke bibir laut.
Pantai Jogan terletak di pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.
Tepatnya lokasi ini berada di arah sejalan dengan pantai Siung.
Disini pengunjung dapat merasakan grojokan langsung dibawah air terjun.
Namun, pengunjung harus berhati-hati ketika melewati bebatuan dan meelwati kayu-kayu yang licin.
Tak hanya itu ribuan kepiting juga dapat menghalangi perjalanan yang membawa ke air terjun.
4. Pantai Kesirat
Obyek wisata ini merupakan destinasi wisata yang terletak di desa Gunungkidul.
Keindahan alam yang bahari memikat hati para pecinta pantai.
Pantai ini identik dengan pasir putih yang terbawa deburan ombak.
Pantai Kesirat namanya, pantai ini berbeda dari pantai biasanya. Tak ada pasir putih atau buih ombak yang menyambar.
Pantai Kesirat terdengar asing di telinga tak seperti tempat wisata pada umumnya.
Birunya air dan putihnya pasir tak mengecewakan para pengunjung untuk bersantai sejenak disana.
Identik dengan pohon tunggal yang berdiri diatas rerumput hijau ditepi tebing.
Orang menyebutnya sebagai pohon abadi.
Pesona alam yang natural masih bisa dinikmati para pengunjung.
Di sini pengunjung dapat memancing, mengabadikan momen bersama kerabat terdekat, serta menikmati kuliner di pinggir pantai.
Walau pantai ini tak seperti pantai biasanya, tidak menyusutkan pengunjung meski tak bisa bermain air.
Disini pengunjung dapat melakukan aktifitas memancing dan menyaksikan matahari terbit atau terbenam di pinggiran tebing.
5. Pantai Nglambor
Ingin snorkling? Tak perlu pergi jauh-jauh ke Bali atau Raja Ampat.
Kini pantai di Jogja tepatnya di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, mempunyai lokasi untuk snorkling dengan merogoh kocek sekitar Rp50.000 rupiah.
Pengunjung dapat menikmati panorama alam seperti jernihnya air sehingga dapat melihat langsung hewan-hewan yang ada di laut.
Tak perlu khawati dengan ombak di pantai ini.
Pasalnya, pantai tersebut terdapat karang yang menyerupai dua ekor kura-kura.
Sehingga dapat menepis ombak dan perairan di tepi pantai cenderung lebih tenang dan dangkal.
6. Pantai Sedahan
Pantai yang berada di Pendowo, Jepitu, Girisubo, Kabupaten Gunungkidul,Jogja ini tak kalah indahnya dengan Pantai Wohkudu dan Pantai Kesirat.
Letak pantai tersebut terapit oleh tebing karang dan menjorok ke tengah laut.
Deburan ombak dan putihnya pasir menghipnotis para pengunjung yang datang kesana.
Pengunjung juga dapat melakukan aktifitas memancing dan berfoto dengan penyu.
Konon katanya lokasi ini menjadi tempat bertelurnya para penyu.
Luasnya pantai ini dapat membawa kita menjelajahi pantai-pantai yang berada disekitar.
Antara lain, Pantai SInden, Pantai Grewang, pantai Ngusalan dan Pantai Jungwok
7. Pantai Siung
Pantai yang tak seperti layaknya pantai.
Pantai Siung mempunyai ciri khas seperti tebing-tabing raksasa.
Mungkin ini tak asing bagi para pecinta pendaki.
Pasalnya lokasi ini sudah sering menjadi tuan rumah untuk event pendakian baik lokal maupun internasional.
Panorama hijaunya perbukitan dan air pantai yang terlihat di jalur pendakian rasanya membuat pengunjung tak ingin pulang.
Pengunjung dapat menikmati indahnya pantai di malam hari dengan berkemah.
Namun, jika tak ingin bermalam di tenda, ada alternatif lain.
Tak jauh daru ground camp terdapat rumah panggung kayu yang dapat digunakan sebagai base camp yang dapat menampung 10-15 orang.
Lokasi Pantai Siung terletak di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kabupaten Gunungkidul, Jogja.
8. Pantai Jungwok
Keindahan panorama di Pantai Jungwok masih terilihat asri.
Pasir putih dan birunya laut membayar rasa capek di jalan.
Pantai ini sering menjadi destinasi wisata yang nyaman terutama untuk berkemah.
Lokasinya pun tak jauh dari pantai-pantai sebelumnya.
Terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Jogja.
Pantai Jungwok merupakan salah satu pantai yang memiliki panorama yang indah dengan pasir putih yang khas dari pantai di Gunung Kidul.
(MG/Sabbih Fadhillah) (TribunTravel/nurulintaniar)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Liburan ke Pantai di Jogja? Hindari Sengatan Ubur-Ubur dengan Cara Ini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.