lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Alam Leuser di Aceh Tenggara dikenal sebagai salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia.
Kawasan ini menyimpan keragaman flora dan fauna menakjubkan.
Tak heran bila Aceh Tenggara memiliki banyak tempat wisata alam yang menawan.
Salah satu destinasi unggulan di Aceh Tenggara yang patut dikunjungi adalah Lawe Gurah.
Baca juga: Seharian Wisata Kota Batu Bareng Pasangan: Rp 633 Ribu untuk Taman Rekreasi Selecta & Jatim Park 3
Lokasi Lawe Gurah berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Lawe Gurah menjadi bagian dari ekowisata TNGL yang menghadirkan pengalaman berkesan bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona alam Leuser.
Tak heran, Desa Lawe Gurah sering disebut sebagai gerbang utama menuju keindahan alam Leuser.
TNGL sendiri merupakan objek wisata alam terbaik di Aceh Tenggara yang bisa dijelajahi dari wilayah Lawe Gurah.
Alam Leuser tak hanya menjadi hutan hujan tropis terbesar, tetapi juga berperan sebagai paru-paru dunia yang hingga kini masih terjaga kelestariannya.
Baca juga: Daya Tarik Brown Canyon Boyolali, Jawa Tengah yang Lagi Viral, Tiket Masuk GRATIS
Secara administratif, Lawe Gurah termasuk dalam Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Desa Ketambe, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Kawasan ini telah menjadi destinasi wisata alam yang sangat populer karena menawarkan keindahan flora dan fauna alam Leuser yang begitu indah dan langka.
Menurut informasi dari gunungleuser.or.id, Lawe Gurah bahkan menjadi rumah bagi Rafflesia, bunga terbesar di dunia, yang dengan mudah dapat Anda temui.
Selain Rafflesia, Lawe Gurah juga menjadi tempat tinggal bagi orangutan Sumatera.
Keindahan Lawe Gureh begitu lengkap ditambah adanya pemandian air panas alami, air terjun yang memukau, dan tentu saja, hutan hujan tropis yang memikat hati para wisatawan.
Semua ini menjadikan Lawe Gurah sebagai tempat yang tak boleh dilewatkan bagi para pencinta alam dan petualang saat ke Aceh Tenggara.
Baca juga: Itinerary 1 Hari ke Malang Naik Motor, Bujet Rp 454 Ribu Termasuk Tiket Wisata & Oleh-oleh
Tidak hanya sebagai destinasi wisata alam yang menakjubkan, Lawe Gurah juga memiliki sejarah yang kaya.
Keberadaan Lawe Gurah tidak terlepas dari Stasiun Penelitian Ketambe yang berada di seberang kawasan ini.
Stasiun Penelitian Ketambe telah terkenal sebagai pusat penelitian hutan tropis sejak tahun 1970-an.
Selama lebih dari 30 tahun, para ahli dunia telah datang ke sini untuk mengejar pengetahuan tentang kehidupan hutan tropis yang ada di Alam Leuser ini.
Pada awalnya, tempat ini berfungsi untuk merehabilitasi orangutan yang dievakuasi dari penduduk setempat dalam rangka penegakan hukum dan konservasi alam.
Tempat ini dipilih karena kaya akan tumbuhan yang menjadi makanan bagi orangutan, seperti jenis beringin (Ficus spp.), durian (Durio sp.), dan berbagai jenis lainnya.
Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Blitar, Naik Motor dari Kediri Budget Rp 300 Ribuan untuk 2 Orang
Lawe Gurah berlokasi di semenanjung yang dikelilingi oleh dua sungai, yaitu Sungai Ketambe dan Sungai Alas, yang terletak di dalam TNGL.
Keputusan untuk mendirikan stasiun penelitian di sini juga didasarkan pada jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman penduduk dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat melalui jalan Kutacane - Blangkejeren.
Bagi Anda yang ingin menjelajahi keindahan alam Leuser dari Lawe Gurah, tersedia berbagai fasilitas yang akan memastikan pengalaman wisata Anda menjadi luar biasa.
Anda dapat menikmati berbagai aktivitas, seperti trekking di hutan hujan tropis, mengamati orangutan Sumatera dalam habitat alami mereka, merendam diri dalam pemandian air panas alami, atau bahkan berenang di dekat air terjun yang memukau.
Jika Anda tertarik untuk mendalami penelitian alam, Anda juga bisa mengunjungi Stasiun Penelitian Ketambe yang terkenal di dunia ini.
Akses ke Lokasi Wisata
Jadi rakan sebet untuk Anda yang ingin menuju ke Lawe Gurah dari Kota Medan- Kutacane dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 6 jam.
Dari Banda Aceh ke Kutacane estimasi waktu yang dibutuhkan sekitar 12 hingga 15 jam yaitu melalui Jalan Medan- Banda Aceh dan Jalan Blangkejeren- Kutacane.
Kemudian dari Kutacane menuju kawasan wisata alam Gurah dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
Dengan jarak tempuh menuju lokasi pintu masuk kawasan kurang lebih 30 km.
Dan moda transportasi yang dapat digunakan dari Medan menggunakan kendaraan umum jenis minibus L300 atau family car yang banyak tersedia di Jalan Jamin Ginting Medan.
Sedangkan dari Banda Aceh juga tersedia kendaraan umum jenis mini bus L300 atau family car yang banyak tersedia di terminal Lueng Bata Banda Aceh.
Baca juga: Pertolongan Pertama & 6 Tips Hindari Sengatan Ubur-ubur saat Liburan ke Pantai Jogja
Juga tersedai jalur Udara dari Banda Aceh menggunakan pesawat perintis jenis Susi Air yang beroperasi seminggu dua kali yaitu pada Selasa dan Jumat.
Selanjutnya dari Kutacane ke kawasan Lawe Gurah cukup banyak angkutan umum yang secara rutin melayani rute ini menuju Blangkejeren.
(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)
Artikel ini telah tayang di Tribungayo.com dengan judul Wisata Aceh Tenggara, Jelajahi Keajaiban Alam Leuser: Lawe Gurah, Surga Tersembunyi di Tanoh Alas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.