Breaking News:

10 Fakta Proyek Komunikasi Lumba-lumba NASA yang Gagal Termasuk Berakhir Tragis Karena Patah Hati

Sederet fakta tentang Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) NASA yang gagal termasuk beralhir tragis lantaran patah hati

TJ Fitzsimmons /Unsplash
ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) yang dipimpin oleh ahli saraf Dr. John Lilly dan sebagian didanai oleh NASA penuh dengan kontroversi dan situasi yang tidak biasa.

Berharap dapat menjembatani kesenjangan dalam komunikasi antarspesies, Lilly menulis buku berjudul 'Man and Dolphin'. 

ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan.
ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan. (Flickr/ Charlie Jackson)

Buku tersebut menguraikan pengamatan bahwa lumba-lumba mampu meniru suara manusia dan bagaimana temuan ini berpotensi memengaruhi kehidupan seperti yang kita kenal.

Kita mungkin sulit membayangkan dunia di mana lumba-lumba dan mungkin cetacea cerdas lainnya dapat memberi wawasan tentang sejarah atau masukan tentang urusan dunia. 

Baca juga: Itinerary Pattaya 3 Hari 2 Malam Bareng Pasangan, Siapkan Bujet Rp 8 Jutaan untuk 2 Orang

Namun, inilah yang sebenarnya diinginkan oleh Dr. Lilly.

Meskipun jelas tidak berjalan sesuai rencana, proyek tersebut membuka jalan menuju pemahaman baru tentang kecerdasan lumba-lumba

Sayangnya, kisah itu berakhir dengan menyedihkan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa lumba-lumba adalah spesies yang cerdas dan memiliki struktur sosial yang sangat kompleks.

Setiap hewan memiliki kepribadiannya sendiri. 

Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Kembang, Berangkat dari Purwokerto Siapkan Bujet Rp 270 Ribuan

Mereka membentuk aliansi, berbagi tugas, dan dapat mengenali diri mereka sendiri, menunjukkan rasa kesadaran diri. 

2 dari 4 halaman

Dengan otak yang mampu memahami konsep seperti "tidak ada", lumba-lumba dapat memahami lebih dari yang mungkin kita bayangkan. 
Beberapa orang di Dolphin Institute Hawaii telah diajari ratusan kata menggunakan berbagai teknik, termasuk gestur dan simbol.

Melansir laman listverse.com, Senin (11/8/2025), berikut adalah 10 fakta tentang Dolphin Communication Project NASA yang gagal.

ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan.
ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan. (Flickr/Michael Rich)

1. Proyek ini dimaksudkan untuk mengajarkan lumba-lumba bahasa Inggris

Mary, istri pertama Dr. John Lilly, menyadari pada tahun 1957 bahwa lumba-lumba hidung botol yang mereka teliti di Florida dapat meniru ucapan manusia dengan mengeluarkan suara melalui lubang sembur mereka. 

Hal ini memicu ide dalam diri Dr. Lilly dan menginspirasinya untuk menulis buku berjudul Man and Dolphin.

Mengalihkan perhatiannya pada konsep bagaimana lumba-lumba berkomunikasi satu sama lain, ia mulai membayangkan kemungkinan komunikasi antarspesies dan mencoba mengajari lumba-lumba yang ia tangkap untuk berbicara bahasa Inggris. 

Namun, lumba-lumba yang bisa berbicara bukanlah satu-satunya kemungkinan ekstrem yang Dr. Lilly lihat untuk masa depan dunia kita.

Baca juga: 10 Fakta Unik Chongqing, Kota Cyberpunk yang Penuh dengan Plot Twist

2. John Lilly Ingin Hewan Laut Memiliki Tempat di Perserikatan Bangsa-Bangsa

Buku "Man and Dolphin" menjelaskan pengamatan Mary Lilly tentang lumba-lumba yang mengeluarkan suara seperti manusia melalui lubang semburnya. 
Buku ini juga menguraikan potensi untuk mengajarkan lumba-lumba berbicara bahasa Inggris, yang akan mengarah pada tujuan akhir pembentukan Kursi Cetacea di Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

John Lilly yakin bahwa hal tersebut akan memberi mamalia laut suara dalam urusan dunia dan membuka mata kita terhadap topik-topik seperti sains dan sejarah. 

3 dari 4 halaman

Kita hanya bisa membayangkan dunia di mana manusia dan lumba-lumba bekerja sama untuk memecahkan masalah global terkini, meskipun kedengarannya hal tersebut bisa menjadi cerita yang menarik.

ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan.
ILUSTRASI LUMBA_LUMBA - NASA sempat mendanai Dolphin Communication Project (Proyek Komunikasi Lumba-lumba) namun berakhir dengan kegagalan. (Flickr/rggoldie)

3. Berkomunikasi dengan Lumba-lumba Menarik Perhatian Para Astronom

Karena popularitas Man and Dolphin yang luar biasa, para astronom yang tertarik dalam pencarian kecerdasan luar angkasa mulai menyadari manfaat komunikasi antara lumba-lumba dan manusia sebagai sarana untuk memahami kontak dengan bentuk kehidupan lain yang berpotensi cerdas dari planet yang berbeda.

Kemampuan Lilly untuk menjalin komunikasi dengan spesies lain di Bumi memberikan harapan bagi para astronom bahwa pencapaian tersebut akan menjadi dasar bagi pelajaran tentang cara memahami potensi transmisi radio dari makhluk luar angkasa di masa mendatang.

Setelah meningkatnya perhatian terhadap penelitian Lilly di Miami, Florida, NASA pun turut serta dan memberikan sejumlah dana untuk penelitiannya. 

Hal itu memungkinkan Lilly untuk membuka fasilitas kedua di Karibia yang diberi nama Laboratorium Dolphin Point.

4. Lumba-lumba hidung botol sebelumnya dianggap sebagai hama

Penelitian komunikasi cetacea mengubah cara kita memandang lumba-lumba dan kehidupan laut lainnya. 

Nelayan Amerika Utara di sepanjang Pantai Timur akan menyebut spesies cerdas ini sebagai hama atau babi herring karena mereka secara teratur mengganggu bisnis para nelayan.

Jika bukan karena penelitian Dr. Lilly tentang korelasi antara ukuran otak dan kecerdasan, yang mengarah kepada seluruh percobaan misterius dan gagal untuk mengajarkan lumba-lumba berkomunikasi dengan kita, lumba-lumba mungkin tidak akan dianggap sebagai hewan laut paling cerdas saat ini.

4 dari 4 halaman

Kesadaran akan kecerdasan mereka menyebabkan mereka dimasukkan ke dalam daftar yang dilindungi. 

Jika tidak, dunia akan menjadi tempat yang berbeda.

Baca juga: Liburan ke Vietnam, Cek Itinerary Hanoi 4 Hari 3 Malam Budget Rp 5 Jutaan Include Tiket Pesawat PP

5. Margaret Howe Lovatt Hidup dalam Isolasi Penuh dengan Seekor Lumba-lumba

Selama musim panas 1965, laboratorium lantai atas dan balkon Laboratorium Dolphin Point di St. Thomas didesain ulang dan dibanjiri dengan air garam setinggi 46 sentimeter (18 inci) untuk menampung Margaret Lovatt dan lumba-lumba hidung botol bernama Peter yang dipilih untuk percobaan tersebut.

Sebuah meja kerja dan kasur busa bertirai shower digantung di langit-langit. 

Ia menyimpan buku harian untuk mencatat temuannya. 

Di dalamnya disebutkan bahwa membersihkan lift itu menarik karena sebagian besar kotoran menumpuk di dasar lubang lift setiap pagi, sehingga mudah disedot. 

Memasak pun tidak masalah karena ia kebanyakan mengonsumsi makanan kaleng untuk mengurangi kontak dengan dunia luar. 

Lovatt memiliki tiga tujuan utama selama eksperimen 10 minggu ini.

Pertama, ia ingin mencatat tentang isolasi antarspesies.

Kedua, ia ingin menemukan cara untuk meningkatkan kondisi kehidupan agar kurungan jangka panjang dapat dilakukan. 

Ketiga, ia ingin mengajari Peter berbicara. 

John Lilly mencatat bahwa lumba-lumba hidung botol lebih besar dan lebih kuat daripada manusia.

Meskipun hewan-hewan ini dipilih karena ukuran otaknya sebanding dengan manusia, mereka akan marah atau kesal jika tidak ditangani dengan benar. 

Hal tersebut menjadikan 10 minggu sebagai waktu maksimum bagi dua spesies untuk bertahan hidup dalam kohabitasi yang terisolasi, menurut pengamatan Dr. Lilly. 

6. Lumba-lumba Belajar Berbicara

Margaret dan Peter menjalani jadwal yang ketat. 

Setiap pagi, Minggu hingga Jumat, diawali dengan pelajaran bahasa Inggris. 

Untuk mengasah kemampuan Peter menirukan ucapan manusia melalui lubang semburnya, Margaret memutuskan untuk mengecat wajahnya dengan warna putih dan menggunakan lipstik hitam untuk menunjukkan dengan jelas dari mana suara-suara itu berasal. 

Ia mendorong Peter untuk menirukan suara-suara ini, termasuk menyapanya di pagi hari dengan "Halo, Margaret."

Lumba-lumba memiliki otak yang sangat berkembang, melibatkan area-area yang berkaitan dengan pemikiran tingkat tinggi. 

Hal ini memungkinkan lumba-lumba untuk memahami kompleksitas bahasa, termasuk bagaimana sintaksis mengubah makna sebuah kalimat.

Selama percobaan, Peter belajar mengucapkan banyak kata seperti "kita", "segitiga", dan "satu". 
Ia akan menjawab "main, main, main" ketika Margaret menjawab "kerja, kerja, kerja". 

Seperti yang dibujuk Margaret, Peter juga belajar mengucapkan "Halo, Margaret". 

Namun, Peter kesulitan mengucapkan "m". 

Akhirnya, ia berguling agar gelembung-gelembung udara yang mengucapkannya.

7. Lumba-lumba Melakukan Pendekatan Seksual terhadap Margaret

Peter mencapai usia dewasa secara seksual selama eksperimen ini, dan ia sering kali memiliki hasrat seksual yang menurut Margaret tidak nyaman. 

Peter akan menggesekkan tubuhnya pada tangan, kaki, dan telapak kaki Margaret. 

Selama tidak terlalu kasar, Margaret tidak keberatan.

Awalnya, Peter akan menjalani perjalanan panjang ke kolam lain bersama dua lumba-lumba betina untuk memuaskan hasratnya. 

Namun, proses ini seringkali mengganggu pelajaran sehingga Margaret akhirnya memutuskan bahwa akan lebih efisien untuk membebaskan Peter sendiri.

8. John Lilly Memberikan LSD Kepada The Dolphins

Di Karibia, Dr. Lilly menemukan bahwa lumba-lumba yang berada di bawah pengaruh asam lisergat dietilamid (LSD) 70 persen lebih vokal. 

Ia melakukan berbagai eksperimen dalam pengaturan terkontrol, termasuk menempatkan lumba-lumba yang sadar dan lumba-lumba yang disuntik LSD bersama-sama di dalam akuarium. 

Terkadang, lumba-lumba yang sedang teler dipasangkan dengan manusia, seperti kasus Margaret Lovatt dan Peter yang unik.

Tercatat bahwa lumba-lumba terlibat dalam berbagai jenis komunikasi nonverbal. 

Namun, penggunaan LSD menunjukkan bahwa apa yang diamati selama percobaan tidak memiliki makna dalam ranah verbal. 

Meskipun LSD tampaknya tidak memudahkan lumba-lumba untuk memahami dan mempelajari bahasa Inggris, setiap langkah dalam proses komunikasi sangatlah penting. 

Perkembangan komunikasi nonverbal pada lumba-lumba membuka pintu untuk memahami bagaimana hewan-hewan ini berinteraksi satu sama lain dan, pada akhirnya, bagaimana kita dapat berinteraksi dengan mereka. 

Hal tersebut hampir seperti bahasa isyarat lumba-lumba.

9. Pendanaan Dipotong Karena Kurangnya Minat John Lilly

Dr. John Lilly adalah salah satu dari sekelompok kecil ahli saraf yang diberi lisensi oleh pemerintah AS untuk meneliti efek LSD untuk potensi khasiat medis.

Selama musim gugur 1966, minat Lilly terhadap Dolphin Communication Project menurun dan digantikan oleh ketertarikan baru pada LSD.

Hal ini berdampak buruk pada masa depan proyek karena Lilly menunjukkan sikap meremehkan kesejahteraan umum lumba-lumba yang ia rawat. 

Sikap acuh tak acuh yang arogan ini akhirnya membuat Gregory Bateson, direktur laboratorium, pergi.

Hal tersebut pada gilirannya menyebabkan pemotongan dana dan kebutuhan untuk mengangkut semua lumba-lumba dari Karibia ke salah satu laboratorium Lilly lainnya, yang disamarkan sebagai gedung bank di Miami, Florida.

10. Peter Si Lumba-lumba Meninggal Karena Patah Hati

Akhir kisah ini sungguh menyedihkan. 

Setelah Peter dipindahkan ke rumah barunya di Miami, Florida, ia mengalami depresi. 

Beberapa faktor termasuk dikurung di dalam akuarium kecil dengan sedikit sinar matahari.

Perpisahan mendadak dari Margaret Lovatt setelah Peter menjalin hubungan yang penuh kasih dan mungkin romantis juga tampaknya berdampak buruk pada kondisi mentalnya. 

Akhirnya, Peter mengakhiri hidupnya sendiri.

Diketahui bahwa lumba-lumba tidak bernapas secara otomatis seperti kita. 

Setiap tarikan napas yang diambil lumba-lumba merupakan keputusan dan upaya yang disadari. 

Dalam situasi seperti yang dialami Peter, di mana hidup terasa tak tertahankan, lumba-lumba dapat memutuskan untuk menyerah dengan mengambil satu tarikan napas terakhir dan tenggelam ke dasar perairan.

Baca juga: Kirab Budaya Bothekan Solo, Jawa Tengah 2025 Hadir Lagi, Cek Jadwal Bazar Rakyat & Kethoprak

(TribunTravel.com/mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
lumba-lumbaNASAfakta unik Christina Koch
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved