TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat dan bertanya-tanya, apa yang terjadi jika seseorang nekat membukanya?
Pertanyaan ini wajar muncul, apalagi setiap penerbangan selalu diawali dengan demo keselamatan dari pramugari dan pramugara.
Baca juga: Itinerary Traveling ke Bali 3 Hari 2 Malam: Bujet Rp 3,6 Juta Termasuk Hotel & Pesawat PP

Baca juga: Itinerary Singapura 3 Hari 2 Malam dari Jogja, Bujet Rp 4,1 Juta, Termasuk Pesawat PP dan Penginapan
Mereka menunjukkan cara menggunakan masker oksigen, pelampung kursi, hingga letak pintu darurat pesawat.
Meski begitu, banyak penumpang yang penasaran: apakah pintu darurat pesawat bisa dibuka saat terbang? Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan.
Baca juga: Liburan Tahun Baru ke Bali? Cek Promo Tiket Pesawat Surabaya–Bali Mulai Rp 730 Ribu
Baca juga: Promo Tiket Pesawat Jakarta-Lampung, Liburan Akhir Tahun Hemat Mulai Rp 450 Ribu Tanpa Transit
Dilansir TribunTravel dari rd, berikut penjelasan lengkap tentang fungsi pintu darurat, risikonya, dan contoh kasus yang pernah terjadi.
Fungsi Utama Pintu Darurat Pesawat
Pintu darurat bukan sekadar akses keluar tambahan.
Fungsinya sangat penting untuk proses evakuasi cepat jika pesawat mengalami keadaan darurat.
Menurut Dan Bubb, PhD, mantan pilot dan pakar keselamatan penerbangan dari University of Nevada, pintu darurat bisa menjadi penentu hidup dan mati dalam sebuah insiden.
Tanpa pintu darurat, proses evakuasi bisa memakan waktu lebih lama, dan nyawa penumpang bisa terancam.
Posisi pintu darurat juga diatur dengan cermat oleh produsen pesawat dan otoritas penerbangan.
Setiap penumpang harus berada dalam jarak yang relatif dekat dengan jalur keluar, agar evakuasi bisa berlangsung maksimal 90 detik sesuai standar keselamatan internasional.
Inilah sebabnya awak kabin selalu menegaskan kepada penumpang di baris pintu darurat untuk siap membantu dalam situasi darurat.
Baca juga: Honeymoon Hemat ke Singapura 3 Hari 2 Malam dari Jakarta, Berdua Rp 8,1 Juta, Pesawat PP dan Hotel
Apakah Bisa Membuka Pintu Darurat Saat Pesawat di Udara?
Banyak penumpang khawatir atau penasaran soal ini.
Faktanya, pintu darurat pesawat modern hampir mustahil dibuka saat terbang.
Alasannya adalah perbedaan tekanan udara antara dalam kabin dan luar pesawat.
Di ketinggian 10.000 meter, tekanan udara luar jauh lebih rendah daripada di dalam kabin yang terjaga pada tekanan setara 2.400 meter.
Perbedaan tekanan inilah yang membuat pintu darurat terkunci rapat.
Tenaga manusia biasa tidak akan mampu menggeser tuasnya.
Meski begitu, sejarah mencatat ada insiden langka pada masa Golden Age of Hijacking (1968–1972).
Salah satunya adalah kasus D.B. Cooper pada 1971, ketika ia meminta uang tebusan dan melompat menggunakan parasut dari tangga belakang Boeing 727.
Perlu dicatat, Cooper tidak membuka pintu darurat, melainkan memanfaatkan rear staircase atau tangga ekor pesawat.
Setelah insiden ini, otoritas penerbangan AS menambahkan “Cooper vane” agar tangga belakang tidak bisa dibuka saat pesawat mengudara.
Sejak itu, kasus serupa hampir tidak terjadi lagi.
Membuka Pintu Darurat di Darat Tetap Berbahaya
Walaupun pintu darurat sulit dibuka saat terbang, membukanya di darat tetap berisiko tinggi.
Begitu pintu dibuka, perosotan darurat atau emergency slide akan mengembang otomatis.
Selain mengganggu operasional, tindakan ini bisa membahayakan orang di sekitar landasan.
Beberapa insiden baru-baru ini menjadi bukti.
Pada Januari 2025, seorang pria bernama Angel Luis Torres Morales membuka pintu darurat pesawat di Boston saat pesawat baru bergerak menuju landasan pacu.
Ia langsung ditangkap polisi dan dijerat interferensi operasi pesawat.
Kasus lain terjadi pada April 2025, ketika Shadi Taiseer Alsaaydeh mencoba membuka pintu darurat di pesawat tujuan Sydney.
Ketika digagalkan awak kabin dan dipindahkan ke kursi tengah, ia kembali mencoba membuka pintu lain dan bahkan menyerang pramugari.
Akibatnya, ia dijerat dua kasus membahayakan keselamatan penerbangan dan satu kasus penyerangan awak kabin, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Konsekuensi Hukum Membuka Pintu Darurat Pesawat
Siapa pun yang nekat membuka pintu darurat pesawat akan menghadapi sanksi hukum berat.
Bentuk sanksinya bisa berbeda di setiap negara, tapi umumnya meliputi:
- Pidana penjara hingga 10 tahun atau lebih
- Denda besar karena mengganggu keselamatan penerbangan
- Larangan terbang di maskapai tertentu
Kasus populer yang sempat menjadi sorotan adalah Steven Slater, pramugara JetBlue yang keluar dramatis lewat pintu darurat di darat pada 2011 menggunakan perosotan darurat.
Ia lolos dari penjara setelah menjalani konseling dan rehabilitasi, tapi insiden ini menjadi pengingat keras bagi publik.
Jangan Pernah Mencoba
Membuka pintu darurat pesawat bukanlah hal sepele.
Selain nyaris mustahil dilakukan saat pesawat terbang, tindakan ini bisa membahayakan nyawa penumpang lain dan memicu sanksi hukum berat.
Bagi penumpang, cara terbaik adalah mematuhi instruksi keselamatan awak kabin.
Pintu darurat hanya digunakan dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa, bukan untuk eksperimen atau menyalurkan rasa penasaran.
Jadi, lain kali ketika kamu melihat pintu darurat di pesawat, cukup ingat satu hal: pintu ini hanya untuk keselamatan, bukan untuk dicoba-coba.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.