TRIBUNTRAVEL.COM - Telaga Claket menjadi salah satu tempat wisata andalan di Wonogiri.
Telaga Claket menyimpan pesona alam dan legenda yang memikat.

Telaga ini bukan sekadar cekungan berisi air, tapi juga dipercaya sebagai tempat mandi para bidadari.
Kisah tersebut turun-temurun masih hidup di tengah masyarakat lokal hingga saat ini.
Menurut penuturan tetua di sana, telaga ini terbentuk secara alami pada tahun 1978, seiring pembangunan Waduk Gajah Mungkur dan Dam Colo.
Ketika badan jalan ditinggikan, cekungan di tegalan yang tak sengaja terbentuk akhirnya terisi air dan menjadi sebuah telaga yang kita kenal hari ini sebagai Telaga Claket.
Baca juga: 6 Aktivitas Seru di Pantai Klotok Wonogiri, Bisa Bersantai hingga Nikmati Pemandangan Sunset
Pada tahun 1978, awalnya ada peninggian badan jalan karena pembangunan Waduk Gajah Mungkur.
Lebih dari sekadar tempat wisata, Telaga Claket juga dilingkupi nuansa mistis.
Warga sekitar percaya bahwa Gunung Widodaren, yang berada di sebelah barat telaga, merupakan tempat tinggal para bidadari.
Setiap waktu tertentu, diyakini para biyung emban (pelayan para bidadari) turun ke Telaga Claket untuk mandi.
Dahulu tempat ini masih sering digunakan untuk ritual, terutama pada bulan Sura.
Terlepas dari hal mistis, Telaga Claket menjadi tempat wisata favorit di Wonogiri.

Daya tarik Telaga Claket
Telaga Claket menawarkan pemandangan alam yang menawan, dengan latar belakang pegunungan yang memanjakan mata.
Letaknya yang berada di kaki Bukit Widodaren yang hijau, membuat Telaga Claket memiliki pemandangan tenang kombinasi telaga dan perbukitan.
Airnya tenang hingga memantulkan warna-warni bunga dan pepohonan.
Bahkan, Telaga Claket disebut sebagai "miniatur Ranu Kumbolo ala Wonogiri" karena mirip pemandangan Ranu Kumbolo di Gunung Semeru.
Baca juga: Itinerary Wonogiri 1 Hari dari Solo, Bujet Rp 235 Ribu, Jelajah Waduk Gajah Mungkur & Pantai Nampu
Sebuah dermaga sederhana berdiri di pinggir telaga, menjadi spot favorit pengunjung untuk berfoto.
Selain itu, ada juga spot foto berupa jembatan kecil dan taman bunga celosia yang menjadi lokasi populer untuk foto pre‑wedding.
Dengan luas sekitar 1 hektare, Telaga Claket tak pernah kering, bahkan saat musim kemarau.
Tempat ini ramai dikunjungi warga, terutama pada sore hari dan masa libur panjang.
Selain untuk rekreasi, telaga ini juga dikenal sebagai spot memancing favorit, terutama saat malam hari.

Harga tiket masuk Telaga Claket
Harga tiket masuk Telaga Claket dibanderol Rp 10.000 per orang.
Pengunjung juga bisa sewa perahu mengitari telaga dengan tarif Rp 20.000 per orang.
Telaga Claket telah dilengkapi dengan gazebo/saung (sekitar empat unit), dermaga kayu, warung makan, area parkir, serta toko souvenir di sekitarnya.
Baca juga: Kacang Mete Wonogiri, Oleh-oleh Paling Laris untuk Lebaran
Lokasi & akses menuju Telaga Claket
Telaga Claket terletak di Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Jarak dari pusat Kota Wonogiri sekitar 10 km, waktu tempuh sekitar 25-30 menit dengan kendaraan pribadi.
Akses cukup mudah baik dengan kendaraan pribadi maupun menggunakan angkutan umum ke Selogiri, lalu dilanjutkan ojek lokal.
Dari Kota Wonogiri, ambil jalur menuju ke Desa Sendangijo / Keblokan via Jalan Wonogiri-Pacitan, Jalan RM Said, sampai di Selogiri/Ngawen.
Jika naik transportasi umum: kabupaten Wonogiri ke kecamatan Selogiri, lalu lanjut ojek lokal menjangkau telaga.
LIHAT JUGA:
Jam buka Telaga Claket
Telaga Claket buka setiap hari pukul 06.00-18.00 WIB.
Namun sebaiknya datang pagi hari untuk mendapatkan cahaya yang lembut untuk berfoto dan suasana tidak terlalu panas.
Selain itu, datanglah saat hari kerja atau bukan akhir pekan agar spot foto tidak terlalu ramai.
(TribunTravel.com/Sinta)(TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Asal-usul Telaga Claket yang Kini jadi Wisata Hits Wonogiri, Ada Mitos Tempat Tinggal Bidadari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.