TRIBUNTRAVEL.COM - Nutty Putty dikenal sebagai salah satu gua tersempit di dunia yang terletak di Utah, Amerika Serikat.
Nama gua ini mencuat ke publik setelah insiden tragis yang menimpa John Jones, seorang speleolog amatir yang terjebak dalam lorong sempitnya pada tahun 2009.
Kejadian tersebut menjadikan Nutty Putty bukan sekadar destinasi penjelajahan, tetapi juga simbol peringatan akan risiko eksplorasi gua tersempit di dunia.
Baca juga: Gua Rane: Bunker Pertahanan Jepang di Nagekeo NTT, Berdiri Sejak 1943
Tubuh John Jones hingga kini masih berada di dalam gua, membuat kisahnya dikenang dengan penuh duka dan misteri.
Nutty Putty awalnya merupakan lokasi populer bagi para pencinta caving karena jalurnya yang menantang dan unik.
Namun sejak tragedi itu, gua ini ditutup permanen demi alasan keselamatan.
Baca juga: Gua Batu Hapu, Tempat Wisata Favorit di Hatungun, Tapin, Kalsel yang Punya Spot Foto Instagramable
Banyak orang penasaran bagaimana John bisa terperangkap dan mengapa proses evakuasinya gagal.
Fakta-fakta mencengangkan seputar kondisi gua dan kronologi kejadian membuat Nutty Putty menjadi sorotan dunia.
Gua tersebut menjadi terkenal saat salah satu petualang, John Jones, tewas terjebak di dalamnya.
Bahkan mayat John Jones yang terjebak pada 2009, belum bisa diambil hingga sekarang.
John Jones terperosok ke lubang tersempit gua tersebut sejauh 400 kaki dari mulut gua dan 100 kaki di bawah permukaan bumi.
Lubang tersempit tersebut memiliki lebar 25 cm dan tinggi 45 cm.
Baca juga: Suguhkan Keindahan Alam Memukau, Gua Batu Hapu di Hatungun, Tapin, Kalsel Jadi Favorit Wisatawan
Ia tidak bisa memutar balik saat tubuhnya terlanjur masuk. Bahkan kakinya pun sama sekali tidak bisa ditekuk.
John Edward Jones memulai penjelajahan ke Gua Nutty Putty sekitar pukul 8 malam waktu setempat, pada malam 24 November 2009.
"John, saat itu berusia 26 tahun, sedangkan adiknya Josh berusia 23 tahun. Mereka bersama dengan sembilan teman dan anggota keluarga lainnya, memutuskan untuk menjelajahi Gua Nutty Putty sebagai cara untuk mengeratkan kekeluargaan satu sama lain menjelang liburan," kata ayah John Jones, Delong.
Baca juga: Gua Limbuhang, Tempat Wisata di Batubenawa, Hulu Sungai Tengah, Kalsel yang Lagi Hits
Pada usia ke-26 tahunnya, Jones telah menikah dan memiliki seorang putri berusia satu tahun.
Ia juga merupakan mahasiswa kedokteran di Virginia.
Sekitar satu jam dalam ekspedisi gua, John Jones memutuskan untuk mencari formasi Gua Nutty Putty yang dikenal sebagai the Birth Canal atau sebuah lorong sempit.
"Dia berpikir bahwa dirinya telah menemukan the Birth Canal yang sohor, lantas segera mungkin ia masuk ke jalan sempit terlebih dahulu, bergerak merangkak maju menggunakan pinggul, perut, dan jari-jarinya," imbuh DeLong.
"Tetapi dalam beberapa menit, dia baru menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan besar," lanjutnya.
Agaknya John Jones telah keliru memilih jalan yang membuatnya terhimpit dan tak mampu mengendalikan tubuhnya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Gua Gong Pacitan, Keajaiban Suara Alami yang Terpantul dari Dinding
"John tahu dia sekarang hampir terjebak dan tidak punya ruang untuk berbalik. Dia bahkan tidak punya ruang untuk menggeliat kembali ke jalan dimana dia masuk. Satu-satunya cara, ia harus mencoba menekan tubuhnya untuk terus maju ke depan," singkapnya.
"Dia mencoba menghembuskan udara di dadanya, sehingga dia bisa masuk melalui ruang yang lebarnya hampir 10 inci dan tinggi 18 inci, seukuran lubang pengering pakaian," ungkap DeLong dalam tulisannya.
"Tetapi ketika John menarik napas lagi dan dadanya membusung kembali, dia terjebak untuk selamanya," tambahnya.
Josh adalah orang pertama yang menemukannya. Seketika ia menarik betis John yang hanya membuatnya terperangkap semakin jauh.
"John malah meluncur ke lorong lebih jauh, terjebak lebih buruk dari sebelumnya. Lengannya sekarang disematkan di bawah dadanya dan membuat dirinya tak bisa bergerak sama sekali," kisahnya.
Josh kemudian bergegas untuk mencari bantuan ke luar gua.
Hanya saja, setelah bantuan datang, John masih terjebak sejauh 400 kaki di dalam gua dan 100 kaki di bawah permukaan bumi.
Membawa orang, peralatan, dan persediaan sejauh itu membutuhkan waktu satu jam.
Susie Motola, merupakan penolong pertama yang tiba di lokasi terjebaknya John di dalam gua.
Saat itu, John telah terjebak selama tiga setengah jam.
Namun, Susie tak berhasil membantu John keluar.
Selama 24 jam berikutnya, lebih dari 100 personel penyelamat bekerja keras untuk membebaskan John Edward Jones dari kedalaman Gua Nutty Putty.
Ia berada di lubang yang terlalu kecil dan sempit, sulit untuk membebaskannya dari sana.
"Rencana terbaik yang mereka miliki adalah menggunakan sistem katrol dan tali untuk mencoba membebaskan John dari tempatnya yang sangat sempit," ungkap DeLong.
Shaun Roundy, salah satu penyelamat mengatakan bahwa spelunker berpengalaman sekalipun akan kesulitan keluar dari Gua Nutty Putty.
Sebagian besar lorongnya sangat sempit, bahkan di pintu masuk, telah diberi tanda-tanda peringatan akan bahayanya gua tersebut.
"Tanpa harapan untuk diselamatkan karena jantung John telah menderita berjam-jam akibat posisinya menghadap ke bawah, John dinyatakan meninggal karena serangan jantung sesaat sebelum tengah malam pada malam 25 November 2009," kisahnya.
Tim penyelamat telah menghabiskan 27 jam untuk mencoba mengeluarkan tubuh John dari lubang sempit mematikan itu.
"Namun, usaha tim penyelamat tak membuahkan hasil, tubuh John masih terperangkap sampai hari ini," pungkasnya.
Keluarga John Jones dan pemilik tanah, serta himbauan pemerintah, telah menyepakati untuk menyegel pintu gua Nutty Putty dan meletakkan foto John Edward Jones di sana, menandakan gua Nutty Putty sebagai pusara John.
(TribunJateng/puspitadewi) (TribunTravel/nurulintaniar)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nutty Putty Jadi Gua Tersempit di Dunia, Mayat John Jones Tak Bisa Diambil Sampai Sekarang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.