TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Pangeran menjadi salah satu destinasi unggulan di Kepulauan Anambas.
Kepopulerannya tak luput dari keindahan yang disuguhkan.

Bahkan pesona Pulau Pangeran mampu mengundang decak kagum siapa pun yang berkunjung.
Lokasi Pulau Pangeran berada di Desa Belibak, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Obelix Sea View Terbaru untuk Liburan Sekolah Juni 2025
Pulau Pangeran tak hanya menyuguhkan keindahan alam saja.
Akan tetapi menyuguhkan pula keindahan bawah laut yang memanjakan mata.
Menariknya, akses menuju Pulau Pangeran terbilang cukup mudah.
Sebab lokasinya berada di sekitar permukiman warga.
Pulau Pangeran menjadi satu referensi healing atau menenangkan pikiran dari aktivitas maupun pekerjaan anda selama sepekan.
Baca juga: Itinerary Tektok Gunung Butak via Panderman, Pendakian 1 Hari Bonus View Sabana
Gugusan pulau yang ditumbuhi pohon-pohon membuat kawasan ini didominasi warna hijau.
Pemandangannya lebih menyejukkan mata ketika anda menikmati hamparan laut berwarna hijau dengan terumbuh karang yang begitu menawan.
Wisata Pulau Pangeran dikemas oleh BUMDes dan Pokdarwis desa.

Ciri khas budaya melayu begitu kental ketika Kamu memasuki kawasan tersebut.
Saat memasuki pulau ini, anda akan disambut oleh arsitektur gapura tanjak.
Tanjak sendiri, merupakan topi khas melayu Kepulauan Riau.
Baca juga: Offroad Hutan Cemara Surabaya: Wisata Alam Terbaru, Cek Harga Tiket dan Jam Buka
Bangunan itu kerap dijadikan objek berswafoto bagi para pengunjung.
Pulau Pangeran menjadi satu tujuan pengunjung untuk berlibur di akhir pekan dan pada hari besar lainnya.
Tidak sedikit pula wisatawan lokal bahkan mancanegara berkunjung ke sana untuk stay cation atau berlibur.

Mereka biasanya berlibur bersama pasangan, teman dan keluarga di akhir pekan dan hari raya.
Di sana mereka dapat menikmati sejumlah kegiatan antara lain diving, snorkeling hingga bermain wahana air sambil menikmati sajian kuliner yang dijajakan oleh warga.
Akses menuju Pulau Pangeran cukup mudah, lantaran lokasinya berada di sekitar rumah warga.
Untuk sampai ke lokasi, anda dapat menaiki transportasi laut speed boat dan pompong dengan biaya Rp 100 ribu sudah termasuk pulang pergi.
Baca juga: Tips Olah Makanan Beku Ala Chef MasterChef di Booth Alim Frozen Jakarta Fair 2025
Jarak tempuh dari Pelabuhan Tarempa ke Desa Belibak sekitar satu jam menggunakan kapal pompong.
Sedangkan dengan speed boat bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Wisata Pulau Pangeran, Desa Belibak, termasuk nominasidesa kreatif di Indonesa.
Destinasi wisata ini dinobatkan sebagai satu desa di Indonesia karena faktor keindahan alam baharinya yang memukau.
Penghargaan itu diberikan oleh Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI).
Desa Belibak menempati urutan ketiga dari 10 desa kreatif di Indonesia.
Pesaingnya adalah Desa Bagot Parlondut di Kabupaten Samosir, Kapalo Banda Desa Nagari Taram di Sumatera Barat, Desa Burai di Sumatera Selatan Desa Tumanggung di Magelang.
Kemudian Desa Tegalarum Borobudur, Desa Kaliploso di Banyuwangi, Desa Wisata Gupruk di Mandalika dan Desa Marinsow di Minahasa.
Setelah penganugerahan itu, Pemerintah Desa Belibak terus berbenah dan mendorong pengembangan sektor wisata khususnya Pulau Pangeran.
Kepala Desa Belibak, Marzuki mengatakan, pada 2022 ini pihaknya telah menginisiasi untuk membangun taman kolam renang wisata Pulau Pangeran.
Plt Kadispar Kepri, Raja Heri Mokhrizal mengatakan, terdapat sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas yang cocok untuk dikunjungi wisatawan.
Beberapa pulau di sana bahkan telah dihuni warga bahkan terdapat resort di dalamnya.
Ia berharap, sektor pariwisata Kepri dapat memberi kontribusi positif bagi warga, khususnya di Anambas.
"Apalagi Pemerintah Pusat sudah resmi menghentikan PPKM. Semoga sektor pariwisata Kepri terus tumbuh dan memberi dampak baik bagi masyarakat," ucapnya.
Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 5.000, anda dapat menikmati suasana yang disuguhi wisata Pulau Pangeran.
Anda yang ingin bermandi ria secara leluasa dan puas dapat berenang di garis pantai.
Kepala Desa Belibak, Marzuki juga mengatakan, ada berbagai fasilitas lainnya yang tersedia dan dapat dinikmati oleh setiap pengunjung.
Beberapa fasilitas maupun sarana prasarana itu tentunya dikenakan biaya penggunaan yang masih relatif murah dan tak menguras kantong.
Ada permainan komedi putar dan kincir-kincir dikenakan biaya Rp 10.000 bagi setiap pengunjung.
Selain itu, tersedia pula wahana air semisal kendaraan ongkel dengan berbagai bentuk menyerupai wajah hewan air dengan biaya Rp 50.000 per jam.
Ada pula wahana ramah anak antara lain kendaraan rel kereta api lintasan di area wisata Pulau Pangeran.
“Wisata Pulau Pangeran ini dikelola lansung oleh BUMDes dan juga Pokdarwis Desa Belibak untuk menambah pendapatan desa,” ucap Marzuki.
Ada lagi fasilitas pondok-pondok hingga kamar mandi umum atau toilet yang dapat digunakan oleh para pengunjung.
“Di Pulau Pangeran kita juga punya fasilitas kolam renang air asin buatan. Kolam renang ini kita bangun dengan mengutamakan anakanak maupun remaja yang berisiko berenang di pantai,” sebut Marzuki.
Desa Belibak terkenal akan legendanya yang merakyat hingga saat ini. Desa yang terdiri lima pulau itu dikisahkan menjadi satu tempat tinggal seorang pangeran asal Brunei Darussalam.
Kepala Desa Belibak, Marzuki menceritakan, kisah pangeran Brunei Darusalam menjadi asal-muasal penamaan wisata Pulau Pangeran.
Pada abad ke- 17, wilayah perairan Pulau Matak dikuasai oleh Dato Kaye Dewa Perkase, di mana mereka bermarkas di Gunung Kute.
Gunung Kute adalah kawasan perbukitan menjulang tinggi yang berada di Matak. Kawasan merupakan tempat yang sangat strategis untuk dapat melihat keluar masuknya kapal-kapal yang melintas.
Setiap kapal dan perahu para pedagang yang melewati wilayah kekuasaan Dato Kaya Dewa Perkasa akan dihampiri dan dirampas oleh anak buah sang datok.
Pada suatu hari satu perahu yang sedang merapat di Pulau Belibok dan diketahui oleh anak buah Datok Kaya Dewa Perkasa.
Mereka lantas melaporkan kejadian tersebut kepada penguasa wilayah itu. Dato pun dengan tegas memerintahkan anak buahnya untuk menjemput orang-orang yang berada di perahu tersebut untuk dibawa menghadap dirinya di Gunung Kute.
Seorang anak buah yang bernama Ki Batu sengaja ditinggalkan untuk dapat menjaga perahu tersebut.
Setelah sampai di Gunung Kute, rombongan pun bertemu dengan Dato Kaye Dewa Perkase.
Dato melihat seorang pemuda yang sopan dan berwibawa.
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Buat Liburan Sekolah: Surabaya–Lombok Mulai Rp 833 Ribu Tanpa Transit
Kemudian Dato meminta penjelasan dari pemuda tersebut, mengapa perahunya bisa sampai di Pulau Belibok.
Pemuda yang sopan itu pun menjelaskan, mereka berada dalam perjalanan dari Brunei Darusalam untuk memenuhi undangan dari Pangeran Johor Baharu Malaysia.
Namun, mereka mengalami badai laut dan cuaca hujan beserta angin kencang.
(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Pesona Pulau Pangeran Anambas, Masuk 10 Desa Kreatif di Indonesia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.