TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Kembang di Wonosobo, Jawa Tengah lagi naik daun di kalangan para pendaki.
Menerapkan konsep zero waste mountain, Gunung Kembang dikenal sebagai gunung bebas sampah.

Tak heran bila para pendaki bakal disuguhi lingkungan alam yang bersih selagi menyusuri jalur pendakian Gunung Kembang.
Nah, buat traveler yang ingin mendaki Gunung Kembang, TribunTravel punya itinerary yang bisa jadi panduan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Boemisora Juni 2025, Wisata Edukasi di Lereng Gunung Merbabu
Itinerary ini disusun untuk perjalanan selama 2 hari 1 malam dengan keberangkatan awal dari Basecamp Blembem.
Estimasi biaya yang dbutuhkan yakni sekira Rp 130 ribuan per orang.
Biaya tersebut sudah termasuk tiket pendakian, parkir, logistik dan lain sebagainya.
Penasaran dengan rincian perjalanannya?
Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum berikut!
Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Semarang Berangkat dari Jogja, Kunjungi Lawang Sewu hingga Kota Lama
Itinerary Gunung Kembang 2 Hari 1 Malam
Hari 1: Keberangkatan & Pendakian
- 07.00 – Berkumpul di Basecamp Blembem, Desa Blembem (Kertek, Wonosobo)
Repacking, cek surat izin, tenda, dan peralatan pendakian (larangan tisu/plastik - 08.00 – Proses registrasi dan pembayaran:
Tiket pendakian: Rp 10.000/orang
Retribusi fasilitas (charger, toilet, mushola): Rp 5.000/orang
Parkir motor: Rp 5.000

- 08.30 – Mulai pendakian via jalur kebun teh, melewati Istana Katak, Kandang Celeng, Pos 1–3 (Akar), Sabana
- 12.30–13.00 – Tiba di Pos Sabana 2 atau area camping, mendirikan tenda dan makan siang
- 13.00–17.00 – Eksplorasi area Tanjakan Mesra & ke puncak, kembali untuk sholat dan santai di tenda
- Makan malam & Istirahat di camping
Baca juga: Pantai Pandanan Lombok Utara: Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, Lokasi dan Rute
Hari 2: Sunrise & Turun
- 04.30 – Persiapan dan briefing singkat
- 05.00–06.00 – Naik ke puncak untuk menikmati sunrise dan foto
- 06.00–08.00 – Sarapan, breakdown tumbu, packing
- 08.00–12.00 – Turun ke basecamp, cek barang dan sampah sesuai aturan
- 12.00–13.00 – Istirahat/persiapan pulang
- 13.00 – Kembali ke Wonosobo

Baca juga: Berburu Lanskap Sunrise dan Kabut di Sabana Desa Luku Wingir Sumba Timur NTT
Estimasi Biaya
Tiket pendakian | Rp 15.000 |
Parkir motor | Rp 5.000 |
Makanan + logistik (2 hari) | Rp 60.000 |
Tenda + alat masak (sewa) | Rp 50.000 |
Estimasi Total | Rp 130.000 |
Perlengkapan yang wajib dibawa:
- Jaket gunung & pakaian hangat
- Sepatu trekking/sandal gunung
- Headlamp/senter
- Sleeping bag & matras
- Tenda (jika camping)
- Peralatan masak (kompor, gas, nesting)
- Makanan & minuman cukup
- P3K pribadi & obat-obatan
- Trash bag (jangan tinggalkan sampah)
*Disclaimer:
- Jika bepergian bersama, biaya bisa lebih hemat.
- Biaya dan tarif di atas bisa berubah sewaktu-waktu.
- Jika membawa perlengkapan sendiri, biaya bisa lebih hemat.
6 Tips Mendaki Gunung saat Musim Kemarau
Berikut tips mendaki saat musim kemarau yang dikutip dari blog Eiger Tropical Adventure.
1. Cobalah pilih dengan cermat gunung yang jadi tujuan
Dari Berbagai trackrecord gunung Indonesia, ada beberapa gunung yang mengalami kebakaran saat musim kemarau tiba.
Untuk itu bagi para kamu yang hendak memilih sebelum melangkah.
Meluangkan waktu menikmati kemarau di gunung memang seringkali membuat orang tidak sabar.
Untuk itu coba lebih cermat dalam mempertimbangkan risiko dan kemungkinan lain yang berdampak pada anda.
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Usahakan sebelum mendaki, fisikmu sudah terlatih.
Mendaki dimusim kemarau membutuhkan kekuatan fisik yang bugar.
Tidak hanya itu mental yang kuat juga dibutuhkan saat mendaki.
Sebab di jalur pendakianmu akan medapati jalur terjal berdebu dan berbatu.
Jadi persiapkan sebaik mungkin.
3. Gunakan perlengkapan mendaki yang tepat
Dalam memilih perlengkapan yang tepat, tentunya aspek keamanan harus terpenuhi.
Pergunaan sepatu gunung diatas mata kaki supaya terhindar dari cidera ketika terpleset.
Selain itu berguna agar menghalau krikil yang masuk.
Kemudian gunakan pakaian yang menyerap keringat dan sejuk di cuaca panas.
Selain itu sediakan baju ganti dan jaket gunung yang mampu menepis dinginnya udara di hutan gunung saat kemarau.
4. Persiapkan bekal logistik yang cukup.
Ketika kamu memulai perjalanan disiang hari maka kebutuhan logistik harus diutamakan.
Sebab dalam kondisi kemarau di siang bolong, trek pendakian akan terasa 2 kali lebih berat.
Untuk itu asupan nutrisi dan air yang cukup akan menunjang perjalanan anda.
Pastikan kebutuhan air tercukupi dan jangan biarkan perut kosong dalam waktu lama.
Upaya tersebut bertujuan menghindarkan anda dari bahaya dehidrasi dan hipotermia.
5. Membawa penutup hidung, masker, atau buff.
Gunakanlah perlengkapan semacam masker dan sebagainya.
Supaya menjaga saluran pernafasan anda dari debu di sepanjang trek pendakian.
Selain itu menggunakan kacamata juga penting untuk mencegah benda asing masuk ke mata.
6. Bawalah P3K dasar
Mencegah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Memprediksi risiko yang akan diterima lebih baik sebelum mendaki.
Seringkali pendaki terpeleset ketika melewati trek yang kering dan berdebu.
Atau biasanya mereka mengalami sesak napas akibat debu yang mengepul.
Jadi penting untuk kamu tahu, pencegahan dan persiapan yang matang sangat dianjurkan.
Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Cepogo Cheese Park untuk Liburan Sekolah, Berlaku hingga 14 Juli 2025
(TribunTravel.com/mym)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.