Breaking News:

Mata Lokal Travel

Ada Pulau Berwujud Manusia, Intip Keindahan Pantai Tanjung di Teluk Selahang, Natuna, Kepri

Pantai Tanjung di Teluk Selahang, Bunguran Timur Laut, Natuna, Kepulauan Riau bisa menjadi tempat wisata pilihan untuk liburan.

tribunbatam.id/Wina
WISATA NATUNA - Pantai Tanjung di Teluk Selahang menjadi salah satu spot favorit untuk menghabiskan momen liburan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata bahari menjadi daya tarik utama Kabupaten Natuna.

Salah satu yang cukup populer terdapat di Pulau Bungurun.

Suasana di Pantai Tanjung Teluk Selahang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. Foto diambil beberapa waktu lalu.
Suasana di Pantai Tanjung Teluk Selahang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. Foto diambil beberapa waktu lalu. (TRIBUNBATAM.id/MUHAMMAD ILHAM)

Namanya yakni Pantai Tanjung.

Pantai Tanjung berlokasi di Teluk Selahang, Bunguran Timur Laut, Natuna, Kepulauan Riau.

Baca juga: Libur Sekolah ke Flores NTT, Cek Tiket Pesawat Murah Denpasar-Labuan Bajo

Bila ditempuh dari Kota Ranai, jarak menuju Pantai Tanjung sekira 12 kilomter.

Aksesnya cukup baik sehingga bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun rodak empat.

Keopuleran Pantai Tanjung tak lepas dari keindahan alam yang disuguhkan.

Pesona Pantai Tanjung memang cukup unik dan menarik.

Tak cuma pasir putih dan lautan biru, pemandangan yang indah pun dapat dijumpai.

Baca juga: Itineray Pendakian Gunung Prau Bujet Rp 410 Ribuan, Cocok untuk Pendaki Pemula

Pemandangan itu ialah, penampakan sebuah pulau yang menyerupai sosok perempuan yang tengah berbaring.

2 dari 4 halaman

Pulau itu bernama Pulau Senoa. Wujud perempuan itu hanya dapat dilihat dari bibir Pantai Tanjung Teluk Selahang.

Biasanya pengunjung yang datang ke sana, mereka tak akan lupa untuk mengabadikan momen tersebut dengan berfoto latar Pulau Senoa.

Pelepasan anak penyu sisik beberapa waktu lalu di Pantai Tanjung. Pantai ini menjadi bagian dari destinasi wisata Kepri di Natuna.
Pelepasan anak penyu sisik beberapa waktu lalu di Pantai Tanjung. Pantai ini menjadi bagian dari destinasi wisata Kepri di Natuna. (TRIBUNBATAM.id)

Selain itu, dari bibir pantai kita juga dapat menyaksikan keagungan tuhan berupa pemandangan puncak Gunung Ranai.

Tentunya, pemandangan itu juga menjadi spot menarik bagi mereka yang hendak berfoto-foto.

"Yang paling menarik itu penampakan pulau itu (Pulau Senoa), mirip orang tidur," ujar Novit seorang pengunjung kepada Tribunbatam.id, di Pantai Tanjung Teluk Selahang, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Madiun, Start dari Solo Naik Kereta Api Budget Rp 400 Ribuan

Menurutnya, perwujudan sosok manusia dari pulau Senoa hanya dapat dilihat dari bibir Pantai Tanjung.

"Yang paling jelas kelihatan seperti manusia itu ya dari sini," katanya.

Di balik keindahannya, ternyata Pulau Senoa memiliki cerita tersendiri yang hingga saat ini terus berkembang khususnya bagi warga Natuna yang ada di Pulau Bunguran Besar.

Jumlah pengunjung Pantai Tanjung di Natuna membeludak saat momen libur Natal dan Tahun Baru, Senin (25/12/2023).
Jumlah pengunjung Pantai Tanjung di Natuna membeludak saat momen libur Natal dan Tahun Baru, Senin (25/12/2023). (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Menurut Suparman (36), seorang warga Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Pulau Senoa memiliki kisah yang cukup pilu.

"Cerita tentang Senoa ini bermacam-macam. Kalau menurut cerita yang disampaikan orang tua, kakek dan nenek saya dulu, Senoa itu dulunya seorang perempuan yang sedang hamil besar namun kikir atau pelit kepada tetangganya," kata Suparman.

3 dari 4 halaman

Menurutnya, di balik kisah yang beredar di masyarakat Natuna itu, terukir gambaran nasihat kehidupan yang cukup jelas.

Baca juga: Libur Sekolah ke Jogja, Tiket Pesawat Murah dari Jakarta Mulai Rp 680 Ribu Tanpa Transit

Ia melanjutkan ceritanya tentang Pulau Senoa. Dahulu kala di Pulau Bunguran Besar terdapat sepasang suami istri yang hidup tidak jauh dari bibir pantai.

Si suami adalah seorang nelayan sedangkan sang istri hanya disibukkan dengan pekerjaan rumah.

"Mereka hidup bertetangga, namun istrinya itu termasuk orang yang pelit kepada tetangganya. Bahkan saking pelitnya si istri nelayan ini ketika tetangganya meminjam tampis atau tampah (alat membersihkan beras) ia tidak pernah meminjamkannya," kata Suparman.

Wanita kikir nan pelit ini lupa kalau suatu saat akan butuh bantuan tetangganya.

Hingga suatu saat si istri nelayan tersebut sedang hamil besar. Detik-detik melahirkan segera tiba. Saat itu suaminya pergi melaut untuk mencari nafkah.

"Setelah si suami ini pulang ke rumah, ia mendapati istrinya sedang sakit karena hendak melahirkan, lalu mereka berdua meminta bantuan kepada tetangganya untuk membantu proses persalinan. Karena istrinya ini orang yang pelit alias tidak pernah membantu tetangganya yang membutuhkan bantuan, akhirnya dia menuai hasil perbuatannya sendiri," ujarnya.

Tidak ada seorang pun yang mau membantu proses persalinannya. Hingga suami istri itu memutuskan untuk pergi mencari bantuan orang lain dengan menyeberangi lautan.

"Tapi ketika mereka mau pergi, semua barang-barang miliknya turut dibawa sehingga sampan yang dikendarai itu sarat akan muatan. Saat di perjalanan, sampan mereka tenggelam dan si istri berakhir dengan menjadi sebuah pulau yang saat ini dinamakan Pulau Senoa.

Sedangkan si suami tidak tahu hilang entah kemana," jelas Suparman.

4 dari 4 halaman

Ia melanjutkan, di balik kisah Pulau Senoa ini ada pesan moral yang bisa dipetik. Kita hidup bertetangga harus rukun dan saling membantu. Seperti pepatah orang bijak, 'apa yang ditanam, maka itu yang dituai'.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Guntur Sakti mengatakan, ntuk meningkatkan serta mengembangkan suatu destinasi wisata, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu aksesibilitas, amenitas dan atraksi.

Ia menjelaskan aksesibilitas berkaitan dengan bagaimana ke lokasi wisata.

"Kalau amenitas berkaitan dengan fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain,"sebut Guntur.

Dan terakhir adalah atraksi yaitu, sesuatu yang menjadi daya tarik dan dapat membuat wisatawan terkesan yang berupa rasa puas, rasa nyaman, dan rasa nikmat pada wisatawan yang melihatnya atau melaksanakannya.

"Atraksi ini dapat berupa daya tarik alam, budaya, dan daya tarik buatan manusia seperti event atau festival," ujarnya.

Selain wisata Pantai Tanjung Teluk Selahang, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga telah menetapkan destinasi di Natuna.

Mulai dari Mangrove Pering, Pulau Senua, Air Terjun Hiu, Pantai Batu Kasah, dan Mangrove Mekar Jaya.

Itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 1263 tahun 2022 tentang Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

Ansar juga menginginkan adanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kecamatan Serasan, Natuna menjadi pintu masuk pariwisata mancanegara, khususnya Malaysia ke daerah Kepri.

Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Magelang, Start dari Jogja Naik Motor Siapkan Budget Rp 300 Ribuan

Menurut Ansar sangat sayang jika PLBN yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar itu hanya dimanfaatkan untuk arus perdagangan barang saja sebab nilai ekonomis tergolong kecil.

“Sayang, jika tidak dimanfaatkan menjadi entri point pariwisata besar,” ucap Ansar.

(TribunBatam.id /ham/dra)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Keindahan Pantai Tanjung Teluk Selahang dengan Pemandangan Pulau Berwujud Manusia

Selanjutnya
Sumber: Tribun Batam
Tags:
Kepulauan RiauNatunaBunguran Timur LautPantai TanjungMataLokalTravel Tanjung Benoa Jembatan Barelang Funtasy Island Tepung Gomak
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved