TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu berkunjung ke Kota Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, sempatkan mampir ke Warung Kopi Rumah Tua—tempat ngopi yang unik dengan suasana klasik khas zaman Hindia Belanda.
Tidak sulit menemukan kedai kopi di Tondano, tetapi hanya sedikit yang menyuguhkan atmosfer seautentik ini.
Baca juga: Itinerary Tomohon 4 Hari 3 Malam Bujet Rp 4 Jutaan, Kunjungi Danau Tondano hingga Bukit Doa Mahawu
Baca juga: Potret Taman God Bless, Spot Nongkrong Favorit di Tondano Timur, Minahasa, Sulut
Berdiri megah di tepi jalan utama Kelurahan Watulambot, Kecamatan Tondano Barat, bangunan bergaya kolonial ini diyakini telah ada sejak tahun 1896.
Kini, rumah tua tersebut disulap menjadi warung kopi yang memikat hati banyak pengunjung.
Baca juga: Benteng Moraya, Tempat Wisata Bersejarah di Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara
Baca juga: Suguhkan Nuansa ala Yunani, Kunjungi Astound Hill di Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara
Suasana Tempo Dulu yang Kental
Begitu memasuki halaman depan, kesan masa lampau langsung terasa.
Sebuah sepeda ontel tua menyambut di depan rumah, memperkuat suasana nostalgia.
Interiornya dihiasi perabotan dan ornamen jadul—mulai dari meja kursi kayu antik, hingga foto-foto hitam putih yang terpajang dengan bingkai tua.
Beberapa koleksi foto yang terpajang termasuk dokumentasi Gereja Sentrum Tondano tahun 1932, serta potret bersejarah Presiden Soekarno dan Sam Ratulangi yang sedang menikmati kopi.
Bahkan ada foto Sam Ratulangi bergaya parlente, berpose sambil memegang rokok.
Baca juga: Astound Hill, Tempat Wisata Instagramable di Desa Peleloan, Tondano Selatan, Minahasa, Sulut
Tempat Ngopi, Nongkrong, dan Berkumpul
Waroeng Kopi Rumah Tua tidak hanya menawarkan kopi dan camilan khas, tetapi juga kenyamanan untuk bersantai.
Pengunjung bisa memilih duduk di area indoor dengan nuansa rumah tua atau menikmati udara segar di area outdoor yang dikelilingi taman kecil yang asri.
Menurut pemilik, Sanny Posumah, warung kopi ini kini menjadi satu tempat favorit warga Tondano untuk berkumpul.
"Banyak yang datang bukan hanya untuk ngopi, tapi juga mengadakan acara keluarga, arisan, bahkan ulang tahun," jelasnya.
Dengan area yang cukup luas dan suasana yang nyaman, Waroeng Kopi Rumah Tua menjadi destinasi yang cocok untuk semua kalangan—baik warga lokal maupun wisatawan.
Cara Menuju Warung Kopi Rumah Tua Tondano
Bagi kamu yang ingin berkunjung dari Kota Manado, perjalanan ke Tondano hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit.
Rute tercepat adalah melalui jalur Manado – Tomohon, lalu dilanjutkan ke Tomohon – Tondano.
Jangan lupa siapkan kamera, karena setiap sudut warung ini layak diabadikan.
Serasa benar-benar kembali ke masa lalu di era Hindia Belanda.
Apa Saja yang Menarik di Tondano?
Selain menikmati kopi di Warung Kopi Rumah Tua, Tondano juga menawarkan berbagai daya tarik wisata yang tak kalah menarik:
1. Danau Tondano
Terletak sekitar 600 meter di atas permukaan laut, Danau Tondano merupakan danau terbesar di Sulawesi Utara.
Dikelilingi perbukitan hijau dan pegunungan, suasana di sekitar danau sangat menenangkan.
Kamu bisa menyewa perahu untuk mengelilingi danau, menikmati pemandangan matahari terbenam, atau sekadar duduk di warung tepi danau sambil mencicipi ikan mujair bakar segar yang menjadi kuliner khas daerah ini.
2. Benteng Moraya
Tak jauh dari Danau Tondano, kamu bisa mengunjungi Benteng Moraya, sebuah situs bersejarah yang dulunya menjadi tempat pertempuran rakyat Minahasa melawan penjajah Belanda.
Kini, benteng ini telah ditata ulang menjadi taman budaya dan tempat wisata.
Dari atas benteng, kamu bisa menikmati panorama Danau Tondano dan perkampungan sekitarnya.
Benteng Moraya juga sering menjadi lokasi pagelaran seni dan budaya Minahasa.
3. Museum Negeri Sulawesi Utara
Untuk kamu yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah dan budaya Minahasa, mampirlah ke Museum Negeri Sulawesi Utara yang berada tidak jauh dari pusat kota Tondano.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi mulai dari pakaian adat, alat musik tradisional, kerajinan tangan, hingga benda-benda peninggalan kolonial.
Tempat ini cocok untuk wisata edukasi sekaligus menambah wawasan budaya.
4. Kampung Kakas dan Pulau Likri
Jika kamu suka wisata pedesaan dan ingin melihat langsung aktivitas masyarakat Minahasa, cobalah berkunjung ke Kampung Kakas.
Kamu juga bisa menyeberang ke Pulau Likri, sebuah pulau kecil di tengah Danau Tondano yang masih sangat alami.
Suasana di pulau ini sangat tenang dan cocok untuk kamu yang ingin healing dari rutinitas kota.
5. Pasar Tradisional Tondano
Pasar ini bukan hanya tempat belanja, tapi juga destinasi budaya.
Di Pasar Tradisional Tondano, kamu bisa melihat langsung interaksi masyarakat lokal, membeli aneka hasil bumi segar, serta berburu jajanan khas Minahasa seperti apang, cucur, atau lalampa.
Suasananya meriah dan autentik, memberikan pengalaman yang berbeda dari pasar modern.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.