TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu mencari destinasi yang menawarkan perpaduan antara keindahan alam dan jejak sejarah, Goa Wetta di Kecamatan Beo, Kepulauan Talaud, bisa menjadi jawabannya.
Terletak di wilayah yang kerap disebut sebagai Porodisa—yang berarti surga dalam bahasa lokal—tempat ini menyimpan pesona tersembunyi di ujung utara Sulawesi Utara.
Baca juga: Camping di Pantai Tuturuga Sulawesi Utara: Keindahan Alam dan Penyu Bertelur di Tengah Malam
Baca juga: 7 Tempat Wisata Terbaik di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara: Eksotis, Alami, dan Jarang Tersentuh
Kepulauan Talaud, yang terletak tak jauh dari perbatasan Filipina, memang belum sepopuler destinasi wisata lain di Indonesia.
Namun, justru di sinilah letak keistimewaannya.
Baca juga: Pesona Air Terjun Tangkalae di Sinjai, Sulawesi Selatan untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: 4 Tempat Wisata Alam di Bone Sulawesi Selatan yang Wajib Dikunjungi, Air Terjun hingga Hutan Pinus
Dengan hamparan laut biru jernih, udara segar, dan pepohonan hijau yang menyelimuti perbukitan, Porodisa menjadi tempat pelarian ideal dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Goa Wetta: Menyusuri Jejak Sejarah dalam Balutan Alam
Hanya sekira 15 menit perjalanan dari pusat Kecamatan Beo, kamu bisa menemukan Goa Wetta, sebuah tempat eksotis yang tak hanya indah, tapi juga sarat cerita.
Dinamakan dari nama penemunya pada masa penjajahan Jepang, goa ini dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang yang bertahan hidup selama berbulan-bulan.
Kini, Goa Wetta menjadi destinasi yang menarik bagi pecinta sejarah dan penggemar wisata alam.
Jalan setapak menurun akan membawamu ke mulut goa yang dipenuhi stalaktit berwarna abu-abu kehijauan—tanda usia geologis yang sudah sangat tua.
Keindahan Alami yang Menantang
Goa ini memiliki lebar sekitar 3 meter, cukup luas untuk dijelajahi.
Begitu masuk, kamu akan langsung merasakan air dingin yang menyentuh kaki hingga sebatas pinggang.
Goa Wetta memiliki panjang sekitar 400 meter dan menembus hingga ke bagian bukit lain, memberikan sensasi petualangan yang otentik.
Di dalamnya, kamu akan menemukan formasi stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan, disertai dengan sensasi suara kepakan kelelawar yang menambah atmosfer misterius.
Karena tidak ada cahaya matahari yang masuk, membawa senter kepala dan penerangan tambahan sangat disarankan.
Baca juga: Air Terjun Bravo 45, Spot Camping Favorit di Kindang Bulukumba, Sulawesi Selatan
Akses dan Biaya Menuju Goa Wetta
Untuk mencapai Goa Wetta, kamu hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 untuk transportasi lokal.
Akses jalan cukup mudah dijangkau, dan penduduk setempat sangat ramah terhadap pengunjung.
Pengalaman Berkemah dan Bertemu Satwa Endemik
Bagi kamu yang ingin merasakan lebih dari sekadar eksplorasi, berkemah di sekitar Goa Wetta bisa menjadi pilihan menarik.
Udara yang sejuk, suara alam yang menenangkan, dan langit malam yang dipenuhi bintang akan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.
Di sekitar lokasi ini juga terdapat burung Sampiri, satwa endemik Talaud yang kini mulai terancam punah.
Kehadiran burung ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam harus dijaga.
Maka dari itu, pengunjung diimbau untuk tetap tenang, tidak membuat kegaduhan, dan menghormati kearifan lokal sebagaimana disampaikan para tetua kampung setempat.
Porodisa Menanti: Waktu Terbaik Menjelajah Goa Wetta
Musim kemarau adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Goa Wetta, karena jalur menuju goa lebih mudah dilalui dan kondisi di dalamnya lebih aman untuk dijelajahi.
Jangan lupa membawa pakaian ganti, alas kaki tahan air, dan tentu saja semangat petualangan.
Selain Goa Wetta di Talaud, Sulawesi Utara juga memiliki beberapa goa menakjubkan lain yang layak masuk dalam daftar petualanganmu.
Keindahan alam bawah tanah di wilayah ini menyimpan banyak kejutan—mulai dari formasi batu kapur yang artistik hingga nilai sejarah yang tinggi.
1. Goa Jepang – Minahasa
Terletak di daerah Kawangkoan, Minahasa, goa ini dulunya digunakan oleh tentara Jepang saat Perang Dunia II.
Meski tidak terlalu panjang, goa ini menyimpan cerita kelam masa penjajahan.
Di sekitarnya, pengunjung bisa menikmati pemandangan pegunungan yang hijau dan udara sejuk khas dataran tinggi Minahasa.
2. Goa Tuing-Tuing – Sangihe
Goa eksotis yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini masih jarang dikunjungi wisatawan.
Goa Tuing-Tuing menawarkan keindahan alam yang alami dan belum banyak disentuh, dengan lorong-lorong goa yang cukup menantang untuk dijelajahi.
Cocok bagi kamu yang ingin petualangan lebih intim dan tenang.
3. Goa Batu – Bolmong
Berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Goa Batu memiliki formasi stalaktit dan stalakmit yang sangat menarik.
Di beberapa bagian, kamu bahkan bisa melihat kelelawar bergelantungan dan mendengar gemericik air yang menambah kesan magis dari tempat ini.
4. Goa Tolu Pahangga – Talaud
Masih dari Talaud, Goa Tolu Pahangga juga dikenal sebagai situs yang menyimpan nilai budaya lokal.
Goa ini diyakini pernah menjadi tempat bertapa atau bersembunyi masyarakat zaman dulu.
Lingkungannya masih sangat alami, dikelilingi hutan tropis yang rindang.
(Ambar/TribunTravel) (Gryfid Talumedun/TribunManado)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.