Breaking News:

Mata Lokal Travel

Harga Tiket Kapal Wisata di Pantai Mali Alor, NTT untuk Melihat Duyung

Liburan ke Pantai Mali di Alor, Nusa Tenggara Timur, jangan lewatkan kesempatan naik kapal wisata untuk melihat duyung/dugong.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Pixabay/dietmaha
Ilustrasi duyung atau dugong di laut lepas. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Melihat duyung alias dugong melalui video atau tayangan film mungkin sudah biasa.

Tapi, bagaimana jadinya kalau kamu berkesempatan melihatnya secara langsung?

Yap, momen spesial ini bisa kamu rasakan ketika berwisata ke Pantai Mali di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di tempat wisata ini, kamu bakal menjumpai sejumlah kapal wisata milik nelayan yang disewakan.

Baca juga: 5 Pantai Terbaik di Kuta Bali untuk Liburan Akhir Pekan, Gratis dan Buka 24 Jam

Kamu bisa nyobain sensasi keliling pantai naik kapal tersebut sambil melihat duyung atau dugong.

Pemandangan alam yang menakjubkan dengan suara lautan yang menenangkan, akan membuat momen liburanmu semakin spesial.

Ilustrasi duyung atau dugong di laut lepas.
Ilustrasi duyung atau dugong di laut lepas. (Unsplash/Jakub Pabis)

Apalagi jika kamu beruntung bisa bertemu dengan mamalia laut tersebut.

Wisatawan yang ingin bertemu dengan dugong bisa membayar biaya kontribusi, sesuai dengan peraturan yang disepakati pihak pengelola dengan Pemerintah Daerah setempat. 

Baca juga: Kunjungi Pantai Merpati saat Liburan di Bulukumba Sulsel, Tiket Masuknya Gratis

Masyarakat lokal Alor dikenakan tarif Rp 100.000 per orang, sedangkan masyarakat dari luar Alor Rp 150.000 per orang dan wisatawan mancanegara sebesar Rp 200.000 per orang. 

Sebelum berangkat, pawang akan menyampaikan sejumlah aturan yang tidak boleh dilakukan wisatawan saat melihat dugong nantinya, termasuk larangan menyentuh dugong. 

2 dari 4 halaman

"Jangan menyentuh gugong, tidak boleh. Nanti dugong bisa menarik badan kita ke laut," kata perintis konservasi sekaligus mitra WWF Indonesia di Alor, One Simuslaa, kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: Itinerary Liburan 4 Hari 3 Malam di Aceh, Kunjungi Museum Tsunami hingga Pantai Iboih

Ilustrasi ikan duyung atau dugong di laut lepas.
Ilustrasi ikan duyung atau dugong di laut lepas. (Geoff Spiby / www.geoffspiby.co.za, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Fakta-fakta menarik tentang duyung atau dugong

1. Hidup di Perairan Tropis-Sub Tropis

Ikan duyung adalah spesies tropis hingga sub-tropis yang ditemukan di 37 negara berbeda, namun perairan Australia adalah rumah bagi salah satu populasi dugong terbesar, sekitar 80.000 – 85.000.

Habitat ikan duyung tersebar di perairan Florida, Afrika Timur, Asia Selatan, Indonesia sampai perairan Australia, dikutip dari laman Universitas Padjadjaran.

Penyebaran ikan duyung di Indonesia mulai dari perairan Sumatera, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

Lokasi ikan duyung yang sering muncul di perairan Indonesia, di antaranya terdapat di Kepulauan Bintan, Pulau Seram, dan Kepulauan Kei.

Ikan duyung merupakan satu dari empat spesies ordo Sirenia, sekelompok mamalia laut yang sangat herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuhan.

2. Perkembangbiakan Ikan Duyung

Ikan duyung berkembang biak melalui pembuahan internal dan melahirkan anak-anaknya.

3 dari 4 halaman

Rata-rata induk ikan duyung akan merawat anak-anaknya selama satu setengah tahun, dikutip dari Visit Sea Life.

Duyung dewasa tidak memiliki pemangsa alami, tetapi duyung remaja dapat dimakan oleh buaya air asin, paus pembunuh, dan hiu pantai besar.

Baca juga: Serunya Menikmati Panorama Sunset di Pantai Mangatasik Minahasa Sulut

3. Layaknya Hewan Herbivora

Ikan duyung tergolong dalam jenis mamalia, sehingga duyung memiliki kelenjar susu.

Selain itu, ikan duyung juga memiliki gigi (gading) dan bulu sikat pada bagian mulutnya.

Hewan air ini merupakan hewan herbivora sejati yang memiliki tubuh besar, berumur panjang, serta bersifat petualang.

4. Ikan Duyung Gemar Makan

Aktivitas harian ikan duyung sebagian besar adalah makan (feeding) dan bertualang (traveling).

Ikan Duyung lebih banyak mencari makan di ekosistem padang lamun (seagrass) serta di terumbuh karang.

Ada tiga jenis lamun di perairan Indonesia yang paling disukai ikan duyung, yaitu Halophila spp., Haludole spp. dan Syringodium isoetifolium.

4 dari 4 halaman

Selain makan dan bertualang, duyung juga banyak bersosialisasi dengan komunitasnya, muncul ke permukaan (surfacing), berputar (rolling), dan beristirahat (resting).

Baca juga: Harga Tiket Pantai Mawun di Lombok Tengah NTB, Punya Pasir Putih dengan Lanskap Menawan

5. Berbeda dengan Manatee,

Perbedaan ikan duyung dan Manatee (Trichecus manatus) terletak pada permukaan kulit, berat tubuh, dan panjang tubuh.

Ikan duyung berkulit lebih halus, bobot tubuhnya lebih ringan yaitu mencapai 250-300 kg, dan panjang tubuh 2,7 meter.

Sedangkan Manatee permukaan kulitnya lebih kasar, berat tubuh 500 kg dan panjang tubuh 3 meter.

6. Mempunyai 2 Gading

Ikan duyung mempunyai dua gading.

Duyung jantan menumbuhkan gading ketika mereka mencapai kedewasaan.

Sedangkan duyung betina juga mendapatkan gadingnya, tetapi ini mulai mengembang pada usia betina yang lebih tua.

Anda dapat memperkirakan usia duyung dengan berapa banyak cincin yang mereka miliki di gadingnya.

7. Dapat Menyelam hingga 33 Meter

Ikan duyung menghirup oksigen dari atas permukaan air melalui lubang hidungnya.

Seekor duyung dapat menahan nafas hingga 11 menit dan menyelam hingga 33 meter untuk mencari makan.

8. Penglihatan yang Buruk

Ikan duyung tidak memiliki penglihatan yang baik, tetapi mereka menutupinya dengan pendengaran yang sangat baik.

Dugong dapat berkomunikasi menggunakan gonggongan, kicauan, mencicit, getar, dan suara lain yang dapat merambat melalui air.

9. Rentan dengan Kepunahan 

Ikan duyung terdaftar sebagai hewan yang rentan terhadap kepunahan, dikutip dari Oceana.

Duyung akan terkena dampak dari perluasan pelabuhan komersial, pengerukan wilayah pesisir, jaring hiu, bencana alam seperti angin topan, dan banyak lagi.

Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan padang lamun yang merupakan satu-satunya sumber makanan duyung, tersapu bersih.

Dalam 30 tahun terakhir, diperkirakan populasi dugong telah menurun 90 persen.

Tonton juga:

Rekomendasi hotel di Kabupaten Alor, NTT

Apabila kamu ingin healing lebih lama di Alor NTT, ada hotel yang bisa buat menginap.

Jarak tempuh dari pusat Kabupaten Alor menuju hotel ini sekira 40-50 menit perjalanan naik mobil.

Sementara tarif inapnya cukup beragam, ada yang Rp 300 ribuan per malam.

Berikut rekomendasinya:

1. Hotel Pulo Alor

Alamat: Jalan Mutiara, Teluk Mutiara, Alor, Nusa Tenggara Timur.

Jarak tempuh dari pusat kabupaten: sekira 51 menit perjalanan naik mobil.

2. Aikoli Kang Resort

Alamat: Kampung Aikoli, Kelurahan, RT.15/RW.5, Welai Barat, Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Jarak tempuh dari pusat kabupaten: sekira 45 menit perjalanan naik mobil.

3. Simfoni Hotel Alor

Alamat: Jalan Diponegoro, Wetabua, Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Jarak tempuh dari pusat kabupaten: sekira 54 menit perjalanan naik mobil.

4. Tamala Homestay

Alamat: Jalan Banteng, Kalabahi Timur, Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Jarak tempuh dari pusat kabupaten: sekira 52 menit perjalanan naik mobil.

(Pos-Kupang/alfreddama) (TribunTravel/nurulintaniar)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Wisata NTT, Pesona Pantai Mali di Alor

Selanjutnya
Sumber: Pos Kupang
Tags:
MataLokalTravelNusa Tenggara TimurAlorPantai Maliduyungtempat wisata Belacang Domu Warandoy Sambal Luat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved