Liburan di Kampung Cowboy Palas Pekanbaru Riau, Bisa Sambil Belajar Berkuda

Namun jumlahnya tidak banyak. 

Bagi warga yang ingin ke lokasi ini, bisa memanfaatkan jasa angkutan berbasis teknologi seperti Gojek, Grab dan lainnya.

Baca juga: Keripik Pare Bigone: Oleh-oleh Murah Meriah dari Pekanbaru, Harga Rp 15 Ribu

Siang itu, saat Tribunpekanbaru.com berkunjung ke Kampung Cowboy Palas, memang pengunjung sedang tidak ada.

Saat itu matahari sedang panas terik.

Terlihat sejumlah kuda yang sedang memakan rumput.

Tidak terikat sama sekali.

Selain itu, ada pekerjaan yang sedang memotong rumput menggunakan mesin.

"Lagi kosong (pengunjung). Sore nanti atau akhir pekan selalu rame," kata Divana Fio Aini Vivaldy pada Tribunpekanbaru.com.

Divana merupakan pemilik usaha untuk wisata berkuda di Kampung Cowboy Palas.

Dia juga termasuk instruktur yang ingin belajar berkuda.

Dijelaskanya, untuk wisata berkuda dibagi dua, yakni berkeliling dengan putaran kecil dan putaran besar.

Putaran kecil memakan waktu zekitar 10 menit dengan bayaran Rp 50.000, sedangkan putaran besar sekitar 20 menit dengan bayaran Rp 100.000.

Sedangkan untuk belajar menunggangi kuda, beda lagi harganya.

Biaya per bulan sebesar Rp 3,5 juta. Untuk hal ini, usai minimal 4 tahun.

"Dewasa nggak ada batasannya," ujarnya.

Selama sebulan itu, pertemuan sebanyak 12.

Diperkirakan, usai pertemuan itu, seseorang sudah bisa menunggangi kuda.

"Dah bisa layak tungggang (setelah private itu). Untuk lomba-lomba bisa lah. Tapi kalau atlet, perlu latihan lebih lagi," ujarnya.

Kampung Cowboy dengan kudanya juga kerap digunakan untuk foto prewedding.

Harganya juga ada yakni Rp 350.000 untuk satu jam.

"Ada juga untuk foto biasa. Bukan prewed ya. Biayanya Rp 15.000 - Rp 30.000," ujar wanita jebolan akademi kebidanan ini.

Belajar memanah juga ada di lokasi ini. 

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Pekanbaru-Jakarta dari 3 Maskapai, Cek Jadwal Keberangkatan dan Tarifnya

Nantinya bisa digabungkan menunggangi kuda sambil memanah.

"Tapi belajarnya satu-satu dulu. Berkuda kemudian memanah. Kala memanah itu 10 panahan sekitar Rp 35.000," terangnya.

Dari berbagai variasi tersebut, private latihan berkuda paling diminati.

Baik itu dari perumahan sekitar lokasi bahkan dari luar kota.

Kalangan yang private banyak juga datang dari Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Selain itu mereka juga kerap menerima kunjungan dari Malaysia maupun Brunei Darusalam.

"Jumat sampai Minggi lumayan rame. Karena di situ yang private," ujarnya.

Namun ada tantangan tersendiri dalam pengembangan usaha ini. Yakni cuaca panas Pekanbaru yang tidak bersahabat dengan kuda.

"Panasnya terlalu. Tidak bagus untuk kuda," ujarnya.

Marjoni mengatakan sebenarnya konsep awal Kampung Cowboy Palas ini wisata lama dengan berbagai jenis wisata.

Namun karena berbagai hal, jenis wisata lainnya belum bisa diwujudkan.

"Kolam pancing juga ada di situ. Kita bisa mancing," katanya.

Selain itu, Kampung Cowboy Palas juga bisa digunakan untuk kegiatan camping.

Beberapa mahasiswa sudah menggunakannya.

"Kalau sekadar masuk dan lihat-lihat gratis. Sekedar nongkrong juga gratis," ujarnya.

Walau belum sempurna, ia berharap Kampung Cowboy Palas bisa menjadi alternatif wisata masyarakat Pekanbaru.

Sehingga masyarakat punya pilihan.

(Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Serunya Wisata dan Belajar Berkuda di Kampung Cowboy Palas Pekanbaru.