TRIBUNTRAVEL.COM - Kampung Wae Rebo masih menjadi tempat wisata yang banyak diminati wisatawan saat liburan ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagaimana tidak, Wae Rebo menawarkan pemandangan menakjubkan yang membuat siapa saja bakal terpana.
Tapi, belum lama ini ada kebijakan terbaru bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Wae Rebo.
Kalau kamu berencana mendaki ke Wae Rebo di Flores, NTT, ada aturan penting yang perlu kamu tahu, yaitu pendakian maksimal hanya boleh dimulai sampai pukul 16.00 WITA alias 4 sore.
Baca juga: Tenun Ikat Sikka Jadi Wisata Budaya Populer di Maumere, Berdiri Sejak 1988
Batas waktu ini diterapkan untuk menjaga keselamatan para pendaki, mengingat jalur ke Wae Rebo cukup panjang dan melewati hutan lebat.

Wae Rebo sendiri adalah desa adat di atas gunung yang terkenal dengan rumah kerucut tradisionalnya.
Perjalanan menuju desa ini biasanya memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam trekking dari pos terakhir.
Mulai pendakian lebih pagi tentu lebih aman, supaya kamu bisa tiba sebelum gelap dan menikmati suasana desa dengan nyaman.
Baca juga: Itinerary Komodo 3 Hari 2 Malam Bujet Rp 4,6 Juta, Nginap di Kapal Pinisi
Batas waktu pendakian ini mulai berlaku Senin (7/4/2025).
Informasi tersebut dibagikan akun media sosial resmi @waerebo.official mengenai batas waktu pendakian pengunjung atau wisatawan yang hendak ke Wae Rebo.
"Batas waktu pendakian/tracking ke Waerebo paling lambat pukul 16.00 WITA untuk keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan," keterangan dalam postingan Instagram @waerebo.official.
Kampung Wae Rebo adalah sebuah kampung adat tertua dan salah satu cagar budaya di wilayah Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Itinerary Pulau Sumba 5 Hari 4 Malam, Petualangan Wisata Alam dengan Bujet Rp 6 Juta

Kampung adat ini terletak di Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai dengan ketinggian 1120 meter di atas permukaan laut atau mdpl.
Lokasinya yang tinggi membuat desa tersebut dijuluki sebagai “Surga di Atas Awan" di Pulau Flores.
Kampung ini berada di tempat terpencil dan dikelilingi pegunungan dan hutan tropis lebat.
Hutan ini merupakan hutan larangan, masyarakat tidak ada yang mengambil kayu dari hutan ini, sehingga kelestariannya sangat terjaga.
Baca juga: Pesona Air Terjun Pabeti Lakera di Sumba Barat Daya NTT, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Karena keindahannya, Kampung Wae Rebo dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index pada Maret 2024l lalu.
Selain itu, kampung adat ini meraih anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012 di Bangkok pada Agustus 2012.
Kampung adat ini layaknya surga tersembunyi dengan keindahan alam, budaya, sejarah.
Di kampung ini ada tujuh rumah adat dalam bahasa Manggarai disebut mbaru niang dengan arsitektur yang tradisional dan khas budaya Manggarai.
Bahan yang digunakan untuk membuat rumah tradisional di Wae Rebo antara lain, kayu, Bambu, dan rotan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Papa Dino Terbaru 2025, Bisa Ketemu Dinosaurus di Puncak Bogor
Sedangkan atapnya terbuat dari ijuk dan ilalang yang ditumpuk.
Lapisan ijuk dipasang di lapisan atas (luar), sedangkan ilalang di bagian bawah (dalam).
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, mbaru niang bentuknya kerucut, karena bentuknya kerucut, runcing di bagian atas dengan atap ijuk yang menjuntai hingga ke tanah atau juga mbaru gendang karena di rumah ini disimpan gendang pusaka milik kampung yang digunakan dalam setiap kegiatan upacara adat.
Tonton juga:
Rekomendasi hotel murah di Manggarai Timur
Traveler, kamu yang masih ingin menjelajahi tempat wisata di Manggarai Timur jangan lupa pesan hotel murah untuk istirahat.
Terdapat sejumlah rekomendasi hotel murah di Manggarai Timur yang bisa kamu pesan.
Berikut rekomendasinya.
1. J-Rima Homestay Borong
Lokasi berada di Gang Kapela Peot, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, NTT
J-Rima Homestay Borong dilengkapi dengan wifi dan parkir gratis.
Untuk fasilitas kamarnya ada kamar mandi, handuk, seprai, pengering baju dan tisu toilet.
Tarif inap mulai Rp 268.036,-
2. Wisma PO'ONG
Wisma PO'ONG dilengkapi dengan teras dan parkir gratis.
Untuk fasilitas kamarnya ada kamar mandi, TV, meja kerja, lemari es dan tisu toilet.
Tarif inap mulai Rp 192.093,-
3. Tange Guest House
Lokasinya berada di Jalan Satar Tacik Ruteng, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Tange Guest House dilengkapi dengan teras, parkir gratis, bar dan wifi gratis.
Untuk fasilitas kamarnya ada toilet dan kamar mandi bersama.
Tarif inap mulai Rp 92.138,-
4. Chacha Homestay & Dormitory
Chacha Homestay & Dormitory dilengkapi dengan taman, WiFi gratis, dapur bersama, dan resepsionis 24 jam.
Chacha Homestay & Dormitory juga punya restoran dan mesin pembuat kopi.
Untuk fasilitas kamarnya ada setrika, kamar mandi, handuk, dan stop kontak.
Tarif inap Rp 113.750,-.
(Tribunflores/cristinadal) (TribunTravel/nurulintaniar/ambarpurwaningrum)
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Pendakian ke Kampung Wae Rebo Dibatasi hingga Pukul 4 Sore
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.