Breaking News:

Mata Lokal Travel

Liang Bua Manggarai NTT: Goa Batu Kapur Saksi Kehidupan Manusia Zaman Dulu

Melihat keindahan Liang Bua di Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang menjadi saksi kehidupan manusia zaman dulu.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
jadesta.kemenparekraf.go.id
Pesona Liang Bua, goa populer di Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang menjadi saksi kehidupan manusia zaman dulu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tersembunyi di balik perbukitan hijau Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat sebuah situs arkeologi yang menyimpan banyak cerita masa lalu—Liang Bua namanya. 

Goa batu kapur ini bukan sekadar tempat wisata alam biasa, tapi saksi bisu kehidupan manusia purba yang pernah menghuni wilayah ini ribuan tahun lalu. 

Namanya semakin dikenal sejak ditemukannya fosil Homo floresiensis, atau yang sering disebut "manusia hobbit", yang membuat dunia ilmu pengetahuan menoleh ke Flores.

Masih berbicara tentang Liang Bua, ada daya tarik tersendiri yang dimiliki tempat wisata ini.

Baca juga: Goa Terawang Eco Park: Destinasi Ngehits di Blora, Jawa Tengah Bakal Hadirkan Wahana Baru

Liang Bua menawarkan pengalaman unik bagi kamu yang ingin menjelajahi sejarah dalam balutan suasana alam yang tenang dan sejuk. 

Pesona Liang Bua, goa populer di manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pesona Liang Bua, goa populer di manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Pos-Kupang.com)

Goa ini punya stalaktit dan stalagmit yang terbentuk alami selama ribuan tahun, menambah kesan magis saat pertama kali memasukinya. 

Tak hanya menarik bagi para arkeolog, tempat ini juga jadi destinasi favorit pencinta wisata sejarah dan budaya.

Dikutip dari pariwisata.manggaraikab.go.id, Liang Bua merupakan salah satu situs gua yang terletak di daerah perbukitan karts di wilayah Kabupaten Manggarai, Flores NTT. 

Baca juga: Goa Terawang Ecopark Blora Tambah Wahana Baru, Siap Sambut Liburan Sekolah 2025

Secara Geografis, lokasinya 15 km di sebelah utara kota Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai

Ruteng merupakan salah satu kota wisata yang ada di Nusa Tenggara Timur

2 dari 4 halaman

Salah satu goa yang menjadi andalan pariwisata Ruteng yaitu Goa Liang Bua yang ada di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dan secara astronomi, terletak pada koordinat 080 31’ 50,4” LS dan 1200 26’ 36,9’ BT, dengan ketinggian + 500 m di atas permukaan laut. 

Nama “Liang Bua” berasal dari Bahasa Manggarai - Flores , “Liang” memiliki arti goa dan “bua” berarti dingin, jadi Liang Bua dapat diartikan “gua yang dingin”.

Baca juga: Jelajah Goa Waikelo di Sumba NTT, Ada Hidden Laguna yang Menakjubkan

Dilihat dari morfologinya, Liang Bua memang memiliki ciri sebagai hunian pada masa prasejarah. 

Memasuki provinsi ke-25, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW)–PWI yang terdiri dari Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni berkesempatan mengunjungi situs arkeologi bersejarah Liang Bua yang terletak di desa Liang Bua Kecamatan Rawung Utara, Kabupaten Manggarai, Flores.
Memasuki provinsi ke-25, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW)–PWI yang terdiri dari Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni berkesempatan mengunjungi situs arkeologi bersejarah Liang Bua yang terletak di desa Liang Bua Kecamatan Rawung Utara, Kabupaten Manggarai, Flores. (Dok. Tim JKW-PWI)

Hal tersebut terlihat dari ukuran goa yang dalam dan lebar dan atap yang tinggi, serta lantai goa yang luas dan relaif datar. 

Mulut goa yang menghadap ke timur laut turut mendukung untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup dan sirkulasi udara yang baik. 

Lokasi goa yang dekat dengan aliran sungai (Sungai Wae Racang dan Wae Mulu), turut mendukung penghuninya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sejak dilakukan penelitian pada tahun 1965 oleh Theodore Verhoven, seorang Pastor dari Belanda yang mengajar di Seminari Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores Tengah, kemudian dilanjutkan oleh Pusat Penelitian Arkeolog Nasional (Pusat Arkenas) tahun 1978-1989, dan berlanjut dengan penelitian kerjasama antara Puslit Arkenas dengan Universitas New England dan Universitas Wollongong, Australia dan tahun 2001 hingga saat ini di Situs Liang Bua, telah banyak menghasilkan temuan arkeolog yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Goa Batu Hapu, Wisata Antimainstream di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan

Temuan yang paling spektakuler ditemukan pada 2003 yaitu fosil manusia purba Homo florensis. 

Penemuan manusia purba ini sangat menggemparkan dunia arkeologi baik nasional maupun internasional dan cukup mengundang kontroversi. 

3 dari 4 halaman

Kerangkanya ditemukan pada lapisan Pleostosen Akhir di kedalaman 5,9 m. 

Pada lapisan ini, ditemukan kurang lebih 9 (sembilan) individu Homo florensis, akan tetapi hingga saat ini hanya satu yang ditemukan dalam kondisi hampir utuh (Liang Bua 1/LB1).

Dilihat dari ciri fisiknya, kerangka tersebut berjenis kelamin perempuan, diprakirakan berusian 25-35 tahun, dan memiliki karakteristik fisik yang unik, yaitu tingginya hanya 106 cm, tulang kaki dan tangan sangat kekar. 

Baca juga: Itinerary Jogja 3 Hari 2 Malam dari Surabaya, Bujet Rp 2,1 Jutaan, Jelajah Goa Pindul dan Taman Sari

Bagian tengkorak memiliki ciri-ciri arkaik, seperti tulang kening manonjol dengan dahi miring ke belakang, volume otak 380 cm3 (diukur dengan mustart seed) dan 417 cm3 (diukur secara digital dari data CT scan). 

Bagian wajah menjorok ke depan (prognat) dengan rahang yang kekar, serta tidak memiliki dagu.

Untuk mengetahui pertanggalan Situs Liang Bua dilakukan serangkaian analisis laboratorium melalui 7 teknik yang berbeda, yaitu: Radiocarbon/C 14, Luminescerene (Thermolumineccerene/TL,Optically-Stimulated Luminescerene/OSL, Infrared-StimulatedLuminescerene/IRSL), Electrn spin, Resonance/ESR, Uranium-Series/ U-series,dan gabungan ESR/U-series.

Hasil analisis yang dilakukan pada tahun 2003 menyatakan bahwa Situs Liang Bua berusia sekitar kurang lebih 13.000 -12.000 tahun yang lalu. 

Namun, pada 2007-2014 para peneliti Situs Liang Bua dari Pusat Arkenas bekerja sama dengan Universitas Wolongong, Australia dan Program dari Smithsonian Institute melakukan evaluasi terhadap usia tulang Homo florensis dan sedimen yang mengandung fosil.

Melalui analisis sedimen, didapat bukti stratigafi baru dan kronologi situs Liang Bua

Berdasarkan hasil analisis, diketahui situs Liang Bua berusia antara 60.000 – 100.000 tahun yang lalu, sedangkan alat batu mereka diprakirakan berusia antara 50.000 – 190.000 tahun yang lalu, jauh lebih tua dibandingkan hasil sebelumnya. 

4 dari 4 halaman

Hewan-hewan yang turut punah besert Homo florensis adalah gajah kecil, burung marabou raksasa, burung nazar, dan komodo. 

Hasil analisa terbaru yang lebih mendetail telah diterbitkan dalam majalah Nature.

Meskipun telah dilakukan evaluasi dan dilakukan analisis kembali dengan hasil baru, namun pertanyaan yang masih belum terjawab, seperti apa alasan spesies Homo florensis ini punah dan apakah Homo sapiens turut andil dalam kepunahan mereka.

Tonton juga:

Rekomendasi hotel murah di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

Traveler, jika kamu masih ingin berlama-lama di Manggarai Barat untuk liburan, jangan lupa pesan kamar hotel buat menginap.

Ada sejumlah hotel murah di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang bisa kamu pesan untuk bermalam.

Berikut rekomendasinya:

Baca juga: Pantai Sanggar Tulungagung, Jawa Timur, Tempat Konservasi Penyu Buat Liburan Akhir Pekan

1. OYO 92608 Penginapan Mc Lodge

Hotel OYO 92608 Penginapan Mc Lodge menawarkan kamar ber-AC dan bebas asap rokok.

Setiap kamar di hotel ini, telah disediakan televisi, meja, area tempat duduk, dan kamar mandi pribadi.

Menginap di hotel OYO 92608 Penginapan Mc Lodge, tamu mendapatkan akses WiFi secara gratis.

Lokasi hotel OYO 92608 Penginapan Mc Lodge di Gang Bahong, Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pesan hotel murah OYO 92608 Penginapan Mc Lodge untuk menginap di sini

2. Lontart Guesthouse

Hotel Lontart Guesthouse menawarkan beragam fasilitas dengan tarif inap yang terjangkau.

Ada kamar ber-AC, WiFi gratis, meja, perlengkapan mandi, kamar mandi bersama, hingga kamar mandi pribadi.

Kawasan hotel Lontart Guesthouse tersedia gazebo dan taman bisa digunakan untuk bersantai.

Lokasi hotel Lontart Guesthouse di Jalan Trans Flores, KM 10, Nggorang, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pesan hotel murah Lontart Guesthouse untuk menginap di sini

3. Hotel FX 72 Labuan Bajo

Hotel FX 72 Labuan Bajo menawarkan kamar yang cukup luas dan ber-AC.

Fasilitas lain turut melengkapi setiap kamar penginapan, seperti TV, WiFi gratis, meja, pembuat kopi/teh, air mineral gratis, perlengkapan mandi, dan kamar mandi pribadi.

Hotel FX 72 Labuan Bajo menyediakan balkon atau teras untuk bersantai di setiap kamar penginapan.

Terdapat cafe di Hotel FX 72 Labuan Bajo yang buka dari pagi hari sampai malam hari.

Lokasi Hotel FX 72 Labuan Bajo di Jalan Pantai Pede, Goron Talo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pesan hotel murah Hotel FX 72 Labuan Bajo untuk menginap di sini

4. Siola Hotel

Menginap di Siola Hotel, tamu dapat menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan.

Mulai kipas angin, WiFi gratis, meja, rak pakaian, dan kamar mandi pribadi.

Siola Hotel juga menawarkan layanan antar-jemput bandara dan jasa tur.

Lokasi Siola Hotel strategis, berdekatan dengan Bandara Komodo (LBJ) dan Pelabuhan Labuan Bajo.

Tepatnya, Siola Hotel berada di Jalan Soekarno Hatta, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pesan hotel murah Siola Hotel untuk menginap di sini

5. The Teuz B&B

Hotel The Teuz B&B menawarkan kamar ber-AC dan WiFi gratis.

Fasilitas lain turut melengkapi, seperti meja, area duduk, perlengkapan mandi, dan kamar mandi pribadi.

Proses check-in dan check-out dibantu 24 jam oleh staf resepsionis hotel The Teuz B&B.

Lokasi hotel The Teuz B&B di Jalan Ring Road Komodo Airport, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pesan hotel murah The Teuz B&B untuk menginap di sini

(Pos-Kupang.com) (TribunTravel/nurulintaniar/vionasebastiannolani)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Wisata NTT,  Liang Bua Jendela untuk Melihat Kehidupan Masa Lalu di Manggarai

Selanjutnya
Sumber: Pos Kupang
Tags:
MataLokalTravelNusa Tenggara TimurManggaraiLiang Buatempat wisata
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved