TRIBUNTRAVEL.COM - Lintang Nyuminar adalah sebuah usaha kerajinan yang menggabungkan bahan kulit dan tenun lurik untuk menciptakan produk bernilai tinggi.
Didirikan pada tahun 2017 oleh Ruri Eli Kusumawati, usaha ini tidak hanya berfokus pada keindahan desain, tetapi juga pada pemberdayaan pengrajin lokal dan pelestarian warisan budaya Indonesia.
Baca juga: Harga Tiket Masuk The Lawu Park, Wisata Hits di Tawangmangu Karanganyar Buat Libur Lebaran

Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Karanganyar, Jawa Tengah 3 Hari 2 Malam, Coba Sate Kelinci Tawangmangu
Berlokasi di Palm Permata, A-18, Bulukan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, usaha ini menjadi bukti bahwa kreativitas dapat mengangkat potensi lokal ke pasar yang lebih luas.
Dengan perpaduan antara material kulit dan kain tradisional, Lintang Nyuminar menawarkan produk yang unik, fungsional, dan memiliki nilai seni tinggi.
Baca juga: Batik Tulis Girilayu Karanganyar: Warisan Budaya yang Memikat dan Terus Berkembang
Baca juga: Harga Tiket Masuk Semar Edupark, Wisata Instagramable & Kids Friendly di Karanganyar
Bagaimana Lintang Nyuminar Bermula?
Setiap bisnis pasti memiliki cerita awal yang menarik.
Bagi Ruri Eli Kusumawati, inspirasi mendirikan Lintang Nyuminar berawal dari pengalamannya saat tinggal di Jawa Timur.
"Waktu saya tinggal di Jawa Timur, saya banyak melihat pabrik-pabrik yang memproduksi sepatu dan tas kulit. Dari situ saya berpikir, kenapa tidak menggabungkan produk kulit dari sana dengan tenun lurik yang menjadi ciri khas daerah saya?" ungkap Ruri.
Sebagai orang yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah—daerah yang terkenal dengan produksi kain tenun luriknya—Ruri merasa bahwa kain tradisional tersebut memiliki potensi besar untuk diangkat menjadi produk yang lebih bernilai di pasaran.
Dengan memadukan dua material ini, ia berharap bisa menciptakan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Langkah awalnya cukup sederhana.
Ruri mulai bereksperimen dengan berbagai bahan dan desain, mencari kombinasi terbaik antara kulit dan tenun lurik.
Ia juga bekerja sama dengan pengrajin setempat untuk menghasilkan produk handmade yang berkualitas tinggi.
Baca juga: Harga Tiket Masuk The Nice Park Karanganyar Terbaru 2025, Cek Lokasi dan Jam Buka

Apa Keunikan Produk Lintang Nyuminar?
Produk Lintang Nyuminar memiliki daya tarik tersendiri yang membedakannya dari produk lain di pasaran.
Keunikan ini berasal dari berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan, desain, hingga teknik pembuatannya.
1. Menggunakan Bahan Berkualitas dan Alami
Ruri selalu memastikan bahwa bahan yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan berkualitas tinggi.
- Tenun lurik handmade – Semua kain yang digunakan dalam produk Lintang Nyuminar ditenun secara manual oleh pengrajin lokal, bukan hasil produksi mesin. Hal ini memberikan kesan eksklusif dan meningkatkan nilai estetika produk.
- Beragam jenis kulit – Produk Lintang Nyuminar menggunakan berbagai jenis kulit, seperti kulit sapi, kulit domba, hingga kulit sintetis berkualitas tinggi sebagai aksen.
- Material tambahan seperti pandan alami – Beberapa produk juga menggabungkan bahan lain seperti pandan alami, yang diproses dengan teknik decoupage untuk menghasilkan motif yang unik dan berkesan vintage.
2. Perpaduan Tradisi dan Modernitas
Keunggulan utama dari produk Lintang Nyuminar adalah kemampuannya menggabungkan unsur tradisional dengan gaya modern.
Motif tenun lurik yang khas tetap dipertahankan, tetapi diaplikasikan dalam desain yang lebih kontemporer sehingga cocok digunakan dalam berbagai kesempatan.
3. Produk Handmade dengan Ketelitian Tinggi
Setiap produk yang dihasilkan Lintang Nyuminar dibuat dengan proses yang detail dan teliti.
Satu bahan favorit yang sering digunakan adalah kain ikat jumputan, yang diwarnai menggunakan pewarna alami dan melalui proses pengeringan yang hati-hati.
Setelah kain siap, tahap selanjutnya adalah pemotongan dan penjahitan.
Proses ini memerlukan keahlian khusus agar produk akhir memiliki bentuk yang sempurna dan daya tahan tinggi.
"Kita harus memilih pandan yang benar-benar kering dan anyamannya yang tidak mudah sobek. Semua bahan harus berkualitas tinggi sebelum dijadikan produk jadi," jelas Ruri.

Apa Tantangan yang Dihadapi Lintang Nyuminar?
Dalam dunia bisnis, tantangan selalu ada. Begitu juga dengan Lintang Nyuminar yang harus bersaing dengan berbagai produk lain di pasaran, termasuk produk impor dengan harga lebih murah.
"Produk luar negeri banyak yang terbuat dari bahan sintetis yang lebih murah, dan banyak orang lebih tertarik pada harga yang lebih rendah," kata Ruri.
Namun, ia tetap teguh pada prinsip bahwa kualitas adalah hal utama. Produk handmade memang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan produk massal, tetapi nilai keunikannya jauh lebih besar.
1. Persaingan dengan Produk Impor
Produk impor yang lebih murah sering kali menjadi tantangan besar bagi pelaku industri kerajinan lokal.
Banyak konsumen yang lebih memilih produk dengan harga rendah tanpa mempertimbangkan nilai seni dan keunikan yang ditawarkan produk handmade.
2. Edukasi Konsumen Tentang Nilai Produk Lokal
Satu cara yang dilakukan Ruri untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai nilai dan keunggulan produk lokal.
Ia sering menjelaskan bahwa membeli produk handmade berarti turut mendukung para pengrajin lokal dan menjaga warisan budaya Indonesia.
3. Pemasaran dan Ekspansi Pasar
Meskipun memiliki produk berkualitas, menjangkau lebih banyak pelanggan bukanlah hal yang mudah.
Lintang Nyuminar lebih banyak mendapatkan pelanggan dari kalangan ibu-ibu berusia 35 hingga 60 tahun yang mencari tas berkualitas tinggi namun ringan.
Selain itu, banyak pesanan datang dari organisasi dan acara yang membutuhkan cenderamata unik.
Namun, untuk bisa terus berkembang, Ruri mulai menjajaki pasar online dan aktif dalam berbagai pameran serta event industri kreatif.
Strategi Pemasaran Lintang Nyuminar
Untuk memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas, Ruri tidak hanya mengandalkan penjualan offline, tetapi juga memanfaatkan berbagai strategi pemasaran.
1. Mengikuti Pameran dan Event
Satu strategi yang paling efektif adalah dengan mengikuti berbagai pameran dan fashion show.
Misalnya, dalam Festival Tas Nusantara, produk Lintang Nyuminar berhasil menarik perhatian banyak pengunjung karena desainnya yang unik dan bernilai seni tinggi.
"Kolaborasi dengan pengrajin kain dan penjahit di sekitar saya juga sangat penting. Itu yang membuat kita bisa bertahan," jelas Ruri.
2. Meningkatkan Jangkauan Online
Meskipun lebih fokus pada penjualan offline, Ruri berusaha memperluas jangkauan pasarnya dengan menjajaki pemasaran online.
Dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, Lintang Nyuminar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, tidak hanya di Solo, tetapi juga di luar kota hingga mancanegara.
3. Menjaga Kualitas dan Kepercayaan Pelanggan
Satu faktor kunci dalam kesuksesan Lintang Nyuminar adalah menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Dengan memberikan layanan yang baik dan memastikan setiap produk memenuhi standar tinggi, pelanggan merasa puas dan cenderung merekomendasikan produk ini kepada orang lain.
Harapan Ruri untuk Industri Kerajinan Lokal
Sebagai pelaku industri kreatif, Ruri berharap agar produk-produk lokal semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar internasional.
"Saya ingin produk-produk kita bisa dikenal lebih luas, tidak kalah dengan produk luar negeri. Kita punya banyak bahan alami yang luar biasa dan pengrajin yang sangat berbakat," katanya.
Ia juga berharap agar ada lebih banyak dukungan dari pemerintah dalam bentuk pelatihan, pendanaan, dan akses pemasaran untuk pelaku usaha kreatif.
Pesan Ruri untuk Generasi Muda
Bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia kerajinan, Ruri memberikan pesan inspiratif:
"Generasi muda sekarang punya banyak keuntungan, terutama dalam hal akses informasi melalui media sosial. Mereka bisa lebih cepat maju dan bahkan lebih kreatif daripada generasi kami."
Dengan kreativitas dan pemanfaatan bahan lokal, generasi muda dapat menciptakan produk yang tidak hanya unik dan estetis, tetapi juga mampu meningkatkan perekonomian daerah.
(Pramanuharaoee/TribunShopping) (Ambar/TribunTravel)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.