Breaking News:

Mata Lokal UMKM

Eksis Sejak 1972, Begini Cara Apik Batik Gunawan Setiawan di Solo Melestarikan Warisan Budaya

Batik Gunawan Setiawan yang sudah ada sejak tahun 1972 di Kota Solo, Jawa Tengah bertekad melestarikan warisan budaya melalui kolaborasi dan inovasi.

Dok. Batik Gunawan Setiawan
BATIK SOLO - Produk Batik Gunawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025). Batik Gunawan Setiawan adalah usaha batik yang telah lama eksis di Solo. Didirikan pada tahun 1972, Batik Gunawan diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Batik Gunawan Setiawan adalah usaha batik yang telah eksis di Solo.

Berlangsung selama beberapa generasi, Batik Gunawan diwariskan secara turun-temurun dalam keluarga.

Berkembangnya Batik Gunawan Setiawan, Menjadi Salah Satu Cara untuk Melestarikan Warisan Budaya Melalui Kolaborasi dan Inovasi.
Berkembangnya Batik Gunawan Setiawan, Menjadi Salah Satu Cara untuk Melestarikan Warisan Budaya Melalui Kolaborasi dan Inovasi. (Dok. Batik Gunawan Setiawan)

Usaha Batik Gunawan pertama kali didirikan pada tahun 1972 oleh orang tua dari Gunawan Setiawan. 

Berlokasi di Kampung Batik Kauman, Solo, Batik Gunawan terus mempertahankan tradisi dan kualitas batik khas Solo yang sudah terkenal hingga ke luar negeri.

Baca juga: Lintang Nyuminar: Perpaduan Kulit dan Tenun Lurik dalam Produk Handmade Berkualitas

Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia, usaha batik ini berkomitmen untuk terus melestarikannya.

Batik Gunawan Setiawan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang sebuah keluarga yang mempertahankan usaha batik lintas generasi.

Usaha tersebut  terus diwariskan hingga kini telah diteruskan generasi keempat.

"Usaha batik ini sudah turun-temurun, dari usaha batik keluarga saya. Dari bapak, kami teruskan hingga saya dan sekarang, dan saya juga berusaha untuk meneruskannya kepada anak-anak saya," ungkap Bapak Gunawan.

Meski sudah lama berdiri, nama Batik Gunawan Setiawan mulai dikenal luas pada tahun 1972-1973.

Sebagai penerus usaha keluarga, Gunawan menganggap batik sebagai bagian dari warisan budaya yang harus tetap dijaga dan diwariskan.

2 dari 4 halaman

Seperti bisnis lainnya, usaha batik juga mengalami dinamika pasang surut.

Meski sempat terdampak pandemi, usaha miliknya tetap berupaya untuk bangkit kembali.

Batik Gunawan Setiawan, Merupakan Batik yang Bermula dari Warisan Keluarga secara Turun Temurun.
Batik Gunawan Setiawan, Merupakan Batik yang Bermula dari Warisan Keluarga secara Turun Temurun. ((Dok. Batik Gunawan Setiawan)

"Batik ini memang ada pasang surutnya. Tidak hanya batik, banyak sektor yang terdampak, tapi batik tetap bertahan," jelasnya.

Sejak tahun 2009, setelah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda, perhatian terhadap batik semakin meningkat.

Para pemimpin Indonesia, mulai dari Presiden Soeharto hingga Presiden Jokowi, turut berperan dalam memperkuat keberadaan batik sebagai identitas budaya bangsa.

"Batik itu dari zaman Pak Soeharto sampai sekarang selalu didorong. Bahkan zaman Pak SBY, batik dikembangkan ke batik teknik modern, dan diakui dunia. Jadi, batik bukan hanya jadi busana budaya, tapi juga pengaruh ke ekonomi," tambah Bapak Gunawan.

Batik Gunawan Setiawan berlokasi di Kampung Batik Kauman, Solo, yang berdekatan dengan Keraton Solo.

Sejarah panjang batik di kawasan ini menjadi dasar kuat bagi keberadaan Batik Gunawan Setiawan.

Dari Batik Setiawan Gunawan, Pesan untuk Melestarikan Batik yakni Menekankan Pentingnya Kolaborasi.
Dari Batik Setiawan Gunawan, Pesan untuk Melestarikan Batik yakni Menekankan Pentingnya Kolaborasi. (Dok. Batik Gunawan Setiawan)

"Lokasi kami di Kauman ini dekat dengan Keraton Solo, di mana dulu batik banyak dikerjakan di dalam Keraton. Batik itu dulunya dikerjakan oleh putra-putri raja," ujar Gunawan.

Lambat laun, produksi batik mulai berkembang ke kampung-kampung sekitar, termasuk Kauman.

3 dari 4 halaman

"Kauman ini memang menjadi sentra batik. Banyak orang yang bekerja di sini, baik abdi dalem keraton maupun saudagar yang punya hubungan erat dengan keraton. Hal ini jelas berpengaruh pada motif dan ciri khas batik kami," jelasnya.

Sebagai salah satu pusat batik ternama, Kauman menjadi saksi perjalanan batik dengan motif khas yang dipengaruhi budaya keraton.

Ciri khas tersebut juga terlihat dalam desain batik yang dihasilkan oleh Batik Gunawan Setiawan.

Untuk menjaga keberlanjutan tradisi batik, Bapak Gunawan dan keluarganya melibatkan warga sekitar dalam proses produksinya.

Kampung Batik Kauman, yang dahulu dikenal dengan suara khas seperti "kemplong" atau suara air saat mencuci batik, kini juga aktif mengajak generasi muda dalam pelatihan dan produksi batik.

"Dulu waktu saya SD, Kauman masih sangat terasa suasana batiknya. Banyak yang terlibat, tidak hanya dalam proses membatik, tapi juga dalam desain, pewarnaan, hingga finishing batik," kenangnya.

Selain itu, Gunawan bersama para pengrajin batik lainnya mendirikan Kampung Wisata Batik Kauman untuk menggerakkan ekonomi lokal sekaligus menjaga kelangsungan budaya batik.

"Kami bersama teman-teman usaha batik di Kauman mendirikan Kampung Wisata Batik Kauman untuk menggerakkan masyarakat, mengadakan pelatihan, dan melibatkan mereka dalam membuat batik," ujar Bapak Gunawan.

Dengan menggabungkan batik khas Solo yang tradisional dan model yang lebih modern, Batik Gunawan terus berkembang untuk memenuhi permintaan pasar.

Gunawan menekankan pentingnya kerja sama dalam upaya melestarikan batik, karena hal ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi seluruh masyarakat.

4 dari 4 halaman

"Batik itu sudah diakui dunia sebagai milik Indonesia, jadi kita semua harus berkolaborasi untuk melestarikannya. Tidak melihat umur, tidak melihat strata pendidikan, tidak melihat sosial. Ini adalah kewajiban kita semua," tegasnya.

Batik adalah kekayaan budaya yang telah mendapat pengakuan global sebagai milik Indonesia.

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan mencintai batik, baik sebagai pakaian maupun sebagai warisan budaya yang berharga.

"Mari kita sama-sama melestarikan batik, tidak hanya dengan memakainya, tetapi juga dengan menjaga dan mengajarkan kepada generasi muda," tutupnya.

Melalui kebersamaan dan usaha kolektif, batik akan tetap hidup, berkembang, dan terus menjadi kebanggaan bagi Indonesia.

(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di Tribunshopping.com dengan judul Batik Gunawan Setiawan, Melestarikan Warisan Budaya Melalui Kolaborasi dan Inovasi

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SoloBatik GunawanCenderalokabudayaJawa TengahMataLokalUMKM
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved