TRIBUNTRAVEL.COM - Jambi identik dengan Jembatan Gentala Arasy yang menjadi ikon wisata di kota tersebut.
Terletak di perbatasan antara Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Pasar Jambi, Jembatan Gentala Arasy bukan hanya sebagai tempat penghubung jalan.

Jembatan Gentala Arasy berdiri di atas sungai Batanghari yang membelah Jambi Kota Seberang dengan Kota Jambi tepatnya di Kecamatan Pasar Jambi.
Jembatan ini memiliki panjang sekitar 403 meter dengan lebar 4,5 meter.
Baca juga: Itinerary Jambi 3 Hari 2 Malam Keberangkatan Jakarta, Siapkan Bujet Rp 3,6 Juta
Secara konsep jembatan ini bisa digunakan untuk masyarakat berjalan kaki yang memudahkan dan mempersingkat waktu perjalanan dari Kota Jambi ke Seberang Kota Jambi.
Menariknya di jembatan ini hanya dikhususkan untuk pejalan kaki dan pesepeda saja untuk menambah keindahan serta kekhususan fungsinya itu sendiri.
LIHAT JUGA:
Agar menambah kesan estetik dan menjaga kebersihannya, para pedagang yang berjualan diberikan tempat khusus di sisi bawah jembatan.
Walaupun demikian bukan berarti lokasi berjualan adalah tempat yang kumuh, melainkan lokasi khusus di sisi kanan dan kiri jalan.
Wisatawan yang duduk di pinggiran para pedagang atau UMKM sekitar bisa sembari menikmati pemandangan sungai Batanghari.
Baca juga: Bolu Gulung Pelangi Mama Ina Jambi Harga Mulai Rp 2 Ribu, Bisa untuk Oleh-oleh
Ada menara di ujung jembatan
Selain Jembatan Gentala Arasy, ada juga Menara Gentala Arasy yang terletak di ujung jembatan.

Menara Gentala Arasy yang memiliki jam bukan hanya menjadi penanda waktu, tetapi juga saksi perjalanan budaya dan sejarah masyarakat Jambi.
Dengan tinggi menjulang hingga 80 meter, menara ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berlokasi di Kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Gentala Arasy adalah perpaduan harmonis antara arsitektur bergaya Arab Melayu dan semangat religiusitas.
Kalau dilihat, dalam menara ini terdapat sebuah museum menyimpan lebih dari 100 koleksi peninggalan sejarah Jambi.
Mulai dari artefak budaya hingga narasi tentang masuk dan berkembangnya agama Islam di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Salah satu daya tarik utama museum adalah Alquran Mushaf Melayu Jambi.
Dengan ukuran monumental 125 x 180 cm, mushaf ini dihiasi iluminasi khas Jambi, merepresentasikan keindahan seni lokal.
Mushaf ini diresmikan pada 3 September 2014 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan kini ditempatkan di atas meja ukiran khas Jambi, terlindungi kaca bening, tepat di pintu masuk museum.
Baca juga: Ekowisata Rivers Tubing and Camp Kini Hadir di Kerinci Jambi, Seru-seruan Susuri Sungai dengan Ban
Selain itu, di lantai dasar menara, terdapat mini bioskop yang memutar film dokumenter sejarah Jambi.
Kemudian di halaman menara, relief dua dimensi mengisahkan perjalanan penyebaran Islam di provinsi ini, mempertegas fungsi Gentala Arasy sebagai pusat edukasi sejarah dan religi.
Gentala Arasy tak berdiri sendiri.
Menara ini terhubung dengan Jembatan Gentala Arasy, sebuah jembatan pedestrian pertama di Jambi yang melintasi Sungai Batanghari.

Jembatan sepanjang 503 meter ini memiliki bentuk unik menyerupai huruf "S", menjadikannya berbeda dari jembatan pada umumnya.
Titian Arasy, nama lain dari jembatan ini, menghubungkan kawasan Tepian Tanggo Rajo di pusat kota dengan Seberang Kota Jambi (Sekoja).
Jembatan ini bukan sekadar penghubung dua wilayah. Ia adalah jalur ekonomi, budaya, dan wisata. Sekoja, dengan kekayaan adat istiadat, pondok pesantren, serta kuliner khas, kini semakin mudah diakses, memberikan peluang kebangkitan ekonomi lokal.
Menguatkan identitas, Gentala Arasy adalah wujud gagasan monumental Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, terinspirasi dari menara jam di Makkah.
Nama Gentala Arasy sendiri merupakan akronim dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti, mantan gubernur Jambi yang lahir di Seberang Kota Jambi.
Baca juga: Itinerary Jambi 3 Hari 2 Malam dari Jakarta, Bujet Rp 2 Jutaan, Tiket Pesawat PP dan Sewa Motor
Menara ini adalah penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah, sekaligus simbol modernisasi yang tak melupakan akar tradisi.
Dengan segala keunikan dan fasilitasnya, Gentala Arasy bukan hanya tempat wisata, melainkan juga ruang belajar dan refleksi.
Setiap sudutnya bercerita tentang kebesaran sejarah Jambi, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.
Jika berkunjung ke Jambi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyusuri Jembatan Gentala Arasy dan menikmati keindahan menara yang berdiri megah di tepian Batanghari ini.
(Tribun Jambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Jembatan Gentala Arasy Kota Jambi, Ikon Wisata dan Penghubung dengan Masyarakat Seberang dan Di Balik Megahnya Menara Gentala Arasy Kota Jambi di Ujung Jembatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.