Breaking News:

Mata Lokal Travel

Kapal PLTD Apung, Saksi Bisu Kedahsyatan Tsunami Aceh 2004 Kini Jadi Wisata Favorit Turis Asing

Kapal PLTD Apung di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Aceh yang jadi saksi bisu dahsyatnya tsunami Aceh 2004 sekarang jadi wisata favorit turis asing.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
djkn.kemenkeu.go.id
Penampakan kapal PLTD Apung di Kecamatan Jaya Baru, Kabupaten Banda Aceh, Aceh yang menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh 2004. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tasunami Aceh pada 2004 menyisakan jejak sejarah yang sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Selain Masjid Raya Baiturrahman, kapal PLTD Apung juga menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh pada 2004 silam.

Sesuai dengan namanya, PLTD Apung merupakan sebuah kapal besar yang difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PLN.

Kapal berbobot 2.600 ton dengan panjang 63 meter dan luas 1.600 meter persegi tersebut sekarang berada di kawasan Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kabupaten Banda Aceh, Aceh.

Baca juga: Jam Buka, Harta Tiket Masuk & Panduan Menuju Pantai Lampuuk di Kecamatan Lhoknga, Banda Aceh, Aceh

Kapal PLTD Apung memiliki kapasitas 10,5 megawatt yang bisa memasok listrik untuk Kotamadya Aceh dan Ulee Lheu.


Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, monumen bersejarah yang berada di Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, monumen bersejarah yang berada di Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Kamis (24/10/2024). (SERAMBINEWS.COM/Syifa Salsabila)

Lalu, bagaimana kapal PLTD Apung bisa menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh 2004?

Begini kisahnya.

Awalnya, PLTD Apung 1 ini berlabuh di Ulee Lheu dan akhirnya terdampar di Punge Blang Cut karena diseret oleh gelombang dahyast Tsunami Aceh 26 Desember 2004. 

Saat kejadian, kapal PLTD Apung sedang berlabuh di pelabuhan Ulee Lheu yang jaraknya lebih kurang 5 km dari Gampong Punge Blang Cut.

Kapal sedang berlabuh dan baru saja diisi bahan bakar penuh. 

2 dari 4 halaman

Awak kapal yang bekerja saat itu berjumlah 12 orang.

Baca juga: Filosofi Kue Lepat, Camilan Khas Gayo Aceh Tengah, Aceh yang Hadir di Hari Tertentu

Sekitar pukul 7.30 WIB, terjadi gempa dengan kekuatan 9,3 skala Richter.

Setelah sekitar 10 menit kemudian air surut ke arah laut dengan jarak kurang lebih 1 km dari garis pantai, dan saat itu posisi kapal PLTD menjadi miring ke arah (dalam) pelabuhan.

Semua awak kapal berlari dan melompat ke arah daratan dan tidak lama kemudian, terdengar suara ledakan dari arah laut sebanyak tiga kali. 

Setelah suara ledakan, air laut langsung naik kembali ke arah daratan dengan cepat. 

Gelombang air mengisi kembali pelabuhan, menghantam kapal, dan menghanyutkan kapal ke arah kota. 

Setelah tsunami, PLN berniat untuk mengembalikan kapal ini ke laut, dikarenakan kondisi mesin tidak mengalami kerusakan parah. 

Tetapi pemerintah setempat berkeinginan untuk menjadikannya tempat wisata bersejarah.

Akhirnya, PLN hanya mencabut mesin-mesinnya dan kapal ini pun dijadikan sebagai monumen sejarah saksi bisu dahsyatnya tsunami Aceh 2004. 

Baca juga: Napak Tilas ke Masjid Baiturrahim Banda Aceh yang Selamat dari Tsunami Aceh 2004

Penampakan kapal PLTD Apung di Kecamatan Jaya Baru, Kabupaten Banda Aceh, Aceh yang menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh 2004.
Penampakan kapal PLTD Apung di Kecamatan Jaya Baru, Kabupaten Banda Aceh, Aceh yang menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Aceh 2004. (Nabil Berri, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jadi tempat wisata favorit turis asing

3 dari 4 halaman

Kapal PLTD Apung berdiri megah di tengah perumahan warga Punge Blang Cut.

Setiap harinya, kapal ini dikunjungi oleh banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu wisatawan yang sering mengunjungi tempat wisata ini berasal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Zohatta Mohammad Yusuf, wisatawan asal Selangor, Malaysia yang sudah dua kali mengunjungi kapal tersebut. 

"Saya berasal dari Selangor, Malaysia, ini menjadi kunjungan yang kedua kali saya kesini, jadi saya membawa rombongan agar mereka mengetahui tragedi tsunami ini. Kapal ini terlihat sangat megah dan ada banyak momen yang bisa diabadikan," ungkap Zohatta pada Serambinews, Kamis (24/10/2024).

Baca juga: Kulineran di Aceh, Cobain Roti Selai Samahani yang Legendaris, Bisa Bawa Pulang Buat Oleh-oleh

Zohatta juga mengungkapkan perasaannya saat ke kapal tersebut, ia merasa sedih saat membayangkan tragedi tsunami tersebut.

"Pertama kali kesini, saya tidak bisa berkata-kata melihat ilustrasi tragedi ini, benar-benar sakit dengan korban yang banyak dan kehidupan yang tak terurus, banyak yang kehilangan keluarganya, saya merasa sangat sedih apalagi yang merasakannya," jelasnya.

Ia mengakui tidak pernah bosan mengunjungi monumen bersejarah ini karena selalu ingin mencari tahu sejarah-sejarah lainnya. 

"Saya bersama istri sudah dua kali ke sini, kami tidak pernah bosan untuk mengunjungi dan mengetahui monumen sejarah lainnya yang menjadi saksi tsunami," tambahnya.

Wisatawan Malaysia lain juga mengatakan bahwa mereka sangat kagum kepada masyarakat yang berada di sekitar yang sanggup menjalankan aktivitas kembali setelah tsunami.

Baca juga: Mengenang Tragedi Tsunami Aceh, Coba Kunjungi Kapal Nyangkut di Atas Rumah yang Jadi Jejak Sejarah

4 dari 4 halaman

Pastinya mereka sangat trauma terhadap bencana yang terjadi.

Bagi sebagian wisatawan, kapal ini tidak hanya indah, tetapi juga mengingatkan mereka akan bencana tsunami dan para korban yang tidak selamat.

"Orang sekarang senang-senang waktu melihat dan naik kapal ini, berfoto-foto. Sedangkan, kalau kita bayangkan dulu di area ini bahkan di bawah kapal ini banyak mayat yang terjepit dan tertimpa," ujar salah satu wisatawan asal Medan.

Di balik keindahan kapal PLTD Apung yang kini menjadi daya tarik wisata, tersimpan kisah duka yang mendalam, mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap kehidupan dan mengenang para korban yang tidak selamat dari bencana dahsyat tersebut.

Tonton juga:

Rekomendasi tempat sewa motor di Aceh

Traveler, jika kamu masih ingin liburan di Aceh tapi tidak membawa kendaraan bisa rental di tempat sewa motor.

Ada beberapa rekomendasi tempat sewa motor di Aceh yang bisa kamu rental harian hingga mingguan.

Deretan tempat sewa motor di Aceh ini memudahkanmu menjelajah tempat wisata hingga pusat oleh-oleh selama liburan.

Berikut rekomendasinya:

1. CV. Trans Gayo Rental Mobil Takengon

CV. Trans Gayo Rental Mobil Takengon menawarkan sejumlah unit kendaraan yang bisa kamu rental.

Ada motor dan mobil yang kondisinya bagus dan terawat.

Harga sewa motornya juga terjangkau mulai dari Rp 100 ribu per hari.

Kamu bisa mengunjungi tempatnya untuk pilih unit sendiri, atau juga bisa pesan dulu secara online.

Jika mau pesan atau diantar jemput, kamu bisa hubungi 085277377550.

Lokasi: Jalan Merah Mege, Kampung Bale, Kec. Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh.

2. Rental Motor Banda Aceh

ONES Rental Motor menyediakan layanan sewa motor terbaru dengan berbagai macam varian.

Setiap kendaraan dicek kondisinya dan diberikan untuk dirental dalam keadaan bagus serta nyaman.

Rental Motor Banda Aceh menawarkan sistem rental dengan hitungan per jam, harian, hingga mingguan.

Harga sewa juga terjangkau, jadi pas jika kamu rental untuk jalan-jalan.

Menariknya lagi, Rental Motor Banda Aceh buka selama 24 jam.

Jadi kamu bisa rental kapan saja ketika sudah sampai di Aceh.

Untuk informasi pemesanan, bisa hubungi 082272801149.

Lokasi: Jalan Dharma No.10 A, Laksana, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh.

3. Rental Motor Banda Aceh Qana'ah

Selanjutnya, kamu bisa rental motor di Rental Motor Banda Aceh Qana'ah.

Rental Motor Banda Aceh Qana'ah cukup populer di kalangan wisatawan yang mau rental.

Hal tersebut karena Rental Motor Banda Aceh Qana'ah melayani sistem antar jemput ke mana saja tempatmu berada.

Bahkan, jika kamu tiba di bandara, kamu bisa langsung pesan dan unitnya di antar ke sana.

Harga sewanya juga bersahabat.

Untuk informasi pemesanan, bisa hubungi 081284500644.

Lokasi: Jalan Geulumpang, Meunasah Papeun, Kec. Krueng Barona Jaya, Kota Banda Aceh, Aceh.

(SerambiNews.com) (TribunTravel/nurulintaniar)

Kumpulan artikel tempat wisata

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kapal PLTD Apung, Monumen Sejarah Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 dan Daya Tarik Wisata di Banda Aceh

Selanjutnya
Tags:
AcehBanda AcehJaya BaruPLTD Apungkapaltempat wisataMataLokalTravel Khanduri Blang Rusli Bintang Suku Mante
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved