Giveaway Menginap Gratis di The Bene Hotel Bali, Begini Cara Mendapatkannya

Fasilitas dari The Bene Hotel Bali lengkap.

Dari spa, shuttle bandara, kolam renang luar ruangan, pengewaan sepeda dan wifi gratis.

Baca juga: 4 Hotel Bintang 4 di Nusa Penida, Bali di Bawah Rp 500 Ribu, Ada Kolam Renang & Shuttle Bandara

Cara mengikuti Giveway

Buat kamu yang tertarik menginap gratis di The Bene Hotel Bali caranya cukup mudah.

Berikut ini cara mengikuti giveaway menginap gratis di The Bene Hotel Bali.

1. Download aplikasi Tribun X dan registrasi melalui banner giveaway “Giveaway Staycation Hotel The Bene Bali"

2. Follow akun Instagram @TribunBali, @TribunTravel, dan @thebenehotel

3. Like postingan giveaway di akun Instagram @TribunBali dan @TribunTravel

4. Tulis komentar di postingan giveaway alasan kamu pengen banget staycation di The Bene Hotel Bali. Jangan lupa bikin jawaban seunik dan sekreatif mungkin.

5. Tag 3 teman yang paling ingin kamu ajak liburan

6. Jangan lupa pake hashtag #TravelWithTribun

7. Share postingan giveaway di story Instagram dengan mention  @TribunBali, @thebenehotel dan @TribunTravel.

8. Jangan private akun Instagrammu

Cara Registrasi Giveaway di Tribun X

- Download aplikasi Tribun X melalui appstore atau playstore

- Buka home, scroll ke bawah dan temukan banner " Giveaway Staycation Hotel The Bene Bali", klik banner.

- Setelh itu klik beli tiket

- Tambahkan jumlah tiket ( 1 akun 1 tiket)

- Isi data diri dan pastikan data yang terisi sudah benar lalu klik "Daftar"

- Perlu dicatat harga tiket giveaway gratis.

Giveaway berlangsung pada 4 - 10 Oktober 2024.

Pemenang giveaway akan diumumkan melalui akun Instagram @TribunBali, @thebenehotel dan @TribunTravel pada 11 Oktober 2024.

Jangan lupa cek updatenya di akun tersebut.

Jika beruntung kamu bisa memenangkan menginap gratis di The Bene Hotel Bali.

Lainnya - Liburan ke Pantai Melasti di Bali, jangan cuma memandang keindahan air lautnya.

Ada satu hal seru yang bisa kamu lakukan di Pantai Melasti Bali.

Kamu bisa menyaksikan pertunjukan tari kecak di Pantai Melasti Bali.

Tempat pertunjukan tari kecak berlokasi di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.

Setiap hari, kurang lebih 400 sampai 500 pengunjung memadati bangku pertunjukan dengan tiket per orang Rp 150.000.

Kecak adalah jenis tari Bali yang unik karena penampilannya hanya diiringi oleh paduan suara dan bunyi 'cak, cak cak' dari puluhan penari pria. 

Tari kecak terinspirasi dari tari sakral Sanghyang yang menampilkan komunikasi spiritual masyarakat dengan Dewa atau Leluhur. 

Dari informasi yang dihimpun tim Warta Kota, pada tahun 1930an mulailah disisipkan Epos Ramayana dan terbentuklah Tari Kecak, salah satunya adalah kisah Titi Situbanda.

Tim Warta Kota juga melihat langsung pertunjukkan tari kecak yang menceritakan secara singkat Sang HHanoman di Goa Kiskenda sedang bercanda ria dengan pasukan Kera atau Wanara. 

"Tiba- tiba datanglah Sang Rama dan adiknya, Sang Laksmana. Disanalah, Sang Rama meminta bantuan HHanoman yang memiliki kesaktian luar biasa untuk membebaskan Dewi Sita (istri Rama) yang telah diculik oleh Rahwana (Raja Alengka)," kata seorang wanita yang menceritakan di atas panggung, Kamis (26/9/2024) sore.

Sang Hanoman bersedia membantu Rama dan segera pergi ke kerajaan Alengka Pura.

Sang Hanoman terbang melintasi lautan yang luas dan sampailah di taman Angsoka tempat Dewi Sita dikurung Rahwana.

Sang Hanoman menghampiri Dewi Sita dan memperlihatkan cincin pernikahan yang dititipkan oleh Rama.

Dewi Sita sangat senang dan memberikan sebuah bunga sebagai rasa cintanya pada Rama. 

Sebelum pergi, Hanoman merusak taman Angsoka tersebut dan hal ini membuat raksasa marah kemudian membakar kera sakti tersebut. 

Beruntungnya Hanoman menang dan bisa segera kembali menemui Sang Rama untuk memberikan bunga tersebut dan menceritakan keadaan Dewi Sita.

"Sang Rama dan Hanoman beserta pasukan mereka menyusun rencana untuk membebaskan Dewi Sita dan segera pergi menuju kerajaan Alengka. 

Saat dihadapkan oleh lautan yang luas, Sang Hanoman dan pasukan kera membangun jembatan dari batu-batu besar yang dapat mengapung. 

Jembatan ini dalam sejarah bernama Titi Situbanda," tegasnya.

Dengan jembatan besar ini, mereka dapat melintasi lautan dan tiba di Alengka Pura. 

Di sanalah terjadi pertarungan sengit antara pasukan Rama dengan Rahwana. 

"Akhirnya, Sang Rama menang dan dapat membebaskan Dewi Sita," ungkapnya. 

Dari pantauan Warta Kota di lokasi, para pengunjung menikmati pertunjuka tersebut dan sesekali memberikan tepuk tangan.

Yusuf, salah satu pengunjung menceritakan bahwa ia merasa terhibur dengan cerita rakyat.

Apalagi, kata dia, Hanoman sesekali mendatangi kursi pengunjung dan bisa foto bersama.

"Seru senang, sudah gitu pertunjukannya lama, sejam lebih mungkin ya," tegasnya. 

(TribunTravel.com/mym/Ambar) (Wartakota/Miftahul)