Breaking News:

Monumen Proklamasi

Jelajah Bekas Rumah Ir Soekarno di Monumen Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta

Monumen Proklamasi berlokasi di Jalan Proklamasi No 10, RT 10/RW 2, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta.

Gunawan Kartapranata, CC BY-SA 3.0 <https>, via Wikimedia Commons
Monumen Proklamasi berlokasi di Jalan Proklamasi No 10, RT 10/RW 2, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin wisata sejarah di Jakarta?

Jika ya, mengapa tidak mengunjungi Monumen Proklamasi di Jakarta Pusat.

Baca juga: Panduan Rute Menuju Dairyland Riverside Puncak Jawa Barat Buat Turis Jakarta, Cek HTM dan Jam Buka

Monumen Proklamator RI di Taman Monumen Proklamasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Monumen Proklamator RI di Taman Monumen Proklamasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Baca juga: Uniknya Museum Taman Prasasti, Bekas Makam Zaman Kolonial di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat

Monumen Proklamasi adalah satu saksi bisu sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Monumen Proklamasi berlokasi di Jalan Proklamasi No 10, RT 10/RW 2, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta.

Baca juga: Panduan Menuju Monas Jakarta Naik KRL, Transjakarta dan MRT, Cek Juga Harga Tiket Masuknya

Baca juga: Panduan Rute Menuju Gembira Loka Jogja Buat Turis Jakarta, Lengkap Harga Tiket Masuk & Jam Buka

Monumen Proklamasi dulunya merupakan kediaman Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta.

Bukan tanpa alasan monumen proklamasi itu berdiri tegap, pasalnya di tempat itulah peristiwa penting yakni pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan RI pertama kali dibacakan oleh Soekarno dan Moh Hatta. 

Dari pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Sabtu (12/8/2023), area yang diresmikan oleh Soekarno pada 1 Januari 1961 itu, tampak seperti kawasan peringatan yang diselimuti dengan pepohonan taman di sekelilingnya. 

Sementara, di tengah-tengah area tersebut, ada patung proklamator yang menggambarkan potret Soekarno membacakan teks proklamasi dengan didampingi Moh Hatta. 

Usut punya usut, kedua patung berkonsep monolitik itu, memiliki berat 1.200 kilogram dan tinggi 46 meter.

Baca juga: Panduan Rute Menuju Ibarbo Park Jogja Buat Turis dari Jakarta, Cek Harga Tiket Masuk dan Jam Buka

Di mana, di antara tugu keduanya itu, terdapat lempengan batu berwarna hitam bertuliskan teks proklamasi yang bertulis tangan Soekarno.

2 dari 4 halaman

Batu perunggu itu, diketahui berukuran 196 x 290 meter persegi, dengan berat mencapai 600 kilogram.

Lempengan batu perunggu itu disandarkan pada lima pilar tugu berwarna putih kekuningan.

Sementara di belakang patung proklamator Soekarno - Hatta, terdapat 17 pilar tugu yang menjulang tinggi.

Di antara satu pilar tugu ke pilar tugu lainnya, terdapat patok batas untuk mengalirnya air yang jumlahnya ada 45. 

Selain monumen proklamator Soekarno-Hatta, ada pula dua tugu lainnya yang tertancap di tempat tersebut.

Pertama, sebuah tugu dengan tinggi 17 meter, berwarna putih yang di atasnya terdapat simbol petir berwarna kuning.

Monumen tersebut diketahui merupakan titik dibacakannya proklamasi kemerdekaan RI pertama kali oleh Soekarno dan didampingi Moh Hatta.

"Di sinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta," demikian tulisan yang tertera pada logam di kaki monumen tersebut.

Kedua, tugu peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia.

Tugu yang juga berwarna putih tersebut, nampak lebih pendek jika dibandingkan tugu petir.

3 dari 4 halaman

Bagian bawah tugu tersebut berbentuk trapesium, kemudian di atasnya diletakkan secara berundak tugu berbentuk prisma segitiga yang meruncing ke atas. 

Di badan tugu tersebut, tertulis sebuah penanda dari logam, yakni "Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia, Atas Oesaha Kaoem Wanita Djakarta". 

Diketahui, tugu tersebut merupakan monumen pertama yang dibangun di Taman Proklamasi.

Adapun peresmiannya, dilakukan pada 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir selama masa pendudukan sekutu.

Namun sebenarnya, tugu tersebut pernah dihancurkan pada 1960 atas perintah Soekarno.

Penghancuran itu dilakukan karena adanya berita dari Surat Kabar Keng Po pada 14 Agustus 1960, yang menyebut bahwa angkatan 45 ingin Tugu Proklamasi dihancurkan.

Tugu yang terbuat dari marmer itu kemudian hancur menjadi tiga bagian.

Yang mana di salah satu pecahannya, terdapat keterangan tulisan 'Atas Oesaha Wanita Djakarta'.

Kabarnya, marmer itu disimpan oleh tokoh wanita Maria Ulfah dan Lasmidjah Hardi, dan Yos Masdani selama 12 tahun.

Yang mana ketiga orang itu, mendapat pecahan marmer dari Gubernur Jakarta kala itu, Soemarno Sosroatmodjo. 

4 dari 4 halaman

Barulah pada 1968, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin mengajukan proposal untuk membangun kembali Tugu Proklamasi yang sudah dihancurkan.

Walhasil, pada 17 Agustus 1972, Monumen Proklamasi kembali berdiri di tempat aslinya.

Kisah sejarah itu, dibagikan seorang tour guide sekaligus Founder Wisata Kreatif Jakarta, Ira Lathief saat ditemui Warta Kota di lokasi, Sabtu (12/8/2023).

"Ini sebenarnya kami berada di Taman Monumen Proklamasi yang sangat bersejarah bagi peristiwa kemerdekaan, karena di tempat inilah dibacakan naskah proklamasi," ujar Ira. 

"Tepatnya di Tugu Petir, dulu di sini ada rumahnya Soekarno di Jalan Pegangsaan 56, jadi pembacaan naskahnya pas di terasnya. Cuma sekarang rumahnya sudah tidak ada, sudah dihancurkan dan sekarang yang tersisa adalah Monumen Tugu Proklamasinya," imbuh dia. 

Ira menyampaikan, kala itu Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi di hadapan rakyat Indonesia tepat pada pukul 10.00 WIB saat bulan suci Ramadan.

Selain itu, Ira mengungkap bahwa alasan rumah Soekarno dihancurkan ada dua versi. 

Pertama, berdasarkan keinginan Soekarno yang khawatir rumahnya dijadikan sebagai tempat kemusyrikan. 

Kedua, karena hendak dibangun kawasan perkantoran. 

"Ada beberapa versi (alasan rumah Soekarno dihancurkan), ada yang bilang kalau itu kemauan dari Bung Karno yang waktu itu rumahnya pengen dibongkar karena dia sudah tinggal di istana," kata dia.

"Sama ada rencana mau bangun kawasan ini sebagai tempat perkantoran, perusahaan-perusahaan negara. Tapi akhirnya yang terwujud si tempat ini dibangun gedung pola," jelas dia.

Lebih lanjut, Ira juga menyampaikan jika makna dari adanya 17 pilar tugu dan 45 patok air yang berada di belakang patung Soekarno-Hatta, menggambarkan 17 Agustus 1945.

Sementara itu, salah satu pengunjung Monumen Proklamasi, Toha (58) sengaja berkunjung untuk merayakan detik-detik HUT RI ke-78 nanti.

Menurutnya, selayaknya suatu kemerdekaan, harus dirayakan apapun caranya.

Satu caranya, kata dia, dengan berkunjung. 

Hal itu semata agar tidak melupakan sejarah. 

"Merdeka itu hatus dirayain, karena namanya juga kan kemerdekaan. Harus ingat pejuang-pejuang dulu sampai titik darah penghabisan," tutur Toha saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Sejarah Monumen Proklamasi

Dikutip dari berbagai sumber, diketahui jika Monumen Proklamasi yang mulanya merupakan rumah Presiden Soekarno, rupanya pernah dihuni oleh seorang pejabat dan pengacara Belanda bernama Baron van Asbeck pada 1931.

Kemudian pada 1935, kepemilikan rumah itu berpindah tangan kepada digantikan oleh P. R. Feith yang merupakan seorang advokat muda.

Konon, yang menempati rumah tersebut bukanlah pribumi, melainkan orang Belanda.

Sementara Soekarno bersama istri keduanya Inggit Ganarsih, mulai menempati rumah tersebut pada 1942-1946.

Yang mana rumah itu kemudian dipakai sebagai tempat dibacakannya naskah proklamasi kemerdekaan RI.

Diketahui usai Warta Kota berkunjung ke Museum Gedung Joang 45, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Soekarno memilih memakai rumahnya sebagai tempat pembacaan teks proklamasi, karena pada saat itu, Lapangan Ikada (yang kini menjadi kawasan Monumen Nasional) masih diduduki oleh tentara Jepang.

Untuk menandai peristiwa tersebut, pada tahun pertama Indonesia merdeka, dibuatkah sebuah tugu peringatan dalam bentuk obelisk kecil pada 1946 oleh kelompok Ikatan Wanita Djakarta. 

Tugu itulah yang dikenal sebagai Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia (kini Tugu Proklamasi).

Sementara Tugu Petir yang kini dikenal sebagai Monumen Proklamasi, baru diresmikan Soekarno pada 1 Januari 1961.

Terakhir, monumen proklamator Soekarno-Hatta, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada HUT ke-35 RI, tepatnya pada 17 Agustus 1980. 

Tempat sewa motor di Jakarta Pusat

Ingin mengunjungi Monumen Proklamasi akhir pekan ini?

Buat kamu yang tak bawa kendaraan pribadi, bisa sewa motor.

Ada sejumlah tempat sewa motor di Jakarta Pusat.

Berikut rekomendasinya.

1. Limau Rent

Limau Rent merupakan tempat sewa motor terpercaya di Jakarta Pusat.

Jam operasional Limau Rent mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Buat kamu yang memesan kendaraan di Limau Rent juga akan mendapatkan beragam keutungan.

Keuntungan yang di dapat seperti, potongan harga hingga Rp 126.000.

Ada juga banyak pilihan jenis armada, bisa dipesan sesuai selera dan kebutuhan.

Menggunakan akomodasi Limau Rent kamu juga bisa menyusuri segala destinasi wisata yang ada.

Limau Rent berlokasi di Jalan Musi No.3z, Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Terkait pemesanan, syarat dan ketentuan bisa langsung menghubungi ke nomor 081591144599.

Hati-hati dengan segala penipuan yang mengatas namakan jasa sewa motor Limau Rent.

2. Sewa Motor Jakarte

Ilustrasi tempat sewa motor di Jambi dapat digunakan traveler untuk liburan yang mengasyikan.
Ilustrasi tempat sewa motor di Jakarta Pusat dapat dipesan dengan tarif yang murah. (Unsplash/Tron Le)

Rekomendasi tempat untuk kamu yang membutuhkan akomodasi bisa coba Sewa Motor Jakarte.

Sewa Motor Jakarte sudah cukup populer, bahkan banyak pelanggan maupun wisatawan pernah memesan.

Lokasi Sewa Motor Jakarte beralamatkan di Jalan Dwiwarna I No.3, RT.12/RW.10, Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, DKI Jakarta.

Setiap pemesanan unitnya dibandrol dengan tarif yang cukup terjangkau bisa dikatakan murah.

Setiap unitnya dikenakan harga mulai Rp 75.000 perharinya.

Untuk harga Sewa Motor Jakarte bervariasi, semuanya bergantung pada jenis kendaraan dan jangka waktu pemakaian.

Konsumen dapat memesan motor harian, mingguan, bulanan di Sewa Motor Jakarte.

Jam operasional Sewa Motor Jakarte mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Buka setiap hari Senin - Sabtu, namun Sewa Motor Jakarte untuk hari Minggu tutup.

Terkait pemesanan, syarat dan ketentuan lainnya bisa menghubungi langsung ke nomor 085214031646.

3. Sewa Motor Vespa

Momen berkendara di Jakarta Pusat akan lebih mengasyikan dengan memesan ke Sewa Motor Vespa.

Sewa Motor Vespa menyediakan penyewaan roda dua dengan jenis motor yang cukup familiar dikalangan anak muda.

Dengan memesan motor Vespa kamu dapat menyusuri setiap sudut destinasi yang ada di Jakarta Pusat.

Untuk lokasi Sewa Motor Vespa berada di Jalan Kendal No.23, RT.10/RW.6, Dukuh Atas, Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.

Tarif Sewa Motor Vespa dibandrol mulai Rp 100.000 per harinya.

Jam operasional Sewa Motor Vespa buka selama 24 jam.

Terkait harga, jenis armada, maupun syarat dan ketentuan, bisa menghubungi langsung ke nomor 087883628660.

Ilustrasi parkir motor. Beberapa waktu lalu viral aksi juru parkir yang menata motor berdasarkan merek dan jenis kendaraan.
Ilustrasi tempat sewa motor di Jakarta Pusat tawarkan akomodasi vespa dengan tarif murah. (Darren Chin-Yue / Pixabay)

4. Alif Motor

Alif Motor menawarkan sewa kendaraan roda dua yang berada di Jakarta Pusat.

Lokasi Alif Motor berada di Jalan Cemp. Warna No.20, RW.4, Cemp. Putih Tim., crmpaka putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Alif Motor beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 00.00 WIB.

Terdapat beragam jenis motor matic hingga manual, bisa traveler pesan.

Tentunya, Alif Motor tawarkan tarif murah dan terjangkau.

Buat yang tertarik memesan akomodasi di Alif Motor, bisa hubungi (021) 98908554.

5. Rental Motor Matic

Sesuai namanya, ada beragam jenis kendaraan model matic yang bisa menjadi alternatif akomodasi saat berada di Jakarta Pusat.

Rental Motor Matic beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Buat yang memesan motor di Rental Motor Matic, kamu akan memperoleh kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Lokasi Rental Motor Matic berada di Jl. Pisangan Lama III No.9a, RT.3/RW.6, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Terkait layanan Rental Motor Matic harga dan syarat lainnya, hubungi 081226824705.

(TribunTravel.com/KurniaHuda/Ambar) (Wartakota/Nuri)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Monumen Proklamasi, Bekas Rumah Ir Soekarno Tempat Dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan

Simak artikel tempat wisata lainnya di sini.

Selanjutnya
Sumber: Warta Kota
Tags:
JakartaJakarta PusatMentengPegangsaanMonumen Proklamasitempat wisata Sate Taichan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved