Breaking News:

Gedung Joang 45

Gedung Joang 45 di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Pernah Jadi Markas Pemuda Menteng

Gedung Joang 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya No 31 1, RT 1/RW 10, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta.

Flickr/ Ya, saya inBaliTimur
Gedung Joang 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya No 31 1, RT 1/RW 10, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu ada banyak tempat wisata bersejarah di Jakarta Utara.

Satu di antaranya adalah Gedung Joang 45.

Baca juga: Jelajah Bekas Rumah Ir Soekarno di Monumen Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta

Potret Gedung Joang 45, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat yang pernah jadi markas pemuda Menteng 31, sebelumnya merupakan hotel bangsawan.
Potret Gedung Joang 45, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat yang pernah jadi markas pemuda Menteng 31, sebelumnya merupakan hotel bangsawan. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Baca juga: Panduan Rute Menuju Dairyland Riverside Puncak Jawa Barat Buat Turis Jakarta, Cek HTM dan Jam Buka

Gedung Joang 45 adalah satu dari empat monumen bersejarah yang erat kaitannya dengan Kemerdekaan Indonesia.

Gedung Joang 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya No 31 1, RT 1/RW 10, Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta.

Baca juga: Uniknya Museum Taman Prasasti, Bekas Makam Zaman Kolonial di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat

Baca juga: Panduan Menuju Monas Jakarta Naik KRL, Transjakarta dan MRT, Cek Juga Harga Tiket Masuknya

Gedung Joang 45 memiliki catatan sejarah yang panjang.

Gedung Joang 45 rupanya bekas hotel mewah berisi delapan ruangan yang kerap diinapi bangsawan, pengusaha, serta pejabat-pejabat Belanda. 

Usut punya usut, di Gedung Joang 45 ini, para pemuda berkumpul untuk merencanakan kelancaran pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dan Moh Hatta.

Mereka yang menamai diri sebagai Pemuda Menteng 31, memiliki seorang ketua bernama Soekarni. 

Diceritakan oleh Muslim selaku pemandu wisata Gedung Joang 45, gedung tonggak perjuangan para pemuda Indonesia ini memiliki sejarah yang cukup panjang.

Dimulai dari kepemilikan area tempat Gedung Joang 45 berdiri. 

2 dari 4 halaman

Gedung itu merupakan milik Bangsa Arab meskipun termasuk kawasan Kota Batavia. 

"Jadi walaupun kawasan Kota Batavia, tapi tanahnya dahulu dimiliki oleh orang Arab.

Karena pada saat itu di Kota Batavia sekitar 1926 itu kan perdagangan masih tinggi, masih pesat, makanya banyak sekali pejabat-pejabat Belanda ataupun pribumi yang singgah di Kota Batavia ini," ujar Muslim saat ditemui Warta Kota di lokasi, Sabtu (12/8/2023). 

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah Hindia Belanda akhirnya membuatkan tempat pemukiman untuk orang-orang Belanda yang ada di Batavia.

Kemudian, dipilihlah kawasan Menteng saat ini sebagai tempat pemerintah Hindia Belanda membangun pemukiman baru. 

"Pemilihan kawasan Menteng ini karena pada saat itu dirasa cocok, karena tempatnya cukup bagus, walaupun hutan, tapi hutannya yang cukup asri, terus juga di depan gedung ini ada jalur tren juga, jadi jalur yang cukup bagus," jelas Muslim.

Adapun pemerintah Hindia Belanda secara resmi membeli tanah tersebut pada 1930 dari tangan salah satu orang Arab.

Kemudian, lanjut Muslim, di tahun yang sama itu, seorang pengusaha Belanda bernama L.C Schomper, melihat potensi yang cukup baik di wilayah Menteng tersebut.

Baca juga: Panduan Rute Menuju Gembira Loka Jogja Buat Turis Jakarta, Lengkap Harga Tiket Masuk & Jam Buka

Pasalnya, ada banyak pejabat dan pengusaha Belanda yang hilir mudik datang ke tempat tersebut. 

Atas pertimbangan itulah, gedung yang dibeli pemerintah Hindia Belanda itu lantas disewakan dan dijadikan sebuah hotel.

3 dari 4 halaman

"Nama hotelnya diambil dari nama pemiliknya yang membangun, namanya L.C Schomper. 

Makanya hotel itu dulu dinamakan Hotel Schomper 1, karena dia membuat dua hotel. 

Hotel Schomper 2 di daerah Kwitang," kata Muslim.

Menurutnya, hotel tersebut mulanya diperuntukkan kepada masyarakat umum.

Artinya, siapapun boleh datang dan menginap di tempat tersebut. 

Namun, karena harga sewanya cukup tinggi, sehingga yang sanggup menginap hanyalah pekabat-pejabat atau pedagang besar saja. 

"Akhirnya lambat laun hotel ini menjadi hotel khusus para pejabat-pejabat, baik itu dari Eropa atau pribumi yang singgah di kota Batavia," jelas dia.

Muslim berujar, total ruangan yang ada dalam hotel tersebut ada delapan buah. 

Terdiri atas ruang tamu, ruang makan, dan enam kamar tidur. 

"Hotel ini tidak terlalu luas, tapi menjadi hotel terbaik (di pinggiran Selatan Batavia) karena fasilitas dan interiornya tinggi, dan juga kawasannya mendukung, karena kawasan elit pada saat itu," ungkap Muslim.  

4 dari 4 halaman

Berjalannya waktu, masuk pada 1942, terjadi peristiwa penyerahan diri Belanda kepada Jepang. 

Oleh karenanya, seluruh aset-aset milik Belanda, diserahkan kepada Jepang termasuk Hotel Schomper.

Namun tak lama dari itu, pemerintahan Jepang terlibat perang Asia Timur Raya.

Walhasil, Hotel Schomper yang baru diambil alih olehnya dari tangan Belanda, diserahkan kepada Ganseikanbu Sendenbu atau jawatan propaganda Jepang yang dikepalai oleh seorang 'Simizu'.

"Oleh Sendenbru diserahkan kepada pemerintah Indonesia.

Tujuannya untuk apa? Karena mereka di sini membutuhkan tenaga-tenaga, bantuan-bantuan, untuk kader-kader mereka agar memenangkan perang Asia Timur Raya," jelas dia.

Akhirnya, Sendenbu resmi memberikan gedung hotel tersebut kepada pemuda Indonesia.

Yang mana saat itu, Jepang pun menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Namun dengan taktik cerdasnya, gedung pemberian Jepang itu dimanfaatkan oleh para pemuda dan guru-gurunya untuk menggembleng rasa nasionalisme mereka.

Tempat itu pun lantas dijadikan rumah pendidikan politik yang mendulang antusiasme tinggi dari para pemuda.

"Akhirnya dibagi tiga kelompok cara mengajarkan mereka. 

Kelompok pertama mereka belajar di sini (Gedung Joang 45), makan di sini, tidur di sini, dan seluruhnya dibiayai oleh Jepang," kata Muslim.

"Kelompok kedua, mereka mengikuti seluruh mata pelajaran yang ada di sini, tapi mereka tinggalnya di luar dari gedung ini," katanya lagi.

"Dan kelompok ketiga, mereka karena keterbatasan waktu dan tempatnya, akhirnya mereka hanya sebagian mata pelajaran yang mereka ikuti dan tinggalnya di luar dari gedung ini," lanjut dia.

Akhirnya, kata Muslim, nama Hotel Schomper pun berubah menjadi Asrama Angkatan Baru Indonesia.

Di mana, tenaga pengajarnya kala itu diketahui berjumlah 11 orang, yang terdiri dari delapan orang Indonesia dan tiga dari Jepang.

Oleh karena kebanyakan pengajar merupakan orang pribumi, materi pembelajaran yang semula bertujuan untuk menanamkan semangat Jepang, justru dibelokkan menjadi semangat untuk merebut kemerdekaan.

Namun rupanya, semangat itu terendus oleh Jepang.

Akhirnya pada 16 April 1943, sekolah tersebut dibubarkan dan Jepang membuat organisasi baru bernama Putera (Pusat Penata Rakyat.

"Putera dipimpin oleh empat serangkai, Bung Karno, Hatta, KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. 

Beliau-beliau ini ketika berpidato selalu mengumumkan cita-cita bangsa Indonesia," lanjut dia.

Namun layaknya sekolah politik sebelumnya, Putera pun tak bertahan lama. 

Jepang mulai mengendus lagi pemberontakan dari pemuda Indonesia.

Akhirnya pada 8 Januari 1944, Putera dibubarkan dan diganti organisasi baru bernama Jawa Hokokai yang pelaksanaannya dikendalikan oleh Jepang.

Yang mana pemimpin kala itu adalah Kumakici Harada.

"Mereka bertahan sampai Indonesia merdeka kurang lebih satu tahun juga dari 1944-1945," kata Muslim.

"Bertahan hanya satu tahun. Setelah Indonesia merdeka 1945, gedung ini diambil alih oleh lagi oleh pemuda-pemuda yang pernah diusir dari gedung ini," jelas dia.

Oleh pemuda, gedung ini pun digunakan sebagai ruang meyuarakan pendapat lewat aksi-aksi.

Maka tak heran jika gedung bekas hotel Belanda tersohor itu, kini benama Gedung Joang 45

Hingga akhirnya pada 1972, pemerintah menobatkan Gedung Joang 45 ini sebagai bangunan bersejarah.

"Kemudian direnovasi dan 1974 tepatnya 19 Agustus 1974, gedung ni diresmikan sebagai gedung Joang 45 oleh Presiden kedua Soeharto dan Gubernur saat itu Ali Sadikin," jelas dia.

Lebih lanjut, Muslim berujar jika pokok Gedung Joang tidaklah sampai di situ.

Di tempat inilah, para pemuda merencanakan menculik Soekarno dan Moh Hatta ke Rengasdengklok sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan.

Diceritakan oleh Muslim, kejadian itu bermula pada 1945 saat Jepang mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya.

Kala itu, Jepang berupaya mencari dukungan dari rakyat Indonesia untuk bisa menghadapi peperangan.

Kabar itu rupanya tersiar di mana-mana. Alhasil, para pemuda Menteng 31 pun langsung bergerak cepat.

Di mana di tanggal 15 Agustus 1945, mereka membuat suatu perkumpulan di Lembaga Bacteriologi yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur nomor 17 Jakarta (sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia).

Adapun pokok pertemuan yang kala itu dipimpin oleh Khoirul Saleh, adalah untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indoeneia secepat mungkin.

Sadar bahwa ada dua orang yang berpengaruh bagi kemerdekaan Indonesia, para pemuda itu lantas mengutus dua pemuda yakni Wikana dan Darwis untuk bertemu Soekarno dan Hatta.

Yang mana keesokan harinya, lanjut Muslim, kedua tokoh proklamator itu diculik ke Rengasdengklok, Karawang oleh jebolan Menteng 31. 

"Jadi itu (pemuda Menteng 31) berkobtribusi juga dalam merumuskan naskah proklamasi, ada keterkaitannya juga karena mereka juga berjuang. 

Siapa yang menculik bung Karno dan Hatta ke Rengasdegklok? Para pemuda itu," pungkas dia.

Sehari setelah penculikan itu, setelah melakukan diskusi yang cukup alot, akhirnya pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan RI pun dibacakan secara perdana di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta pukul 10.00 WIB.

Tempat sewa motor di Jakarta Pusat

Ingin mengunjungi Gedung Joang 45 akhir pekan ini?

Buat kamu yang tak bawa kendaraan pribadi, bisa sewa motor.

Ada sejumlah tempat sewa motor di Jakarta Pusat.

Berikut rekomendasinya.

1. Limau Rent

Limau Rent merupakan tempat sewa motor terpercaya di Jakarta Pusat.

Jam operasional Limau Rent mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Buat kamu yang memesan kendaraan di Limau Rent juga akan mendapatkan beragam keutungan.

Keuntungan yang di dapat seperti, potongan harga hingga Rp 126.000.

Ada juga banyak pilihan jenis armada, bisa dipesan sesuai selera dan kebutuhan.

Menggunakan akomodasi Limau Rent kamu juga bisa menyusuri segala destinasi wisata yang ada.

Limau Rent berlokasi di Jalan Musi No.3z, Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Terkait pemesanan, syarat dan ketentuan bisa langsung menghubungi ke nomor 081591144599.

Hati-hati dengan segala penipuan yang mengatas namakan jasa sewa motor Limau Rent.

2. Sewa Motor Jakarte

Ilustrasi tempat sewa motor di Jambi dapat digunakan traveler untuk liburan yang mengasyikan.
Ilustrasi tempat sewa motor di Jakarta Pusat dapat dipesan dengan tarif yang murah. (Unsplash/Tron Le)

Rekomendasi tempat untuk kamu yang membutuhkan akomodasi bisa coba Sewa Motor Jakarte.

Sewa Motor Jakarte sudah cukup populer, bahkan banyak pelanggan maupun wisatawan pernah memesan.

Lokasi Sewa Motor Jakarte beralamatkan di Jalan Dwiwarna I No.3, RT.12/RW.10, Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, DKI Jakarta.

Setiap pemesanan unitnya dibandrol dengan tarif yang cukup terjangkau bisa dikatakan murah.

Setiap unitnya dikenakan harga mulai Rp 75.000 perharinya.

Untuk harga Sewa Motor Jakarte bervariasi, semuanya bergantung pada jenis kendaraan dan jangka waktu pemakaian.

Konsumen dapat memesan motor harian, mingguan, bulanan di Sewa Motor Jakarte.

Jam operasional Sewa Motor Jakarte mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Buka setiap hari Senin - Sabtu, namun Sewa Motor Jakarte untuk hari Minggu tutup.

Terkait pemesanan, syarat dan ketentuan lainnya bisa menghubungi langsung ke nomor 085214031646.

3. Sewa Motor Vespa

Momen berkendara di Jakarta Pusat akan lebih mengasyikan dengan memesan ke Sewa Motor Vespa.

Sewa Motor Vespa menyediakan penyewaan roda dua dengan jenis motor yang cukup familiar dikalangan anak muda.

Dengan memesan motor Vespa kamu dapat menyusuri setiap sudut destinasi yang ada di Jakarta Pusat.

Untuk lokasi Sewa Motor Vespa berada di Jalan Kendal No.23, RT.10/RW.6, Dukuh Atas, Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.

Tarif Sewa Motor Vespa dibandrol mulai Rp 100.000 per harinya.

Jam operasional Sewa Motor Vespa buka selama 24 jam.

Terkait harga, jenis armada, maupun syarat dan ketentuan, bisa menghubungi langsung ke nomor 087883628660.

Ilustrasi parkir motor. Beberapa waktu lalu viral aksi juru parkir yang menata motor berdasarkan merek dan jenis kendaraan.
Ilustrasi tempat sewa motor di Jakarta Pusat tawarkan akomodasi vespa dengan tarif murah. (Darren Chin-Yue / Pixabay)

4. Alif Motor

Alif Motor menawarkan sewa kendaraan roda dua yang berada di Jakarta Pusat.

Lokasi Alif Motor berada di Jalan Cemp. Warna No.20, RW.4, Cemp. Putih Tim., crmpaka putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Alif Motor beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 00.00 WIB.

Terdapat beragam jenis motor matic hingga manual, bisa traveler pesan.

Tentunya, Alif Motor tawarkan tarif murah dan terjangkau.

Buat yang tertarik memesan akomodasi di Alif Motor, bisa hubungi (021) 98908554.

5. Rental Motor Matic

Sesuai namanya, ada beragam jenis kendaraan model matic yang bisa menjadi alternatif akomodasi saat berada di Jakarta Pusat.

Rental Motor Matic beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Buat yang memesan motor di Rental Motor Matic, kamu akan memperoleh kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Lokasi Rental Motor Matic berada di Jl. Pisangan Lama III No.9a, RT.3/RW.6, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Terkait layanan Rental Motor Matic harga dan syarat lainnya, hubungi 081226824705.

(TribunTravel.com/KurniaHuda/Ambar) (Wartakota/Nuri)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Gedung Joang 45, Bekas Hotel Mewah Bangsawan yang Jadi Markas Pemuda Menteng Gelorakan Kemerdekaan

Simak artikel tempat wisata lainnya di sini.

Selanjutnya
Sumber: Warta Kota
Tags:
JakartaJakarta PusatMentengKebon SirihGedung Joang 45tempat wisataMataLokalTravel Sate Taichan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved