TRIBUNTRAVEL.COM - Konsep atau ide untuk memulai usaha kuliner memang sangat beragam.
Namun ada satu konsep usaha kuliner yang tak biasa dan terbilang cukup unik.

Konsep unik tersebut diusung oleh Rumah Roti Kartini.
Rumah Roti Kartini berlokasi di Jalan Sunan Muria, Kota Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: Lempeng Sagu, Makanan Khas Bengkalis Sejak Zaman Penjajahan Belanda dan Jepang
Lokasinya tak jauh dari Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Tak hanya menjual roti, Rumah Roti Kartini ternyata memiliki makna khusus dalam menjalankan usahanya.
Tempat ini menerapkan nilai-nilai perjuangan RA Kartini dalam memperjuangan kesetaraan gender dan emansipasi wanita.
Hal itu terlihat dalam cara mereka membentuk usaha maupun dalam mengelolanya.
Pertama, Rumah Roti Kartini selalu dipimpin oleh seorang wanita sejak berdiri 2006.
Dirintis oleh seorang perempuan bernama Lisa Kartini.
Baca juga: Kopi Sakti 99 Khas Lampung Sukses Tembus Pasar Singapura, Begini Awal Kisahnya
Setelah berjalan beberapa tahun, manajemen, produksi, hingga pemasaran diberikan kepada dua putrinya Cecilia Chandra (24) dan Chintia Chandra (23) sebagai generasi kedua. Lagi-lagi merupakan sosok perempuan.
Saat ini resep utama aneka macam olahan roti di Rumah Roti Kartini warisan nenek Cecilia dan Chintia masih dipertahankan.
Selain itu, 80 persen dari total pekerja di Rumah Roti Kartini merupakan dari kalangan perempuan.

Kehadiran perempuan dinilai menjadi simbol perjuangan lahirnya Rumah Roti Kartini yang tetap eksis sampai saat ini.
Cecilia Chandra mengatakan, konsep pendirian Rumah Roti Kartini pada awalnya tidak berkaitan dengan sosok RA Kartini.
Nama kartini pada Rumah Roti Kartini diambil dari nama belakang pendiri yaitu ibunya Lisa Kartini.
Ibu Cecilia mewarisi bakat neneknya yang aktif di bidang usaha katering dan produksi kue di Bandung.
Baca juga: Mie Sagu Instan Makcio Khas Riau Cocok Jadi Oleh-oleh, Cara Bikinnya Gampang Banget
Resep warisan diturunkan ke putrinya, kemudian dibawa ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk dikembangkan.
"Ibu saya suka masak dan buat roti sejak masih sekolah. Resepnya langsung dari nenek, diteruskan ke ibu. Pernah bikin roti banyak, kemudian dibagi-bagikan ke teman-temannya," terangnya, Senin (22/4/2024).
Kegemaran Lisa membagikan roti buatannya sendiri mendapatkan respons positif dari teman-temannya untuk mendirikan sebuah usaha di bidang produksi roti.
Lahirlah Rumah Roti Kartini Kudus, tempat usaha produksi aneka jenis roti atau kue dengan mempertahankan resep warisan turun temurun.

Saat ini lebih dari 200-an varian roti diproduksi dan dijual di Rumah Roti Kartini.
Produk best sellernya adalah roti baso ayam bisa terjual 800-1000 pcs setiap harinya.
Di Rumah Roti Kartini, ada belasan tenaga kerja yang mendukung kemajuan usaha.
Di mana 80 persennya merupakan pekerja dari kalangan perempuan.
Cecilia menyebutkan bahwa pada awalnya tidak ada niat untuk membeda-bedakan pekerja laki-laki dan perempuan.
Namun, seiring berjalannya waktu, mayoritas pekerja perempuan lah yang masih bertahan dan membersamai Rumah Roti Kartini dengan produksi ribuan pcs setiap harinya.
"Kami masih pegang penuh resep utama dari nenek. Buku resep asli tulisan tangan dari nenek masih ada. Kurang lebih ada 50-an menu resep nenek termasuk roti baso, kami improvisasi menjadi 200-an menu," ujarnya.
Baca juga: Gurih Renyahnya Keripik Goroho Oleh-oleh Khas Gorontalo, Harga Murah Meriah Mulai Rp 5 Ribuan
Libatkan Kaum Perempuan
Kehadiran Rumah Roti Kartini membawa dampak positif bagi dunia usaha di Kota Kretek.
Rumah Roti Kartini tumbuh dengan melibatkan sosok perempuan.
Mulai dari pemimpin, hingga pekerja yang membantu membesarkan Rumah Roti Kartini hingga bisa bersaing dengan pelaku usaha roti lainnya.
Dalam perjalanan Rumah Roti Kartini tidak terlepas dari peran seorang nenek yang memiliki resep khas pembuatan roti pada zamannya.
Resep tersebut diwarisi putrinya dan dikembangkan menjadi sebuah usaha melalui kegigihan sosok perempuan.
Kini Cecilia dan Chintia dengan usia 24 dan 23 tahun sudah berani mengemban tugas untuk memimpin sebuah usaha yang dirintis ibunya.
Cecilia percaya bahwa perempuan adalah sosok yang kuat, baik secara fisik maupun mental.
Sehingga di balik sosok perempuan tidak menjadi pengaruh bagi wanita-wanita Indonesia untuk bisa sukses.
"Perempuan punya tanggungjawab besar terhadap keluarga, namun bisa juga terjun dan berkarya," ujarnya.
Berikan Diskon 21 Persen Saat Hari Kartini
Rumah Roti Kartini Kudus memberikan diskon 21 persen berlaku semua produk pada momentum Hari Kartini 21 April 2024.
Diskon berlaku bagi semua pelanggan baik perempuan maupun laki-laki yang melakukan transaksi pembelian langsung di Rumah Roti Kartini dengan mengenakan kebaya atau pakaian tradisional Jawa.
Diskon 21 persen ini hanya berlaku satu hari dalam rangka memberikan reward bagi pelanggannya yang menyambut Hari Kartini dengan penuh suka cita.
"Momentum Hari Kartini mengingatkan kita terhadap perjuangan emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Jadi kami beri diskon bagi semuanya dengan syarat berlaku," ucapnya.
Sebagai sosok perempuan muda, Cecilia mempunyai harapan besar terhadap kaum perempuan di masa yang akan datang.
Perempuan dinilai mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memberikan perubahan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Perempuan ada di setiap kesempatan, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan.
Baca juga: Kacang Kawangkoan yang Khas, Tersedia di Toko Oleh-Oleh Desa Sario Tumpaan, Sario, Manado, Sulut
Sehingga perlu adanya pemahaman bahwa perempunan memiliki kesetaraan dengan laki-laki.
Bagi dia, kebutuhan perempuan tidak hanya di rumah saja, mereka mampu berkarya lebih dengan memaksimalkan kemampuan masing-masing.
"Sosok nenek dan mama adalah Kartini dalam hidup saya dan adik. Saya melihat figur keduanya adalah sosok pekerja keras, memperjuangkan keluarganya dengan segenap kemampuan. Sosok yang bisa banting tulang dari perempuan, dan ini yang menjadi pelajaran bagi kami," tutur dia.
(TribunJateg.com/Saiful Ma sum)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inilah Rumah Roti Kartini Kudus, Representasi Sosok RA Kartini Perjuangkan Emansipasi Wanita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.