TRIBUNTRAVEL.COM - Festival kuliner non halal yang diadakan di Solo Paragon Mall memicu kontroversi.
Satu ormas Dewan Syariah Kota Surakarta ( DSKS) memprotes adanya festival kuliner non halan ' Pecinan Nusantara' yang digelar di Solo Paragon Mall Jawa Tengah,
Baca juga: Pesawat Garuda Indonesia Putar Balik ke Solo usai Antar Jemaah Haji dari Jeddah
Baca juga: Jadwal Kirab Pusaka Dalem Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo 2024
Gegara protes tersebut, sejumlah peserta festival Pecinan Nusantara terpaksa menutup lapaknya.
Festival Pecinan Nusantara rencananya diadakan 3-7 Juli 2024 di Solo Paragon Mall.
Baca juga: Pria Ceritakan Pengalamannya saat Solo Traveling ke Thailand, Terjebak di Kereta Selama 16 Jam
Baca juga: Jadwal Kereta Api Banyubiru Semarang-Solo Beserta Harga Tiket
Dianggap Terlalu Vulgar
Humas DSKS Endro Sudarsono berdalih bahwa festival ini terlalu vulgar karena diadakan di tempat umum.
Ia pun meminta agar mereka menggelar di tempat yang dihadiri orang terbatas.
“Warga masyarakat resah karena ini terlalu vulgar. Walaupun kita cukup menghargai makanan non-muslim. Maka sifatnya himbauan. Mestinya terbatas dan tidak terlalu vulgar,” ungkapnya saat ditemui di Balai Kota Solo.
Pihaknya mempermasalahkan bentuk acara berupa festival yang bisa dihadiri siapa saja.
Ia takut umat muslim khilaf dan mencicipi kuliner yang dilarang oleh agama islam ini.
“Iya (harusnya tidak dalam bentuk festival). Tidak di tempat semacam itu di tempat umum. Kita takut teman-teman yang keterbatasan agamanya merasakan enak, minta tambah, repot. Ikut bertanggung jawab,” terangnya.
Salah satu penjaga tenant, Aris mengaku sempat buka sekitar pukul 10.00 WIB.
Festival ini rencananya diadakan mulai hari ini 3-7 Juli 2024.
“Jam 10 nggak lama terus kita suruh tutup. Nggak nyampe jam 12. Baru prepare aja,” jelasnya.
Sejumlah pengunjung sempat membeli beberapa kuliner di festival tersebut.
Bahan-bahan yang digunakan memang tidak untuk dikonsumsi oleh umat muslim.
“Kalau yang lain sih mungkin (ada yang beli). Non-halal semua,” terangnya.
Baca juga: 4 Tempat Wisata di Solo Jawa Tengah yang Bisa Dikunjungi Bareng Anak saat Libur Sekolah, Cek HTMnya
Belum Tahu Dilanjutkan atau Tidak
Ia sendiri tidak tahu apakah akan dibubarkan atau dilanjutkan.
Saat ini pihaknya masih menunggu kepastian dari penyelenggara.
“Iya sih kita juga nunggu keputusan. Kita juga karyawan bukan owner. Nggak tahu (kelanjutannya gimana). Dari EO (yang menyuruh tutup). Makanya ini juga nggak tahu,” jelasnya.
Ia pun mengaku telah menyiapkan untuk event ini jauh-jauh hari.
Sejumlah bahan makanan juga disiapkan untuk festival kuliner ini.
“Tentunya udah disiapkan. Sampai tanggal 7,” ungkapnya.
Polisi Turun Tangan
Polresta Solo berencana mencari solusi terkait batalnya acara festival kuliner non halal yang sedianya bakal digelar di Mall Solo Paragon, Rabu (3/7/2024) pagi tadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, penolakan mencuat dari salah satu kelompok masyarakat terkait digelarnya festival non halal tersebut.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, menjelaskan bahwa pihaknya akan berencana mengajak bertemu pihak-pihak yang berkaitan dengan pembatalan festival kuliner non halal tersebut.
"Terkait kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu vendor di Mall Paragon yaitu festival makanan non halal, kita nanti akan coba bicarakan dengan penyelenggara sekaligus nanti kita carikan solusinya seperti apa mengingat ada masyarakat yang menyatakan keberatan," ujar Iwan saat ditemui di sela pengamanan gelaran Piala AFF U-16 di Stadion Manahan Solo, Rabu (3/7/2024) malam.
Polresta Solo disebut Iwan akan mencoba mewadahi semua pihak atas insiden tersebut.
Hal itu diakui Iwan tak lain untuk menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban maupun meminimalisir gesekan antar kelompok masyarakat di Kota Solo.
"Konteksnya seperti apa, mungkin tetap kita coba wadahi semua. Artinya menunggu mencari formulasi yang tepat seperti apa yang bisa diterima masyarakat. Kegiatan itu tetap berjalan, tidak menimbulkan potensi yang bisa mengarah ke gangguan masyarakat," tambah Iwan Saktiadi.
Upaya-upaya audiensi yang akan dilakukan Polresta Solo diakui Iwan tak lain untuk mewadahi kepentingan bersama masyarakat di Kota Bengawan.
Dalam insiden ini, Iwan menegaskan pihaknya hanya berupaya meminimalisir terjadinya gangguan kemasyarakatan.
"Jadi kita nanti coba bicarakan, kita cari formulasi yang tepat seperti apa tentunya kita juga akan bicarakan dengan pihak-pihak lainnya. Stakeholder lain sehingga kegiatan apapun yang ada di Surakarta itu bisa berjalan dengan lancar, dengan aman, tidak ada hal-hal yang sifatnya potensi untuk gangguan masyarakat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 3 Fakta Festival Kuliner Non-Halal di Solo Paragon Mall Diprotes Ormas, Polisi Sampai Turun Tangan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.