Breaking News:

Kenapa Orang Italia Tidak Pernah Menyajikan Pizza Dalam Bentuk Irisan?

Orang-orang di media sosial mengaku bingung setelah menyadari bahwa di Italia mereka tidak selalu memotong pizza.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Ivan Torres
Ilustrasi pizza. Orang-orang di media sosial mengaku bingung setelah menyadari bahwa di Italia mereka tidak selalu memotong pizza. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pizza dikenal sebagai hidangan asal Italia.

Bercita rasa lezat, pizza hadir dengan beragam pilihan topping yang disukai banyak orang.

Pizza.
Pizza. (Big Dodzy/Unsplash)

Pizza biasanya disajikan utuh kemudian dipotong-potong hingga membentuk irisan.

Namun lain halnya dengan di negara asalnya.

Baca juga: Begini Cara Turis Indonesia Tangkap Copet di Italia, Pepet Tubuh Pelaku di Depan Toko Baju

Melansir Unilad, orang-orang di media sosial mengaku bingung setelah menyadari bahwa di Italia mereka tidak selalu memotong pizza.

Beberapa pengguna media sosial mengaku tidak pernah tahu alasan mengapa orang Italia secara tradisional cenderung tidak mengiris pizza menjadi beberapa bagian saat menyajikannya.

LIHAT JUGA:

"Secara pribadi, saya cenderung tidak menanyakan pertanyaan semacam ini, karena... ya, pizza adalah pizza," ujar seorang warganet.

Namun bagi mereka yang penasaran, konsensus umumnya adalah pada sikap terhadap makanan.

Bagi banyak orang, pizza adalah puncak dari makanan cepat saji.

Baca juga: Viral Karyawan Nekat Terbang PP ke Italia Cuma Demi Makan Pizza, Besoknya Langsung Kembali Kerja

2 dari 4 halaman

Pizza yang enak benar-benar dapat mengakhiri malam.

"Pizza yang dipotong-potong membuat seluruh acara menjadi lebih mudah - Anda dapat berbagi dengan nyaman, tidak perlu menggunakan peralatan makan dan Anda bahkan dapat memakannya dengan tangan. Selesai," jelas warganet lain.

Ilustrasi pizza.
Ilustrasi pizza. (Sajian Sedap)

Namun, di Italia, dan juga restoran-restoran yang menerapkan pola makan yang sama, pizza disajikan utuh agar terlihat lebih menarik.

Selain itu, pizza tidak cepat dingin.

Jika belum dipotong terlebih dahulu, orang tersebut dapat menggunakan pisau dan garpu untuk memakannya.

Sehingga, lebih sedikit makan dengan tangan.

Pizza yang enak dianggap bukan sebagai santapan cepat saji, tetapi lebih sebagai sebuah pengalaman.

Pengguna TikTok Mireya Rios mengakui dia bingung tentang semua hal itu dalam sebuah video yang dia unggah di lamannya dan banyak pengikutnya yang mengakui hal serupa.

Beberapa pengguna media sosial mencoba menjelaskannya dalam 'istilah Amerika' dan bercanda bahwa seorang pelayan tidak akan mengiriskan steak yang ia sajikan.

"Jika Anda pergi ke restoran dan memesan steak, apakah mereka menyajikannya dalam bentuk irisan?" komentar seseorang.

Baca juga: Aksi Berani Turis Indonesia yang Kecopetan di Italia, Hampir Hajar Pelaku

3 dari 4 halaman

"Mengapa mereka menyajikannya tanpa diiris? Alasan yang sama mengapa pelayan tidak memotong steak menjadi potongan-potongan kecil dan menyuapinya kepada Anda," imbuh yang lain.

"Pizza tidak dianggap sebagai makanan cepat saji, pizza di Amerika sudah diiris terlebih dahulu karena dianggap sebagai makanan cepat saji yang bisa langsung diambil dan dimakan. Misalnya steak," ungkap yang lain.

Sementara yang lain mengatakan tidak semua restoran menerapkan praktik ini (tentang pizza, bukan steak), dan ada pula yang dengan senang hati akan mengiris pizza jika memintanya dengan baik.

Ilustrasi pizza.
Ilustrasi pizza. (Quin Engle/Unsplash)

Pizza Jadi Salah Satu Makanan Terpopuler

Komunitas nirlaba asal Swiss yang berfokus pada penciptaan perubahan sosial lewat pangan, Social Gastronomy Movement (SGM), belum lama ini mengadakan kampanye bertajuk #WorldsTogether.

Melansir Kompas.com, kampanye tersebut menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang daerah ataupun budaya dalam satu momen makan malam yang hangat.

Baca juga: 5 Resep Roti Enak dan Praktis Buat Sarapan, Resep French Toast Ala Pizza Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Para partisipan yang awalnya tidak saling kenal justru berlaku sebaliknya.

Mereka saling bertukar cerita dan mengenal satu sama lain.

Dari kampanye tersebut, SGM meyakini bahwa makanan memiliki kekuatan untuk menyatukan dan tidak mengenal sekat-sekat identitas, serta dapat menjadi pembuka percakapan yang bermakna.

Di antara berbagai hidangan yang digemari banyak orang di seluruh dunia, pizza menempati posisi istimewa, tak terkecuali di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Perpaduan sempurna antara roti tipis yang renyah dan beragam topping serta saus yang lezat membuat sajian khas Italia itu sebagai pilihan favorit banyak orang untuk berbagai momen kebersamaan.

Ilustrasi makan di restoran.
Ilustrasi makan di restoran. (Unsplash/Jay Wennington)

Berdasarkan laporan keuangan Inggris yang dimuat Fox News, Rabu (13/1/2021), pizza menduduki puncak makanan pesan antar terpopuler di internet sepanjang 2020.

Data dari 109 negara menunjukkan hidangan tersebut sebagai pilihan favorit di 44 negara, termasuk negara asalnya.

Kepopuleran pizza semakin diperkuat dengan masuknya makanan ini ke dalam daftar 50 Makanan Terbaik Dunia versi CNN Travel pada 2021.

Baca juga: Pria Ini Tak Bisa Tidur karena Dapat Kiriman Pizza selama 10 Tahun dari Orang Tak Dikenal

Dominasi pizza semakin terlihat jelas di era digital.

Dilansir Reader Digest, Senin (11/3/2024), layanan pesan antar makanan Grubhub mencatat pizza sebagai hidangan yang paling banyak dipesan di aplikasinya.

Fakta tersebut semakin memperkuat status pizza sebagai makanan favorit global yang digemari di berbagai negara dan platform.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Italiapizzamedia sosial Steve Harwell Darren Kent Zuppa Soup Ade Bhakti Emil Audero Muhammad Prakosa Bluesky
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved