Breaking News:

Sakit Hati Dikatai Mandul, Pria di Lampung Utara Nekat Habisi Tetangga

Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, Iptu Stef Boyoh, mengatakan kasus pembunuhan terjadi pada Senin (24/6/24).

soumen82hazra /Pixabay
Ilustrasi seseorang yang sudah meninggal. Viral pria nekat menghabisi tetangganya sendiri gegara dikatai mandul. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral seorang pria di Lampung Utara nekat membunuh tetangganya sendiri.

Aksi nekat itu dilakukan lantaran tetangganya mengatainya mandul alias tak punya anak.

Baca juga: Jadwal Bus Damri Jakarta-Lampung PP dan Harga Tiket, Mulai dari Rp 255 Ribu

Ilustrasi pembunuhan. Seorang wanita di Lampung Utara meregang nyawa akibat dihabisi tetangganya sendiri.
Ilustrasi pembunuhan. Seorang wanita di Lampung Utara meregang nyawa akibat dihabisi tetangganya sendiri. (TRIBUNWOW.COM)

Baca juga: 4 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Lampung-Jakarta, Terbang Akhir Pekan Mulai Rp 454 Ribuan

Sudadi Ahmad (30) ditangkap polisi setelah membunuh tetangganya sendiri, Sumini (50).

Pelaku membuat skenario agar terlihat korban dibunuh perampok.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Lampung Buat Libur Sekolah, Wajib Kunjungi Pulau Pahawang

Baca juga: 5 Hotel Murah di Bandar Lampung Berfasilitas Lengkap dan Lokasi Dekat Pusat Kota, Cek Tarifnya

Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, Iptu Stef Boyoh, mengatakan kasus pembunuhan terjadi pada Senin (24/6/24).

Pelaku ditangkap saat berada di Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan.

"Dalam waktu 1x24 jam, pelaku pembunuhan terhadap wanita paruh baya akhirnya diringkus Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Lampung Utara," kata Stef Boyoh, mewakili Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna, Rabu (26/6/2024).

Stef menuturkan, sakit hati menjadi motif Sudadi melakukan pembunuhan keji itu.

Ia melampiaskan kemarahannya karena ucapan korban yang menyebutnya belum memiliki anak.

Pasalnya, terus dia, sampai sekarang pelaku belum juga dikaruniai keturunan.

2 dari 4 halaman

"Jadi pelaku ini kesal dan mengucapkan kalimat kepada pelaku agar istrinya dihadiahkan saja kepada laki-laki lain," ujar Stef.

Polisi langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan akhirnya berhasil mengamankan pelaku sehari setelah kejadian.

Namun, kata dia, pelaku mengaku tidak menyesali perbuatannya.

"SA (Sudadi Ahmad) mengakui semua perbuatannya, dan mengaku tidak menyesal melakukan perbuatannya tersebut," lanjutnya.

Anehnya, terus Stef, pelaku masih sempat membantu memasang tarup di rumah korban saat proses pemakaman.

Sehari berselang, pelaku dapat diamankan polisi.

Stef menceritakan kronologi pembunuhan keji tersebut. Awalnya pelaku berpura-pura meminjam pompa kepada korban lewat pintu belakang rumah.

Setelah itu, pelaku mengembalikan pompa sembari melihat situasi.

"Setelah situasi mendukung, kemudian pelaku membekap korban dan menjatuhkannya ke lantai," beber Stef.

Dalam kondisi setengah sadar, korban dicekik pelaku menggunakan kabel mikrofon hingga tak bernapas.

3 dari 4 halaman

"Pelaku sengaja mengacak-acak rumah korban untuk mengelabui seakan-akan rumah korban dirampok. Bahkan uang korban yang sempat diambil pun ia buang," tandasnya.

Baca juga: Harga Tiket KA Rajabasa Palembang-Lampung Beserta Jadwal Kereta Api, Tarif mulai Rp 29 Ribu

Lainnya - Viral seorang pria nekat membunuh tetangganya yang akan menikah.

Kusnan Aminudin (21) membunuh tetangganya Ratri Pramudita (21) asal Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Calon pengantin wanita di Pati dibunuh tetangga gegara dendam cinta tak dibalas
Calon pengantin wanita di Pati dibunuh tetangga gegara dendam cinta tak dibalas (Tribun Jateng)

Ratri Pramudita meninggal dibunuh tetangganya hanya beberapa sebelum hari pernikahan.

Kusnan Aminudin nekat melakukan aksi pembunuhan itu gegara cintanya tak terbalas.

Kronologi

Seorang pria berinisial Kusnan Aminudin (21) Warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, membunuh Ratri Pramudita (21) secara sadis, Selasa (4/6/2024).

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, motif pelaku adalah cemburu lantaran RP hendak menikah dengan lelaki lain.

Dia menyebut, sekira pukul 07.00 WIB, RP (21) yang juga merupakan warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, datang ke rumah tersangka dengan mengendarai sepeda motor.

Untuk diketahui, menurut informasi yang beredar di media sosial, RP datang ke rumah KA untuk mengambil ponsel.

4 dari 4 halaman

Alfan mengatakan, mereka berdua sempat berbincang di dalam kamar.

Saat itulah terjadi cekcok karena tersangka marah mendapatkan kabar bahwa korban telah bertunangan dengan pria lain.

"Saat terjadi cekcok, tersangka membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak tiga kali hingga korban tidak sadarkan diri. Kemudian korban ditusuk dengan gunting," jelas Alfan.

Tidak cukup sampai di situ, tersangka lalu mengambil pisau dapur dan menggorok leher ke korban.

Sekira pukul 08.00 WIB, ibu tersangka pulang ke rumah dan mengetuk pintu kamar tersangka.

Karena tidak dibukakan dan mencium gelagat mencurigakan, dia kemudian minta tolong kepada warga untuk merayu tersangka membuka pintu kamar.

Namun, tersangka tetap tidak mau membukakan pintu.

Akhirnya warga melapor kepada kepala desa dan diteruskan ke Polsek Jaken.

"Warga sekitar yang mengetahui mendatangi TKP, Kemudian menghubungi petugas Polsek Jaken dan pelaku dapat diamankan setelah personel Polsek Jaken datang ke TKP," jelas dia.

Alfan menuturkan, tim Inafis Sat Reskrim Polresta Pati telah melaksanakan olah TKP di rumah korban dan terduga pelaku.

Tersangka telah ditangkap polisi dan ditahan.

Adapun jasad korban juga sudah dalam proses diautopsi oleh Polda Jateng.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sembari menunggu hasil autopsi.

Bantah Pacaran

Ibu korban, Suntari, menyebut bahwa putrinya tidak pernah berpacaran dengan pelaku.

"Mereka tidak pernah pacaran. Cuma teman biasa. Kalau Udin itu tidak pernah pacaran, tapi dia memang suka dengan anak saya. Hanya saja anak saya tidak pernah merespon," kata dia saat ditemui di kediamannya, Desa Ronggo RT 4 RW 2, Kecamatan Jaken, Rabu (5/6/2024).

Menurut Suntari, putrinya mendatangi rumah Udin di RT 5 RW 1 untuk keperluan membayar telepon seluler yang dia pesan.

Putrinya membeli HP lewat Udin dan diminta datang ke rumahnya untuk melakukan pembayaran.

"Anak saya ke rumah Udin mau bayar HP. Katanya sudah ada HP-nya, mau dibayar. Dari jam 7 pagi, sampai jam 9 nggak balik. Saya khawatir lalu saya cari," ungkap Suntari.

Dia mendatangi rumah Udin, tapi pintunya dikunci dari dalam.

Bersama warga, Suntari lalu mendobrak pintu belakang.

"Saat itu posisi Udin di dalam kamar sama anak saya. Saya panggil-panggil, tidak ada jawaban dari anak saya. Malah Udin yang jawab, katanya 'Anakmu dibawa laki-laki lain, tapi motornya dititipkan di sini'," papar dia.

Suntari merasa terpukul, dia syok atas kejadian ini.

Putrinya sudah bertunangan dengan calon suami yang berasal dari Rembang. Mereka bahkan rencananya akan melaksanakan akad nikah pada Senin (10/6/2024) besok.

Suntari menuntut Udin dihukum mati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa putrinya.

Adapun jasad putrinya sudah dimakamkan pada Selasa (4/6/2024) malam setelah diautopsi.

Pelaku dalam kondisi mabuk

Setelah membunuh RP, KA berada dalam kamar.

Tak lama ibu pelaku pulang ke rumah dan mengetuk pintu kamar tersangka. Karena tak dibukakan dan mencium gelagat mencurigakan, sang ibu pun meminta tolong pada warga untuk merayu KA agar mau membukakan pintu kamar.

Namun KA tetap menolak dan warga pun melapor ke kepala desa lalu diteruskan ke Polsek Jaken.

"Tersangka langsung diringkus di kamarnya tanpa perlawanan. Kami gelandang ke Satreskrim Polresta Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Alfan.

Sementara itu jenazah korban yang ditemukan tergeletak di kamar pelaku langsung dievakuasi ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk diotopsi oleh tim Biddokkes Polda Jateng.

"Ada luka bekas tusukan dan gorokan di leher korban. Barang bukti pisau dan gunting serta lainnya sudah diamankan," ujar Alfan.

Saat diperisa, KA mengaku sudah cukup lama menjalin asmara dengan korban.

Namun ia sakit hati saat tahu korban bertunangan dengan pria lain.

"Pengakuannya tersangka sudah lama berpacaran dengan korban. Motif tersangka kesal karena tidak terima korban bertunangan dengan laki-laki lain dan bahkan sebentar lagi akan menikah," pungkas Alfan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Pria di Lampung Bunuh Tetangga, Emosi Disebut Belum Punya Anak

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
LampungKasus Pembunuhanviral Tempoyak Cromboloni Pelabuhan Bakauheni Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved